Setelah beberapa minggu kedekatanku dan Daru , kami belum sama sekali mengekspos hal itu . Teman teman sekelasku juga tidak semuanya menyadari kedekatan ku dengan Daru , ya karena kami memang tidak begitu mengekspos .
Hari itu , untuk pertama kali , aku dan Daru duduk sebangku . Walaupun pada awalnya aku menolak karena malu tapi akhirnya aku tetap mau .
Ku bawa buku buku yang memang sedang diperlukan saat pelajaran itu . Perlahan tapi pasti aku melangkah kan kaki ku ke arah meja nya . Detak jantungku berjalan lebih cepat dari biasa nya sehingga membuatku sedikit sesak ." yupi suruh aku disini . Dia bilang dia harus duduk di depan biar kelihatan papan nya " kataku begitu sampai dan duduk tanpa melihat ke arahnya . Bagus , pipi ku mulai merah.
Dia hanya melihat ke arahku dan mengangguk . Jangan lupakan lengkungan tipis di bibirnya .
" aku boleh kan duduk disini " kataku.
" boleh " jawabnya . Aku curiga apa hanya aku yang tidak tahu tentang rencana Yupi yang akan pindah ke tempatku?
Kami diam tanpa mengobrol . Menikmati moment canggung yang bahkan kami ciptakan sendiri .
Aku memulai obrolan dan di lanjutkan dengan respon nya yang bersahabat . Aku lupa kami mengobrol tentang apa . Tapi terasa menyenangkan . Kalau tidak salah aku bertanya apa respon ibu nya setelah dia bilang bahwa ." pacarku bu " ah bahkan aku yang mengingatnya akan kembali tersenyum.
Lalu dia bilang ibunya merespon meremehkan . Dia juga bercerita tentang kakak nya , adik adiknya , lalu kami mengobrol tentang sekolahnya dulu . Teman temannya . Dan banyak hal lainnya .
Ada sekitar berapa menit . Kelas kami jamkos . Seluruh siswa siswi di kelasku berhamburan dan duduk di bawah AC , berdekatan dengan tempatku dan Daru duduk . Kami seperti belum berniat pindah , tidak , bukan kami , tapi aku.
Aku bisa melihat salah satu dari gerombolan perempuan yang sedang ngadem itu melirik ke arahku . Ah ya , mantan Daru. Aku tau pasti dia tidak cemburu atau apalah itu seperti di sinetron sinetron . Dia hanya penasaran , pasalnya setelah darinya bukankah Daru terlihat lebih pendiam sedangkan hari itu , sepertinya sadar tak sadar Daru banyak tertawa dan tersenyum .
Aku kembali mengobrol dengan Daru . Tidak sama sekalipun merasa terusik. Entahlah , aku hanya ingin fokus ke Daru saat ini .
Aku melihat wajahnya . Menurutku , wajah Daru ini memang wajah laki laki Indonesia pada umumnya . Kulitnya coklat , matanya umum , tinggi nya cukup , postur badan remaja , dan ya rambut itu . Aku rasa itu yang mencuri perhatian ku . Rambutnya ini panjang , menutup alis , tapi jika disisir ke atas ala ala cowo , itu lumayan , em silahkan bayangkan sendiri.
Tring.. itu bel
Semua murid berhamburan keluar kelas . Hanya tinggal beberapa yang tinggal dikelas , mereka sudah nitip jajanan ke teman yang lain . Aku juga tetap dikelas , males keluar , pasti berdesak desakan.
Aku duduk di kursi menghadap jendela . Tidak ada pemandangan apa apa . Hanya pohon tinggi , rumput rumput panjang di bawah sana dan beberapa gedung yang membelakangi . Ku buka sedikit jendela menikmati sedikit angin yang masuk .
" nis ga ke kantin? " tanya Aini . Perempuan dengan kacamata minus yang tetap terlihat cantik di wajahnya . Mantan Daru .
" males , pasti rame kan " kataku .
" sini duduk " ku sodorkan satu kursi ke arahnya . Dia mendudukan bokongnya .
" kenapa " kataku . Dia melihatku .
" engga , emang apa " tanya nya . Benar juga . Kenpa tiba tiba aku bertanya seperti itu?
Aku menggeleng pelan . Kami sempat mengobrol hal hal lain yang aku lupa tentang apa . Maaf .
" aku lagi deket sama Daru " kataku . Dia melihatku .
" pantes , daritadi keliatan akrab banget padahal ga pernah ngomong kan sebelumnya " katanya . Aku mengangguk .
Ku pandang kembali jendela , menikmati hembusan angin . Aku siap membongkar kedekatan kita .
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
Romance" bagiku , mencintaimu sudah cukup . Untuk masalah mendapatkan mu dan menjadi milikku itu ku anggap bonus " -anis