part 1

67 34 10
                                    

Selamat membaca
^semoga suka^
___

"Seriously?!"

"Yeah" aku memasukkan beberapa helai pakaian kedalam koper. Aku akan berangkat ke pulau Sokotra besok, dan aku baru memberitahunya sekarang. Aku yakin setelah ini akan ada sedikit perdebatan. Heh, ralat. Bukan sedikit tapi BANYAK.

"Bukankah kau sudah mengambil cuti? Lantas mengapa kau menerimanya?" lihat aku bilang apa, bahkan aku belum siap dan dia sudah mulai mengitrogasi ku layaknya pencuri. Ck, dasar.

"Karna ingin?...entahlah. Aku hanya merasa tertarik"

"Hei! Aku hafal betul sifatmu. Kau tidak akan menunda cuti yang sudah lama kau nantikan hanya untuk penelitian tak berguna itu bukan? Penelitian yang kemarin saja kau terima karna orang itu memberimu imbalan sebuah gelang kuno seharga 12.000.000 Won. Ck, yang benar saja!" tanya Zilon menelisik.

"Yeah kau selalu tau maksudku" aku menatap Zilon menaikkan satu alisku dan terkekeh. "Jikalaupun aku ingin, aku tidak akan memberitahumu"

"Kenapa? Atau jangan jangan kau menerima uang suap dari si gila itu ya?""

"Enggaklah! Lagi pula apa untungnya bagiku jika aku memberitahumu? Bahkan seluruh dunia pun tahu kalau kau adalah orang yang sangat ceroboh Zi" Aku tau betul sifat Zilon. Jadi aku tidak mau mengambil resiko sekecil apapun seandainya jika misiku kali ini gagal dan dia akan membocorkan semuanya dengan mulut embernya itu.

"2000.000Won?"

"Dasar miskin"

"3000.000?"

"Terlalu kecil"

"4000.000?"

"Masih dibawah standar"

"5000.000?"

"Kurang"

5000 Won masih kurang!

Kurang!

"Heii! 5000.000 Won itu seluruh gajiku selama satu bulan dan kau masih bilang kurang? Yang benar saja?!!"

"Selama satu bulan gajimu hanya segitu? Kecil sekali"

"Hei kau! Jangan menghina jerih payahku! Dasar rubah!"

"Aku berkata apa adanya. Gajiku selama satu bulan saja bisa untuk membeli kapal pesiar dan dua buah pesawat jika aku mau"

"Ck, sombong sekali! Baiklah ini tawaran terakhir, liontin milikku"

"Deal!"

"Kenapa jika menyangkut benda kesayanganku kau selalu setuju?"

"Hanya ingin"

"Ck, menyebalkan, lalu sekarang katakan apa rencanamu?"

"Baiklah kemari"

"..." aku mendekatkan badanku dan berbisik padanya.

HYPERION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang