2.

67 13 10
                                    

Happy Readinggg!!❤

Aletha menginjakkan kakinya di sekolah barunya. Milkita High School (MHS), salah satu SMA favorit di Ibu kota.

Dengan ragu ia melangkahkan kakinya menuju gedung sekolah yang sangat luas.

"Ayo Letha! Semangat! Ini hari pertama kamu masuk sekolah! Bikin bangga Papa sama Mama!" gumam Aletha, menyemangati dirinya. Lalu melanjutkan langkahnya dengan santai seraya merunduk.

"KEPADA SELURUH PESERTA MPLS HARAP BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG JUGA!"

"SATU!"

"DUA!"

Mendengar hitungan itu, lantas semua peserta MPLS berlarian. Sampai aksi tabrak menabrak tidak dapat dihindari.

"TIGA!"

"EMPAT!"

"LIMA!"

"Baris yang rapi!! Yang telat cepet baris! Itu yang cowok baris di cowok! Begitu juga dengan yang cewek! Hari ini saya masih bisa untuk maafin kalian! Tapi tidak dengan besok!"

"Dia siapa sih? Galak banget," gumam Aletha yang sedari tadi memperhatikan kakak kelas didepan yang galak. Sampai gadis yang berbaris disampingnya terkekeh pelan.

"Dia kak Maura... Maura Adwitha, wakil ketua Osis disini. Suaranya emang cempreng gitu galak pula tapi centil."

Aletha mengamati gadis disampingnya. Gadis yang tingginya sama seperti dirinya, berambut sebahu yang diikat menjadi satu kebelakang dan jangan lupa dengan tahi lalat yang melekat dibawah bibir gadis itu, yang membuat gadis itu terlihat manis. Mungkin ini saatnya Aletha untuk mencari teman, tapi ia masih ragu untuk berkenalan, karena mengingat ia tidak mempunyai teman satupun.

"Lo Aletha kan?!" Pekik gadis itu.

Aletha mengerutkan keningnya, kenapa dia bisa mengenalku? , batinnya bertanya.

"Gue Keysha," ucapnya mengulurkan tangannya.

"Aletha," Aletha menjabat tangan Keysha untuk berkenalan padanya.

"OH IYA! Lo sekelas sama gue!" Seru Keysha.

"Oh ya?"

Keysha mengangguk cepat,

"Lo nanti satu meja sama gue! Ga ada penolakkan!" Perintah Keysha,

Aletha yang melihat tingkah Keysha hanya mengangguk sambil terkekeh kecil.

"Mulai saat ini kita temenan," ujar Keysha dan Aletha menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

****

Suasana hening seketika, tiba-tiba seorang lelaki berparas tampan, bertubuh tinggi, dan wajah yang seperti dipahat dengan teliti itu berjalan dengan tegap tanpa ekspresi satu pun.

"YAAMPUN GANTENGNYA!"

"HALALIN AKU BANG!"

"JODOH GUE!"

"KUA YOK BANG!"

"FIX JODOH GUE!"

"DIAMMM!!!!" teriak Maura dengan tatapan mengintimidasi.

"Saya Maxime Alfredo, ketua Osis di sekolah ini. Sekaligus saya akan membimbing kalian selama MOS. Kalian bisa memanggil saya Max. Bagi yang tidak memakai atribut yang lengkap, harap maju kedepan." Ucapnya dengan tatapan datar.

"Yang tidak memakai nametag silahkan maju kedepan!" Ucap salah satu anggota Osis dengan tegas.

"Yang menunduk maju!" Ucapnya,

The Closed GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang