part 7

17 11 4
                                    

_____

Selamat membaca
•semoga suka•
_____

"Suatu saat kami bertiga sepakat untuk mendalami kasus kematian raja, dan ternyata rencana kami terdengar sampai ketelinga raja. Ia menghalalkan segala cara untuk menutupi kebusukannya. Hingga Zyco mengetahui kalau Calton berkerja sama dengan Black Stone, mereka meninggikan tarif pajak, memperlakukan sistem monopoli dan berbagai kejahatan lainnya. Saat kami akan menjebloskan mereka ke penjara, Calton sudah satu langkah lebih cepat dari pada kami. Mereka menyebarkan berita bahwa kami bertiga lah yang telah membunuh raja. Setelah saat itu jabatan kami di cabut, dan kami selalu menjadi buronan dimana mana"

"Ya ampun" aku tidak bisa berkata kata. Pemerintahan di kerajaan ini benar benar kejam. Aku tidak tau harus berkomentar apa. Mereka sangat tamak.

"Lalu bagaimana denganmu? Kamu kan manusia bumi, bagaimana bisa kau sampai ke sini?"

"Ahh...sebenarnya aku sedang mendapat tugas penelitian. Tapi entah kenapa sejak aku menemuka batu itu aku jadi terseret ke dunia kalian" aku mengangkat bahu acuh.

"Oh begitu...tapi biasanya mereka yang kasusnya sama denganmu rata rata mengalami perubahan yang biasa dan biasanya mereka hanya tergolong dalam anggota suku karo tidak sampai ke akarnya sepertimu"

"Jangan tanyakan padaku, aku sendiri saja masih bingung" aku mengangkat bahu ringan seraya memakan camilan yang ada. Setelah perbincangan yang sedikit menguras hati dan emosi, keheningan merayap di sekitar kami. Kami terlampau sibuk dengan asumsi masing masing. Dipikiranku, berbagai macam pertanyaan berhamburan. Apakah 'mereka' orang yang sama? Atau 'mereka' bekerja saling menguntungkan?

"Kek?"

"Ya?" Kakek Xian menoleh ringan ke arahku. Matanya memancarkan gurat kelelahan yang sangat ketara.

"Bolehkah aku bertanya padamu?" Aku berkata sedikit keraguan.

"Ya, tentu. Katakan saja"

"Tapi bolehkah aku memintamu untuk berkata jujur? Apa maksud dari ucapanmu waktu itu?" Aku memindah posisi dudukku menjadi tepat dihadapan kakek Xian.

"Yang mana?" Kakek Xian mengerjitkan dahinya. Kulitnya yang sudah kendor membuat lipatan yang muncul terlihat sangat tebal.

"Hyperion yang memilih diriku? Kau mengatakan itu saat aku barusaja tiba di Roxy" Ku lihat tubuh kakek Xian sedikit menegang. Dia terdiam. Kemudian menarik nafas dalam.

"Kau akan tau jika sudah waktunya. Sebaiknya kita tidur, istirahatlah, selamat malam" kakek Xian beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamar yang juga ditempati oleh Zyco.

"Tapi kek.."

"Sudahlah jangan memaksanya" tepukan dari Zack membuatku mengurungkan niatku untuk memaksa kakek Xian berbicara sesuai fakta. Kami pun memutuskan untuk tidur, karena besok akan menjadi hari yang sangat panjang.

¤¤¤

Pagi pagi sekali aku sudah terbangun, sudah kebiasaan bagun pagi untuk memasak. Tidak terlalu ahli memang, tapi cukup standar untuk dibandingkan dengan rumah makan sederhana. Aku berjalan ke dapur milik hotel, di hotel ini tidak memiliki dapur di setiap kamar bahkan sepertinya ini bukan hotel melainkan penginapan jadi lebih terbatas fasilitas yang disediakan.

HYPERION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang