Jungkook terus menyerocos seperti orang berpidato, sesekali matanya akan terpejam dan tangannya bergerak tak karuan saat mengingat-ingat dialog yang tiba-tiba lenyap dalam ingatannya.
Jennie yang baru datang dengan nampan berisi minuman dan beberapa kudapan itu tersenyum geli melihatnya.
“Sedang apa?”
Jungkook menghentikan aktivitas tak bergunanya, mata belonya langsung mendelik keki kepada kekasih barunya tersebut.
“Aish! Kau mengganggu konsentrasiku, Noona! Hafalanku hilang lagi jadinya.”
“Kau menyalahkanku?”
“Ya! Tentu saja aku menyalahkanmu.”
“Kenapa begitu?”
Jungkook menutup berkas-berkas skripsinya dengan sekali hentak. Raut wajahnya suram bukan main. Ia pun mendekatkan wajahnya pada wajah Jennie hingga ujung hidung keduanya bersentuhan.
“Karena sekarang isi kepalaku hanya dipenuhi oleh dirimu seorang, Noona. Tidak ada yang lain lagi. Wajahmu mengalihkan duniaku.”
Seketika Jennie tergelak, ia memukul pelan pundak Jungkook yang kini ikut tertawa kecil karena malu dengan ucapannya barusan.
“Kau sedang menggombaliku rupanya? Astaga, cheesy sekali.”
“Aku juga sebenarnya merinding mengatakan hal itu.”
Mereka pun tertawa bersama dengan lepasnya. Kebahagian bagi keduanya hanya sebatas begini. Simpel sekali, bukan? Memang, semuanya akan selalu terasa sempurna jika dilakukan bersama dengan orang yang tepat.
“Kau sudah siap untuk besok kan?” Jennie mengambil berkas skripsi Jungkook lalu membukanya lembar demi lembar.
Besok Jungkook ikut sidang kolokium, skripsinya sudah selesai. Sementara sekarang ia sedang berada di rumah Jisoo, alasannya ingin belajar bersama sang dosen tercinta, tapi nyatanya rindu saja ingin bertemu.
Setelah cerai dari Taehyung, Jennie memang pulang ke rumah Jisoo dan Seokjin, sedangkan Taehyung sendiri pulang ke rumah orangtuanya karena rumah megahnya itu dijual.
Belum laku memang, tapi setelah mengajukan gugatan cerai segala macam, keduanya langsung sepakat untuk mengosongkan rumah tersebut.
“Tentu saja aku siap, Noona. Aku kan ingin cepat-cepat wisuda lalu menikahimu.” balasnya semangat yang membuat Jennie tersenyum puas.
“Good. Itu baru mahasiswaku.”
“Tapi grogi itu selalu ada, Noona. Mau bagaimana pun ruang sidang itu tetap saja menakutkan.”
“Santai saja, kan di sana ada aku.” Jennie menjawab spontan dan tentunya pede. “Aku kan kekasihmu, kau tak perlu grogi. Kalau masih grogi kau pandang saja wajahku, anggap saja kita hanya berdua di sana.”
Ide yang bagus.
Pemuda itu tersenyum jenaka. Ia pun merangkul Jennie lalu cium-cium pipi tembemnya sayang.
“Kalau aku memandangimu nanti materi skripsi di dalam kepalaku hilang lagi. Bisa-bisa yang keluar dari mulutmu hanyalah ‘Jennie Jennie Jennie Jennie Jennie I love you Jennie~’ begitu saja terus sampai selesai.”
KAMU SEDANG MEMBACA
EKZORCIZËM || JenKook [END]
Horror[COMPLETE] [BTS x BLACKPINK] Jungkook rasa, ada yang tidak beres dengan dosen pembimbingnya itu. highest rank : #1 jenkook #1 jenmin #1 kimjennie #1 taennie #5 taehyung #7 jennie romance ; horror ; exorcist ©2020, Januari - HEART-FOX