Zeffano Brataswara Dwitama, seorang most wanted sekaligus leader dari ZENITH.
Parasnya yang tampan membuat dirinya banyak digandrungi oleh kaum hawa, tak terkecuali Liana, si gadis broken home yang mempunyai banyak sisi gelap dalam hidupnya.
Akankah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZEFFAN.04-PARTY DIRUMAH OYEN||BENDERA PERANG.
Malam ini rumah Oyen benar benar ramai dan gemerlap. Motor motor besar milik inti Zenith tersusun rapih dihalaman depan. Mentari telah pergi dan berganti keindahan rembulan, sebentar lagi acara inti akan dimulai. Tepatnya di taman milik keluarga gael itu.
Kemarin Lio memberitahu oyen agar mengajak temannya kerumah. Lelaki paruh baya itu berkata bahwa perusahaannya sedang mengalami peningkatan karena mereka baru saja menang tender yang nominalnya cukup besar.
Dan disinilah mereka. Di taman belakang rumah Oyen. Tempat itu telah disulap oleh inti zenith menjadi tempat yang sangat indah. Lampion dan lampu tumblr menghiasi langit malam. Meja meja besar dan beberapa kursi panjang telah tersedia disana. Alat bakar dan bahan untuk barbeque-an pun telah siap. Tinggal menunggu piring, sendok dan garpu yang sedang disusun oleh pembantu dirumah Oyen.
Ada satu hal yang menarik perhatian mereka. Seorang gadis berbaju muslim serta jilbab berwarna maroon itu tengah sibuk menyusun piring. Ngak mungkin kan itu pembantunya? Atauanakpembantunya?
• • •
Sorakan para anggota Zenith yang berada ditaman belakang menggelegar hingga keruang tamu, dan membuat Lio -papa Oyen menyusul kesana.
“Ada apa? Siapa yang bertengkar?.” lelaki paruh bayah berjas hitam itu menatap ketujuh cowok yang sedang duduk dikursi kayu panjang dengan tampang melongo.
Mereka langsung berhenti bersorak saat suara bariton milik Lio menginstruksi. Dan menimbulkan ekspresi yang sangat konyol.
Bahkan Espu yang tengah bersandar dimeja panjang beralaskan kain putih polos itu langsung menegang. Tak terkecuali Allsya, tangannya yang sedang memegang lap piring tiba tiba bergetar hebat karena kedatangan sang paman. Namun, segera ia tutupi agar tak merasa malu.
Pandangannya lurus kebawah menatap sandal jepit bulu bulu yang sedang ia kenakan. Tiba tiba suara bariton itu kembali keluar.
“Kenapa ini?” tanya Lio menatap ketujuh cowok itu bergantian.
“Ngak papa om. ini si Arya lagi nangkep kodok.” Arya menatap tajam bobby yang asal ceplas ceplos. Enak aja!dikira guebocilapa?!gabutbagetgue ampe nangkepkodok.
