Chapter 21

2.6K 348 79
                                    

“Maaf, apakah kau tahu ke mana perginya orang yang menyeruduk pantat mobilku?”

Jungkook yang sedang duduk di bangku taman gereja itu agak terkesiap dengan kehadiran tiba-tiba dari Yoongi.

“Sudah pulang dari tadi, Pendeta Min.”

“Oh, begitu ya? Lantas kenapa kau tidak ikut pulang, Jungkook-ssi? Ini sudah sangat larut.”

“Saya tidak mungkin meninggalkan Jennie Noona di sini sendirian.”

“Dia sudah siuman, Jungkook-ssi. Kalau kau ingin melihatnya ayo kita ke dalam, di sini sangat dingin.”

Jungkook terperangah, mata bulatnya berbinar cerah mendengar kabar menyenangkan tersebut. Lantas ia pun mengekori Yoongi ke dalam dengan semangat.

“Silahkan, kau bisa menemuinya di sana. Tapi sebelum itu aku perlu memperingatkanmu akan beberapa hal terlebih dahulu.”

“Apa?”

Yoongi menarik lengan Jungkook agar mendekat, mata tajamnya melirik sekilas Jennie yang kini terduduk ditemani beberapa orang.

“Apapun yang terjadi, jangan pernah melepaskan ikatan tali di tangan dan kakinya. Jangan pernah, walaupun dia menangis dan mengemis sekalipun padamu.”

Jungkook mengernyit. “Kalian semua berhasil mengeluarkan setan-setan itu dari dalam tubuhnya, bukan?” tanyanya memastikan, Yoongi mengangguk membenarkan.

“Ya, kami berhasil.”

“Lantas kenapa dia masih diikat?”

“Karena masih ada satu sosok yang tertinggal di dalam tubuhnya.” ujarnya pelan, Jungkook melotot horor.

“A-apa?”

“Ya, katakanlah yang ini adalah yang paling bandel di antara yang lainnya. Untuk sekarang kau cukup turuti saja apa yang aku katakan barusan. Kami akan berusaha.”

“Baik, Pendeta Min.”













































































.

.

.

Jennie meringis menatap tangannya yang kini masih terikat. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun rasa sakit di sana cukup menegaskan kalau setan-setan itu pasti berulah lagi menggunakan tubuhnya.

Sementara yang diingatnya hanyalah ia yang terjebak di tempat antah berantah berlatarkan hutan belantara dengan langit senjakala yang mencekam. Ia tidak tahu itu tempat apa dan di mana spesifiknya, namun kuat dugaannya kalau tempat itu bukanlah alam manusia.

“Noona?”

Jennie mendongak. “Jungkook?”

Air matanya seketika tumpah, terlalu bahagia bisa kembali melihat seseorang berwujud normal. Karena selama di alam antah berantah itu yang ia lihat hanyalah makhluk-makhluk menyeramkan dengan wujud yang abstrak.

EKZORCIZËM || JenKook [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang