Seorang anak lelaki berumur enam tahun sedang terududuk tenang dibangku panjang, memperhatikan kedua kakaknya yang sedang bermain. Berbeda dengan dirinya yang terbiasa menyendiri dan tidak suka keributan.
"Taehyun-ah! Ayolah bermainlah bersama kami, sekali-kali kau harus merasakan bagaimana rasanya bermain" taehyun yang mendengar teriakan dari hyung tertuanya hanya berdehem pelan, dengan tersenyum tipis dibibirnya.
Taehyun kembali menatap buku ditangannya, membaca cerita komik manga yang selalu dirinya baca. Namun saat membaca tiba-tiba bukunya basah, dengan cepat wajahnya mendongak menatap sinis nuna termudanya. "Kau, kenapa kemari? Sudah kubilangkan aku tidak mau ikut berenang dan bermain bersama kalian!"
"Memangnya siapa yang akan mengajakmu bermain, aku juga tidak menyukaimu! Kenapa aku harus mempunyai adik dingin sepertimu!" taehyun langsung berdiri dan mendorong pundak nunanya kasar hingga terjatuh dirumput, 'Brukh!'. Tinggi keduanya hanya berbeda beberapa centi, jadi mudah untuk taehyun mendorong.
"Jika aku ingin, aku juga menginginkan lahir dikeluarga lain!" taehyun menatap tajam nuna mudanya, meski sebenarnya didalam hati ia merasa iba melihat tangisan nunanya.
"Akh...hiks...aaa..."
"Taehyun! Apa yang kau lakukan pada beomgyu? Kenapa kau kasar sekali" kedatangan hyung tertuanya membuat taehyun semakin kesal, apalagi saat melihat dan menyalahkannya. Taehyun hanya mendengus dan melangkahkan kakinya, masuk kedalam tanpa mempedulikan kedua kakaknya itu.
.
"Taehyun, kenapa kamu mendorong nunamu? Lihatlah lututnya terluka" taehyun yang mendengar nasehat eommanya hanya terdiam, menatap kaki putih nunanya yang sekarang terluka dilutut. "Aku tidak sengaja" jawabnya cepat, sembari memalingkan wajahnya kesamping.
"Apa benar itu beomgyu?" tanya sang eomma menatap anak perempuannya yang berada dipangkuannya. Beomgyu tidak langsung menjawab, ia menatap adiknya dengan tidak suka. Jelas-jelas tadi siang dirinya didorong paksa, hanya karena buku manga komik adiknya itu basah. "Iya, itu benar"
Taehyun yang mendengar jawaban dari nunanya itu sedikit terkejut, namun ia tutupi dengan tatapan datarnya itu. "Kalau begitu taehyun kamu minta maaf pada nunamu" ucap sang eomma dengan lembut, menurunkan tubuh beomgyu. Lalu menarik tangan taehyun agar mendekat kearah nunanya.
"Aku minta maaf"
"Ya. Aku memaafkanmu, tapi lain kali kau harus berhati-hati" kata beomgyu tersenyum meraih tangan adiknya. Namun taehyun hanya diam tidak menjawab, melepas tangannya langsung dari pegangan nunanya.
Taehyun langsung melangkahkan kakinya pergi dari tempat ruang tamu, kakinya terus melangkah naik tangga lantai dua. Saat dilantai dua taehyun bertemu appanya yang baru saja keluar dari ruang kerja. "Taehyun, dimana nuna dan eommamu?"
"Dia masih berada dibawah, aku hendak tidur. Selamat malam appa" ujar taehyun dingin, lalu melangkahkan kakinya naik kelantai tiga. Sang appa yang melihat itu hanya terdiam dengan senyum kotaknya, lalu melangkah kelantai bawah.
.
.
."Kapan taehyun akan masuk sekolah?" ucap yeonjun menatap appanya yang sedang duduk menatap ponselnya. "Mungkin nanti, setelah beomgyu naik kelas dua"
"Aku harap appa cepat memasukannya kesekolah, jika tidak dia akan terus seperti ini. Pendiam dan tidak pernah mau diajak bermain" sang appa yang mendengar itu langsung mematikan ponselnya dan menengok kesamping, dimana anak tertuanya duduk. "Memangnya adikmu itu kenapa? Appa rasa dia baik-baik saja"
"Mungkin, tapi aku merasa berbeda. Taehyun seperti tidak ingin didekati atau mendekati siapapun"
"Tak perlu khawatir, nanti jika dia sudah masuk sekolah pasti akan merubah sikap dinginnya itu..." senyum sang appa mengusak surai coklat anaknya. "...bukankah kau dulu juga seperti dia" yeonjun hanya berdehem dengan tersenyum tipis, menanggapi ucapan appanya.
.
.
."Bolehkah memohon ingin bersekolah dirumah saja"
"Jika kau berdiam diri dirumah kau akan terus membaca manga komik tidak jelasmu itu, lebih baik kau bersekolah seperti kami. Itu pasti menyenangkan" sahut yeonjun yang diangguki oleh adik perempuannya beomgyu.
Taehyun melirik kesamping dimana appanya sedang menyetir, karena dirinya duduk dikursi depan. Sedangkan kedua kakaknya duduk dikursi belakang. "Benar kata hyungmu itu, kau harus belajar bersosialisasi. Agar nanti sudah besar kau bisa menguasai perusahaan appa"
Hembusan nafas keluar dari mulut taehyun, ia menyandarkan punggungnya dan membuka manga komiknya.
Next~
Sorry yee prolognya gaje tapi da saya teh ingin.... Oh kalau udah ada yang tau judul cerita ini maaf ya kalau ganti isi dan alur, karena yang kemarin abi mandeg teu boga pikiran... Efek kelamaan dirumah, rebahan, otak jadi panas. Mager segalanya haha...
Tapi kalau yang ini aku akan bener-benar, dan kalian harus ingat ini gs(genderswitch). Jadi uke-uke disini jadi awewe, jadi ntong aneh.