Dua belas

6.1K 1K 131
                                    

Karena hari ini adalah hari Minggu. Jadi tidak ada yang Taehyun lakukan selain berdiam diri di rumah. Memangnya apalagi yang bisa dia lakukan selain itu.

Dia masih belum terbiasa dengan lingkungan sekitar. Dan lagi tidak ada teman seumuran dengannya di komplek ini. Terkecuali Beomgyu.

Tapi tidak mungkin kan jika Taehyun harus bermain dengan anak cerewet itu. Sepertinya mereka tidak akan cocok. Tidak tau kenapa, tapi itulah yang Taehyun pikirkan.

Taehyun membalas beberapa pesan yang Yeonjun kirim untuknya. Malam ini sahabatnya itu akan menginap di rumah baru Taehyun.

Yeonjun terus saja merengek ingin bermain ke rumah baru Taehyun. Mengatakan jika Taehyun tidak solid karena merahasiakan rumahnya, dan masih banyak rengekan lainya yang ikut keluar dari mulut Yeonjun.

Taehyun berjalan malas ke halaman rumah. Ia harus menyiram tanaman milik  Mama nya sore ini. Jika bukan karena mamanya yang meminta, Taehyun pasti tidak akan melakukannya.

Sedangkan Mama nya harus pergi menjemput papanya di bandara. Papanya hari ini akan pulang ke rumah setelah menjalankan bisnis di Belanda.

Taehyun sudah biasa di tinggal lama oleh papanya jadi bukan hal aneh lagi bila papa nya tiba tiba pulang dan pergi begitu saja. Taehyun sudah terlalu paham dengan kesibukan orangtua nya.

Setelah selesai menyiram bunga. Pandangannya teralih ke arah rumah di hadapannya. Rumahnya Beomgyu.

Taehyun tersenyum tipis saat melihat anak itu sedang menyapu halaman rumahnya dengan wajah masam dan mulut yang tak henti hentinya mengoceh.

Sepertinya Beomgyu di paksa untuk menyapu halaman oleh mamanya. Tapi Taehyun tak habis pikir kenapa Beomgyu malah terlihat menggemaskan saat kesal begitu.

Setelah selesai, Taehyun melihat Beomgyu berteriak cukup keras di depan pintu rumahnya. Kemudian anak itu berlari menyebrangi jalan dengan langkah tergesa.

Sampai tak sadar jika kini Beomgyu sudah ada di depan pagar rumahnya.

"Hyunieeeee... Bomie ingin bermain" ucapnya girang.

Taehyun mengerjap beberapa saat. Bukankah ia mengatakan jika sepertinya mereka tidak akan cocok jika bermain bersama?

Tapi kenapa seolah semesta selalu mendukungnya untuk terus berdekatan dengan tetangga barunya ini.

Belum sempat Taehyun membalas ucapan Beomgyu. Sebuah suara kembali menginterupsi.

"Wassaapp bro. Yeonjunie di sini"







.......................

Dan berakhirlah mereka di kamar luas milik Taehyun. Bisa bisanya Yeonjun mengajak Beomgyu ikut bergabung bersama mereka.

Entah ada apa dengan Taehyun. Tapi hari ini rasanya ia tidak ingin memiliki interaksi terlebih dahulu dengan Beomgyu.

Tapi nyatanya itu sulit di lakukan. Apalagi sekarang Beomgyu sudah berada di hadapannya dengan mulut yang penuh mengunyah biskuit.

Sebenarnya sejak kejadian di taman belakang kemarin Taehyun terus memikirkan banyak hal. Dan semua pemikiran itu akan berujung pada Beomgyu.

Awalnya Taehyun memikirkan kenapa ia bisa mengiyakan permintaan Soobin untuk menjadi pawang. Lalu kemudian pemikiran itu terganti oleh bayangan Beomgyu yang sedang tertawa, berteriak, mengoceh tanpa henti, seolah sengaja berlari di dalam kepalanya. Berakhir dengan bayangan kejadian saat dirinya mencium pipi Beomgyu.

Sungguh, itu semua menampar kesadarannya sebagai orang yang acuh dan cuek. Seumur hidup Taehyun belum pernah mencium siapapun. Dan kenapa begitu mudah bibir sialannya ini mencium pipi pria di hadapannya.

Cerewetnya! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang