Part 7

1.6K 103 39
                                    

Happy reading

—————————————————————

Di jam pelajaran seperti ini sekolah tampak sepi, semua murid berada didalam kelas mereka masing-masing, Hanya beberapa murid nakal saja yang memilih bolos pelajaran.

Dixie tiba-tiba merasa ada panggilan alam, sehingga ia izin keluar kelas untuk ke toilet menuntaskan panggilan alamnya.

Saat sampai di toilet lantai kelas nya terdapat kertas berwarna putih dengan tulisan toilet sedang di perbaiki.

"Shit" dixie mengumpat.

Ia harus mencari toilet yang paling dekat, dan toilet yang paling dekat ada di lantai dasar dekat ruang gudang sekolah.

Dixie turun ke lantai dasar dan segera menuju toilet terdekat itu, tapi saat melewati gudang ia mendengar suara wanita yang sedang mendesah.

"Apakah mereka sudah gila bercinta di jam pelajaran seperti ini" dixie menatap jijik pintu gudang itu.

Lalu melanjutkan jalannya ke toilet.

Saat dixie sudah selesai menuntaskan panggilan alamnya dan kembali melewati gudang itu, suara desahan itu masih terdengar bahkan lebih kuat dari pertama tadi ia kemari.

Dixie mulai merasa penasaran.

Ingin sekali ia mengintip siapa murid yang sudah berani-berani nya bercinta di saat jam pelajaran seperti ini.

Terkutuklah wahai kalian pasangan mesum!dixie mengumpat kembali dalam hati.

Lalu ia kembali melangkahkan kakinya menuju kelas karena merasa tidak sopan jika ia harus mengintip pasangan kekasih itu.

"Bel apakah gudang yang dilantai dasar jarang di lewati orang-orang?" Dixie bertanya saat dia sudah kembali ke kelas dan duduk di bangkunya di sebelah bella.

"Sepertinya begitu, aku tidak pernah memperhatikan itu" bella menjawab pertanyaan dixie dengan suara yang sangat pelan.

Dixie tampak berfikir atas jawaban bella.

"Ada apa xie kau bertanya itu?" Bella heran melihat dixie.

"Tadi saat aku ke toilet dan melewati gudang itu, aku mendengar suara wanita mendesah" dixie tidak kalah pelannya saat menjelaskan kepada bella.

Mereka takut akan ketahuan guru yang sedang menjelaskan pelajaran didepan, jika sedang mengobrol seperti ini lebih tepatnya gibah.

"Kau serius?" Bella menatap dixie dengan tatapan are you kidding me.

"Ya aku serius" dixie menatap bella sekilas lalu pura-pura kembali fokus pada guru yang menjelaskan.

"Apakah mereka tidak punya fikiran, melakukannya di sekolah bahkan saat jam pelajaran" bella terlihat kesal mendengarnya.

"Hmm maybe, tapi aku cuma penasaran siapa yang melakukan itu" dixie berujar.

"Kau tidak mengintipnya tadi?" Bella menatap dixie kesal.

"Hehehe tadi aku sudah berniat, tapi aku takut ketahuan mereka" dixie tertawa nyengir.

Bella menepuk kepalanya dengan satu tangan gemas melihat sikap dixie.

•••••

Suasana kantin ramai seperti biasanya, murid-murid mengantri mengambil makanan-makanan lezat yang tertata rapi di meja panjang.

Kedua gadis dengan warna rambut yang kontras itu pun segera mengambil makanan dan duduk di meja yang masih kosong.

"Apakah laki-laki nya juga menggeram tadi" bella bertanya.

"Maksudnya?" Dixie mengerutkan jidatnya merasa aneh dengan pertanyaan ambigu bella.

"Ya maksud ku apa kau mendengar suara laki-laki itu menggeram bersama dengan desahan wanita itu?" Bella bertanya tanpa melihat kondisi.

Hukk hukk hukk dixie terbatuk saat mengerti yang bella tanyakan.

"Shit bel! Bisakah kau bertanya nya nanti saja!" Dixie berujar kesal.

"Kenapa? Kan aku penasaran" bella masih keukeuh dengan pertanyaan dan ke kepoan nya.

"C'mon bitch! Kita sedang makan, sangat menjijikan kita membahas itu sekarang" dixie berujar langsung.

"hahahaha okay, okay kita lanjut nanti saja" bella berujar sambil tertawa geli.

Dixie hanya memutar bola mata nya melihat kelakuan bella.

•••••

"Tadi aku tidak ada melihatmu dikantin luke?" Dixie datang dari arah tangga, dan langsung bertanya kepada luke.

Luke yang sedang duduk di anak tangga terakhir paling bawah sambil membersihkan sneakers kesayangannya menatap dixie.

"Iya, tadi aku ada rapat football xie" luke kembali fokus ke sneakersnya.

"Ohhh, apakah kau sudah makan?" Dixie kembali bertanya.

"Sudah xie, apa kau mengkhawatir kan ku?
Luke mencoba menggoda dixie.

"C'mon, jika kau sakit karena tidak makan aku yang repot mengurusmu luke" dixie menatap kesal luke.

"Jadi kau tidak ikhlas merawatku selama ini princess?" Luke merubah ekspresi nya pura-pura sedih.

"Tentu saja" lalu dixie memeletkan lidah nya mengejek luke dan berlalu ke dapur.

Dixie yang sedang mengambil ice cream vanilla kesukaannya dan meletakkan nya digelas, tiba-tiba terkejut saat tangan nya di gerak kan oleh luke untuk menyuapi ice cream kedepan mulutnya.

"Kenapa diam? Ayo suapin aku xie" luke membuka mulutnya sambil mencondongkan sedikit kepalanya kearah dixie.

Dixie yang masih terkejut atas perilaku luke hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Bisakah kau tidak membuatku terkejut!" Dixie menatap luke kesal.

Lalu ia menyuapi ice cream itu pada luke.

Luke yang melihat dixie kesal karena perilakunya itu, tertawa mengacak rambut dixie.

"Sorry my princess" luke berujar.

Dixie hanya bergumam, ia melanjutkan memindahkan ice cream itu kedalam gelas.

"Aku mau pergi keluar, apakah ada yang mau kau titip nanti xie?" Luke bertanya kepada dixie.

"Kau mau pergi kemana?" Dixie balik bertanya kepada luke.

"Daniel mengajak kami ke lapangan tembak" luke menjawab.

"Lalu apa yang bisa aku titip di lapangan tembak luke?" Dixie menatap gemas luke.

"Aku bisa membawakan nyawa orang yang tertembak olehku untukmu" luke tertawa geli.

"Aku bukan kanibal luke! Pergilah cepat luke! kau sudah mulai gila" dixie makin kesal melihat luke.

"Hahaha aku gila karenamu princess" luke mengedipkan sebelah mata kirinya kepada dixie.

Itu terlihat sangat manis dimata dixie.

Dan memang luke sangat manis ditambah wajah tampanya bak pangeran tampan berkuda putih yang ada disemua mimpi parah gadis.

"Hey kenapa kau menatapku seperti itu xie?" Luke bertanya kepada dixie yang hanya diam memandangnya.

"Hmm tidak aku hanya melihat rambutmu yang sudah agak panjang sekarang luke" dixie beralibi.

"Ohh ya, aku memang sudah berniat akan memotong nya nanti" luke menjawab.

Dixie mengangguk mengerti.

"Aku pergi dulu xie" luke mencubit pipi dixie sebelum pergi.

"Awww ya hati-hati luke" dixie menatap kepergian luke dari dapur.

Dan tidak lama kemudian ia mendengar suara mobil kesayangan luke itu menyala dan tidak lama terdengar menjauh.

—————————————————————

Vote dan komen ya gais 💙🙏🏻

BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang