6.Ga jelas

28 12 4
                                    

Vika menuju kelasnya XII Ipa 3,Sesekali ia menggerutu dengan kejadian pagi ini,ia masuk kedalam kelasnya,vika disalah satu kursi sebelah Sisil dan langsung disambut pertanyaan bertubi-tubi dari sahabat karibnya,

"Vik lo dari mana aja sih,5 menit lagi bel bunyi loh,oh iya katanya bu Vina nggak masuk,tapi kita dikasih tugas,banyak banget lagi,pusing deh gue" Ujarnya Sok drama sambil memegangi kepalanya seraya pusing.dan jangan ditanya lagi bagaimana ekspresi Vika saat ini,Vika jengah dengan sisil yang terus saja nyerocos.

kali ini giliran Rara yang bersuara"Jidat lo kenapa sampe merah kayak gitu ? "pertanyaan yang dilontarkan Rara membuat Vika menghela nafas kasar,"Gue tadi pagi nabrak tembok" Ucapnya sambil memasang wajah jutek.

Sisil kembali bersuara dengan suara yang amat-Sangat Cempreng andalannya"Ya ampun Vika,udah tau ada tembok malah ditabrak,kasian kan temboknya" Ucapan Sisil sukses mendapat plototan tajam dari vika,Sisil pun hanya menyengir kuda.

" Yaudah kita ke kantin aja yuk,gue yang pesenin kalian deh"

"Rara ini memang paling pengertian"ucapnya dalam hati

"Tapi vika yang bayar" Ucapnya dengan menyengir kuda vika menyesal telah memuji rara,Dasar pikirnya.

Mereka bertiga menuju kantin,sekarang kantin sepi karena sekarang waktunya belajar bukan waktunya istirahat.

Setelah sampai ditempat tujuannya Rara kembali membuka suara"Oke,sebagai perempuan sejati,gue akan menepati janji gue untuk memesan makanan untuk kalian" Vika hanya menaikkan alisnya sebelah berbeda dengan sisil yang kebingungan dengan ucapan Rara.

"Ra gue mau nanya deh,Emang perempuan itu bisa sejati,bukannya yang harus sejati itu laki-laki ya ?" Tanyanya dengan watakdosnya.pertanyaan Sisil membuat Rara geram,tetapi berbeda dengan Vika,vika berusaha menahan tawanya karena pertanyaan polos yang dilontarlan oleh sahabatnya itu.

"Kok bisa ya gue punya sahabat kaya mereka" batinnya.

Sebelum Rara membuka suara,Vika langsung memberi kode kepada Rara agar memesan makanan mereka,karena sebentar lagi bel istirahat berbunyi,mungpung belum ramai pikirnya.

Rara menghela napas sejenak"Lo mau pesen apa vik ?" pertanyaan itu dilontarkan kepada vika.

"Eum,Gue pesen Bakso sama Jus jeruk" Ucapnya,sebelum rara berbalik untuk memesan makanan suara sisil menghentikan pergerakannya.

Sisil geram padahal dirinya yang ada disebelah rara,kenapa rara tidak melontarkan pertanyaan kepada dirinya,akhirnya sisil membuka suara "Kok lo nggak nanya ke gue sih,Gue kan Mau pesen makan juga" Ucapnya dengan kesal.

Rara kembali melanjutkan langkahnya,Tanpa memperdulikan ucapan Sisil.Sisil mengejar Rara dengan rasa kesal.vika hanya menggeleng-gelengkan kepala karena tingkah sahabatnya itu.

Di lain tempat,Dodo memegang kepalanya yang pusing karena mengingat rumus-rumus fisika,"kok gue jadi kesel ya sama tuh guru,disuruh menghafal rumus segala,mana susah kalian tau sendirikan gue itu belum pernah pacaran" gerutunya dengan nada serius

"Yaelah do,gue udah serius dengerin lo ngomong panjang lebar,tapi ujung-ujungnya ngebucin,emang apa hubungannya rumus difisika sama pacaran ? ,heran gue punya temen kayak lo" Ucap Kevin sembari menghela nafas

Alvin pun ikut angkat bicara"Ah elah,tapi ada benernya juga ucapan dodo loh vin".kevin bingung ia membuka kembali membuka suara"Bener dari mananya,gue tanya ?" Tanyanya dengan nada serius.

Alvin dan dodo saling pandang,dan mereka kompak membuka suara"DARI HONG-KONG,HA-HA-HA" gelak tawa alvin dan dodo.Kevin berusaha sabar dengan otak teman-temannya yang agak eror.

"Yaelah vin,gitu aja kok ngambek kaya cewek,ututut" Ucap dodo dengan nada mengejek.

Alvin ikutan nimbrung dengan nada mengejek "Iya nih kevin ngambekan dede nggak suka ih" Setelah itu dodo dan alvin kembali tertawa.

Dodo merangkul Bahu kevin disebelah kanan,begitu juga alvin disebelah kiri,oh iya gilang tidak ikut katanya dipanggil ke ruang guru."Oke kalo gitu,vin lo tenang aja lo bakalan ditraktir kok ya" kevin mengangkat satu alisnya.

"Loh kok gue nggak sih do,lo mah sama temen sendiri kayak gitu,pilih kasih namanya" Ucap alvin seraya tidak terima.

"Oke,kalo gitu kalian yang pesen,gue yang akan memilih tempat" Ucapnya sesekali mengedarkan pandangannya keseluruh kantin.setelah kepergian alvin dan kevin,dodo kembali berjalan untuk memilih tempat.

Matanya tak sengaja menangkap seseorang yang ia kenal,dodo buru-buru menghampiri orang itu.

"Hai,masih Inget gue nggak nih" Ucapnya sesekali menaik turunkan
Alisnya.

Vika mendongakkan kepalanya ke atas,dan iya"Ngapain lo kesini,Gue nggak kenal ya sama lo" ucapnya dengan nada yang tak bersahabat

"Lo amnesia ? eum atau lo gagar otak ? kok bisa ya padahal kemaren gue ketemu sama lo,keadaan lo fine-fine aja tuh" ucapnya dengan mengetuk kepalanya seraya berfikir

Vika menghela nafas sejenak"Oke,gue lagi nggak mood buat debat sama siapa pun termasuk lo,jadi to the point aja tujuan lo kesini mau ngapain ?" ucapnya dengan ketus

Dodo berfikir sejenak "Oke,jadi kemaren itu gue nolongin lo,terus gue nganterin lo balik—"vika menatapnya dengan tatapan tajam

Oke,dodo kembali bersuara"Itu nggak gratis loh" ucapnya seraya mengedipkan matanya genit.

Sudah vika duga"Oke,jadi mau lo apa" Tanya vika masih dengan nada ketusnya

"Eum,apa ya"dodo berusaha berpikir,ia ingat sesuatu tapi apa ya?oh iya 2 hari lagi adalah hari ulang tahun mawar,cewek yang dodo suka,karena terlalu sibuk dengan pikirannya dodo sampe lupa bahwa ia sedang ditunggu teman-temannya.

"Oke,nanti pulang sekolah kita ketemu di taman,kalo gitu gue pergi dulu,dah ondel-ondel bedak 7 lapis"ucapnya sembari berlari,karna takut mendapat amukan dari vika

Vika geram karena dodo mengatainya apa tadi ? Ondel-ondel bedak 7 lapis ? Hello Vika kesekolah cuma memakai bedak tipis dan lip bam supaya wajahnya tidak pucat,dodonya aja yang yang berlebihan.

Setelah kepergian dodo,Rara dan Sisil datang membawa makanan yang mereka pesan tadi.

"kalian lama banget sih,udah se-abad gue nunggu in kalian,tau kan kalo menunggu itu nggak enak" ucap vika dengan memasang muka kesalnya

"Yaelah vik,ini semua tuh gara-gara sisil tau nggak ? Sisil selalu nyerocos ga jelas,jadi gue lupa apa yang tadi lo pesen" Ucap Rara sambil menyengir kuda.

"Ih,kok gue sih yang disalahin,bukannya lo yang nyuruh gue buat ngin—" Ucapan sisil terpotong karena Rara buru-buru memasukkan bakso kedalam mulut sisil

"Udah-udah sekarang kita makan,sebentar lagi bel masuk" Ucapnya menengahi.

"Udah-udah sekarang kita makan,sebentar lagi bel masuk" Ucapnya menengahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang