Sekarang hari Minggu, matahari seakan mengajak untuk keluar rumah. Tapi karna gue mageran, gue cuman rebahan depan tv menyaksikan kartun biru dan oren.
"Kak jalan yok keluar," kata Hyunwoo yang duduk disebelah gue.
"Jalan kemana?" Jawab gue yang masih setia ngelihat gumbal.
"Timezone yok kak, timezone!" Sahut Hyuna yang ikut duduk disebelah gue. Jadilah gue dihimpit sama kembar.
Gue pun mengalihkan perhatian dari tv melihat si kembar yang langsung dihadiahi tatapan memohon. Mereka sepertinya tau kalau kakaknya mager makanya diberi tatapan itu.
"Gue maㅡ"
"Aaaah ayolah kak, bosen nih dirumah," aelah bocah, belum selesai ngomong dipotong sama Hyunwoo.
"Iya kak ayok iih, lu gak bosen apa?" Tanya Hyuna dan gue balas dengan gelengan. Akhirnya dua bocah ini ngerengek dan gue yang kembali menonton gumbal.
"Ini kenapa bising-bising?" Kata mama yang datang dengan sekeranjang baju bersih.
"Kakak maa, gak mau nurut sama kita."
Heh apa maksud? Gue pun menatap nyalang ke Hyuna yang sedang mengadu. Ngapain gue harus nurut ama mereka, bukannya kebalik.
"Iya nih ma, kakak jahat!" Kompor Hyunwoo dengan dramatis.
"Ah nurut saja deh kak, jadi bising ntar," setelahnya mama masuk ke kamar.
"Iya iya, bawel lah kalian, kenapa sih gak berdua aja? Tapi harus traktir gue ya, gue mau ganti baju dulu."
Setelah kepergian gue, dua insan yang pernah saling berbagi itu langsung mendekat.
"Lu mau traktir kakak?" Tanya Hyunwoo.
"Udahlah masalah traktir belakangan, intinya kakak ikut aja dulu, ntar pura-pura lupa."
"Nyari mati nih anak."
*****
"Udahan yuk mainnya, capek nih, istirahat dulu," kata gue lemes.
"Oh yaudah deh, gue juga mau ke kamar mandi. Temenin yok kak." Hyuna.
"Lah, terus gue sendiri ngapain?" Hyunwoo.
"Belanja sana, cariin makan sama minuman," saran gue.
"Duit?" Lihatlah tangannya yang terulur ke gue.
"Loh, tadi katanya kalau gue ikut kalian janjinya traktir?" Jawab gue.
"Eh tapi kan yang janjiin Hyuna," jawab Hyunwoo tidak terima.
"Ya udah minta Hyuna," aelah ribet banget nih dua bocah.
"Hyunㅡ"
"Yok kak dah kebelet nih, gue nitip soda yaa. Dadah Hyunwoo," belum sempat Hyunwoo menjawab sudah dipotong sama adeknya.
"Hyuna keparat!"
*****
Berhubung di wc sedang ramai, gue memilih untuk menunggu diluar area wc. Sembari menunggu gue memainkan ponselnya sampai ada seseorang yang manggil gue.
"Hyunju?"
"Eh, kak Chanbin."
Terlihat pria menjulang dengan jaket dan celana jeans, tidak lupa juga topi dan masker untuk menutupi identitasnya, sudah seperti buronan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, I Remember You
Teen FictionSetengah dari kisah nyata dan bumbu cerita yang ku tuang kepada Hyunju, gadis yang sangat mengidolakan Chanbin. Disaat dia begitu mengidolakan Chanbin dia harus menerima kenyataan bahwa idolanya sedang menjalin hubungan asmara dengan wanita lain. "S...