Taehyun membawa nunanya ketempat yang sepi, disebuah taman yang jarang dan ditempati oleh orang-orang. Kepala taehyun melirik kesamping, nunanya masih terdiam dengan wajah sedih.
"Aku membawa kau kemari karena aku ingin mendengar seluruh alasanmu, tapi jika kau tidak ingin kau juga tidak perlu memaksakannya" setelah berucap taehyun langsung membuka pintu mobilnya, berjalan keluar meninggalkan beomgyu yang masih diam didalam mobil.
Seperginya taehyun sang adik beomgyu hanya diam dimobil, sama sekali tidak berniat menyusul atau keluar dari mobil. Beomgyu mendongak menatap kedepan, disana ada taehyun yang terduduk dirumput sembari menyandarkan punggungnya dipohon sakura.
Kedua mata beomgyu bisa melihat wajag datar adiknya, dimata tajam itu terlihat taehyun menyembunyikan kesedihan dan kesepian. Surai coklat tarhyun juga terhempas angin yang menerjang kecil.
Tanpa sadar beomgyu tersenyum pahit menatap adiknya, karena apa yang taehyun rasakan dia juga merasakannya. Namun sepertinya taehyun terlihat jauh menyedihkan, mungkin karena mengetahui dirinya yang sudah memiliki kekasih.
Dulu ia sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan taehyun padanya, ia mengira itu hanya kasih sayang sang adik untuk melindungi kakanya. Namun seiring berjalannya waktu beomgyu merasakan ada hal yang berbeda dari perhatian taehyun padanya, bahkan yeonjun kakanya juga merasakan hal itu.
Sehingga saat masuk sekolah menengah atas beomgyu menjauhi taehyun dan menerima cinta dari seseorang. Itu semua yeonjun kakanya yang menyuruhnya untuk tidak terlalu dekat dengan taehyun, karena saat itu yeonjun sudah akan lulus sekolah dan pergi keamerika untuk meneruskan sekolah tingginya.
Tapi saat taehyun masuk disekolahnya juga, beomgyu masih diam dan bertanya seadanya. Layaknya seorang kakak kepada adiknya, tapi perlakuan taehyu padanya masih sama. Namun taehyun bisa membedakan waktu yang tepat, jika didepan orang lain taehyun akan seperti adik biasanya. Tapi saat berdua taehyun akan bersikap berbeda, melebihi adik pada kakanya.
Beomgyu sempat menolak dan tidak ingin diperlakukan seperti itu, tapi taehyun malah mengancamnya dengan hal-hal yang aneh. Namun waktu berlalu, beomgyu malah merasakan hal yang lain juga dihatinya saat adiknya dingin dan menjauhinya. Jadi ia tidak bisa dan tidak tahan untuk mendiami dan menjauhi adiknya, dengan alasan takut akan terjadi sesuatu padanya. Juga ia tidak tahu akan perasaannya pada adiknya.
Kedua mata beomgyu membelak lebar saat ada seseorang yang berada dihadapan adiknya, dua orang pria tua yang menghalangi dirinya melihat adiknya.
Dengan cepat beomgyu keluar dari dalam mobil, khawatir akan terjadi sesuatu pada adiknya. Kakinya berlari kearah adiknya cepat. "Taehyun...!"
Kedua pria dewasa yang berada didepan taehyun langsung berbalik badan menatapnya, begitu juga dengan taehyun yang menatapnya dalam diam. Beomgyu terlihat seperti orang bingung, kedua matanya menatap mata tajam taehyun.
Taehyun langsung bangkit dari duduknya, matanya menatap satu-persatu orang dewasa didepannya. "Aku tidak tahu siapa kalian, tapi nanti saja membicarakan hal yang tidak-tidak padaku" taehyun langsung meraih tangan beomgyu, membawanya kembali mendekati mobil.
"Untuk apa kau keluar disaat ada orang-orang itu, apa kau mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan olehmu. Masuklah" beomgyu tidak mengerti apa yang diucapkan adiknya, gara-gara ia terlalu lama melamun. Namun ia tetap masuk kedalam mobil, menuruti apa yang diucapkan taehyun.
.
.
."Tadi siang ada seorang pemuda yang datang kerumah, dia menanyakanmu. Eomma menjawab jika kamu belum pulang bersekolah..." jungkook menjeda ucapannya dan menatap wajah anaknya dengan sinis. "Tapi dia bilang kamu tidak datang kesekolah, begitupun juga dengan taehyun"