26.

8 1 0
                                    


" Sudah jatuh tertimpa tangga "

"Dia itu calon mama baru kamu"bambang mengatakannya dengan senyuman hangat

"Ma—ma?"


"Siapapun ngga akan bisa gantiin mama didunia ini,termasuk dia!"ujar vika dengan menunjuk wanita itu


Bambang menahan amarahnya untuk tidak berbuat kasar kepada anak semata wayangnya.


"papa yakin pilih dia?lihat deh dandanan dia aja kaya pembantu"vika menatap wanita itu dari atas sampai bawah,memang wanita itu mengenakan dress dibawah lutut dengan motif bunga-bunga dan hanya mengenakan ceplek


"VIKA!" sentak ayahnya


Bambang sudah melayangkan tangannya untuk menampar vika,tapi wanita itu menahannya

"Kenapa anda tidak jadi menampar saya?ayo tampar biar sekalian saya mati dan saya tidak bertemu lagi dengan anda"ucap vika menepuk pipinya secara bergantian


"Papa ngga pernah ngajarin kamu untuk berbuat kurang ajar sama siapa pun!"

"Sekarang kamu minta maaf sama tante rika!"tegas bambang


"Papa marahin vika gara-gara wanita itu?vika ini anak papa bukan sih?papa selalu belain wanita itu,apa jangan-jangan vika ini anak pungut?oh apa papa sama mama dulu nemuin vika dipinggir jalan dan— "vika berbicara dengan lantang dan berderai air mata


PLAK!


"KAMU— "


"MASUK KEDALAM KAMAR!"


Vika memegang pipinya yang terasa perih dan buru-buru masuk kedalam kamar dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipinya

BRAK!

Bambang dan rika dikagetkan dengan suara pintu kamar vika yang ditutup dengan kencang

"Anak itu— "Bambang menangkupkan kedua tangannya dan merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya kepada vika


"Mas bukannya aku mau ikut campur sama masalah keluarga kamu,aku cuma mau bilang seharusnya kamu ngga kasar sama vika,bagaimana pun dia anak kamu darah daging kamu"


"Anak itu sudah keterlaluan kamu jangan terlalu sering membela dia,biarkan dia sadar dengan apa yang telah dilakukannya,anak itu benar-benar memalukan!"


"Mungkin vika butuh waktu untuk menerima kehadiran aku,kamu yang sabar ya mas"Rika memegang bahu bambang dengan niat untuk menenangkan





















"Kenapa— "

"Kenapa pa— "

"Kenapa papa belain wanita itu daripada aku,Kenapa— "

Vika sengaja menguping pembicaraan antara papa dan wanita yang bernama rika dibalik pintu kamarnya.

"Apa bener kalau gue cuma anak pungut?"

"Gue juga pengen hidup bahagia kaya orang lain"



















"Kira-kira vika lagi ngapain ya,apa gue coba call aja ya?"

Dodo mencoba berkali-kali calling vika tetapi nihil tak diangkat sama sekali dodo pun mencoba lagi dan akhirnya

    Tut

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang