dua puluh dua

5.2K 853 132
                                    

Yeonjun sudah sangat kewalahan sebenarnya menghadapi kelinci mengamuk di hadapannya. Bayangkan saja oleh kalian, Yeonjun mati matian mengejar Soobin yang juga sedang mengejar orang. Mereka menjadi tontonan para murid lain.

Di tambah kecepatan lari Soobin yang di atas rata rata. Uke memang berbeda jika sedang marah. Tapi untungnya Yeonjun berhasil meraih tubuh Soobin ke pelukannya.

Yah, walau si wanita itu berhasil kabur entah kemana. Kasian sekali wanita itu harus berhadapan dengan Soobin dalam mode galak.

"Junie kenapa menghentikan aku. Aku belum selesai memberi pelajaran pada wanita itu!"

Baiklah, sekarang Soobin malah menjadi marah pada si kekasih.  Walaupun tidak sambil berteriak seperti Beomgyu saat marah tapi tetap saja, uke yang sedang marah itu sangat sensitif.

"Aku tidak suka jika Junie menghentikan aku seperti tadi"

"Binie..."

"Seharusnya sekarang aku sedang memukul wajahnya yang so cantik"

"Binie.."

"Enak saja dia mengatakan akan mendekati pacarku"

"Binie.."

"Lihat saja nanti wanita jelek itu pasti akan tertangkap olehku. Lihat saja!!"

".........."

"Aishhh aku sangat kesal!!"

"........."

"Ingin aku robek mulutnya yang bicara sembarangan itu. Ingin aku berikan kuah cabai yang banyak. Dia pikir dia bisa mendekati pacarku dengan mudah hah"

"Honey..."

Soobin langsung diam. Napasnya tidak beraturan karena menahan emosi. Ia sampai tidak peduli sedaritadi Yeonjun memanggil.

"Tenangkan dirimu.." Yeonjun segera membawa Soobin ke pelukannya.

Jelas sekali jika Soobin sebenarnya hanya takut ada orang lain yang mendekati Yeonjun dan membuatnya tertarik. Walau memang terdengar tidak mungkin tapi tetap saja Soobin sangat takut.

Tanpa terasa air mata sudah meleleh di pipi Soobin. Ia menyembunyikan wajahnya di leher Yeonjun. Entah kenapa dia selalu lemah bila menyangkut rubahnya ini.

"Sssssttt... Tidak apa apa..kau pasti sangat kesal bukan? Jadi tidak masalah jika ingin menangis"

Soobin semakin mengeratkan pelukannya saat di rasa tangan Yeonjun mengelus punggungnya sayang.

"Jangan tertarik dengan wanita lain.." cicit Soobin. Wajahnya masih ia sembunyikan.

"Itu tidak mungkin"

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini... Junie harus memegang kata kata itu"

"Tapi untukku itu tidak mungkin. Bertahun tahun aku mengejarmu lalu dengan mudahnya meninggalkanmu begitu saja demi seorang wanita yang tidak jelas asal usulnya. Impossible"

Kata kata Yeonjun cukup untuk membuat Soobin tenang. Ia juga sudah mendengar cerita Yeonjun yang ternyata sudah menyukainya sejak lama.

"Sudah lebih tenang?"

Soobin melepas pelukannya kemudian mengangguk lucu.

"Kalau begitu kita ke kelas" ajak Yeonjun

"Tidak mau"

"Kenapa? Sebentar lagi kelas di mulai"

"Aku sudah tidak bergairah lagi untuk belajar. Aku ingin bolos"

Tentu saja permintaan Soobin membuat Yeonjun terheran. Soobin bukan anak yang suka membolos seperti ini. Walaupun dia bersahabat dengan si Beruang Beomgyu yang bar bar tetap saja mereka tidak pernah membolos. Apalagi Soobin adalah ketua kelas.

Cerewetnya! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang