Chapter 3

197 25 2
                                    

Nabilah'Pov


Apa yang harus ku lakukan sekarang ya?aku benar benar bingung,dan aku ingin sekali menangis saat ini tapi pada siapa?tidak ada tempat untukku disini
Aku tidak mempunyai orang yang dapat membantu ku dari masalah ini.
Aku tidak tahu apa motif dari orang itu sehingga membawaku kedalam masalah yang tidak pernah aku lakukan

Mengapa ini semua terjadi?siapa orang itu?apa motivasinya?apa dia membenciku?tapi apasalah?begitu banyak pertanyaan di pikiranku hingga rasanya aku ingin berteriak dan meluapkan semuanya tapi itu semua mustahil

Sekarang sepulang sekolah aku tidak langsung pulang  ke rumah,aku terlalu takut untuk mengatakannya pada Bibi,karena aku takut jika Bibi akan percaya dan kecewa padaku.dan lagi besok aku akan bertemu polisi dan mereka semua akan semakin membenciku,menghina bahkan memperburuk keadaanku

Aku terduduk di bangku taman sendirian,terduduk lemas tidak tahu harus berbuat apa karena sekarang pikiranku rasanya ingin pecah dan meledak bila mengingat masalah baru yang menimpaku

"TOLONG!!"

"Hm?" Suara apa itu?dari mana asalnya?aku yang mendengarnya segera berdiri dan menatap sekitar ku untuk memastikan sesuatu yang barusan ku dengar

Ternyata benar!aku melihat seorang perempuan sedang kepanikan saat beberapa pria berpakaian seperti preman menarik paksa dirinya.aku panik dan takut,karena disini semua orang pun tampak takut karena pria itu membawa sebuah pisau untuk mengancam orang  orang disini

Aku tidak tahu apa yang ku lakukan,tapi tiba tiba saja kaki ku bergerak melangkah menghampiri dan berlari menuju pria itu.tanpa memikirkan rencana aku merasa seperti orang bodoh karena kehilangan kendali diri sendiri,seperti sekarang aku tanpa akal dan ide melempar tasku ke hadapan wajah pria itu hingga ujung pena dari tasku menyentuh sudut matanya dan dia pun terkejut lalu refleks melepas kan perempuan yang di sanderanya

"K-ka-kakak t-tidak a-a-apa-ap-apa kan?"Aku bertanya meyakinkan lalu membawanya untuk segera pergi dari sana sebelum pria itu sadar dengan semuanya,tapi beruntunglah patroli disini tiba tiba datang dan langsung menangkap pria tersebut lalu membawanya pergi

" k-kakak t-tun-tunggu d-disini"Setelah menuntunnya untuk duduk aku segera kembali ke tempat tadi dan mengambil tas,buku dan pena ku yang berserakan dimana-mana

"Kamu hebat nak"

"Ya,kamu benar benar hebat"

Aku tidak percaya ini,banyak orang memujiku sekarang hanya Karena gerakan refleks dari tubuhku sendiri?aku tidak bisa menahan rasa bahagia dan haru ini karena sebelumnya aku tidak pernah mendapat pujian seperti ini selain dari BiBi
Aku bergegas kembali pada perempuan yang baru saja ku tolong itu.melihat wajahnya aku jadi berfikir jika wajahnya mirip seseorang tapi siapa ya?

"Makasih ya udah nolongin aku"

Aku mengangguk senang lalu mengambil tissu di tasku dan menyerahkannya pada kakak cantik ini didepanku,aku tersenyum tipis saat dia menerimanya tanpa ragu lalu mengelap sisi peluh dan keringat di dahinya

aku jadi semakin dibuat penasaran karena wajah kakak cantik ini mirip seseorang tapi siapa ya??


"ohya nama kamu siapa dek?Kakak Shinta Naomi" Aku tidak percaya ini karena tiba tiba saja ada seseorang yang mengenal kan diri padaku dan memperkenalkan dirinya sendiri kepadaku karena sebelumnya tidak ada yang pernah mau seperti ini selain Vino.

Ah bicara soal dia aku baru teringat jika wajah kakak ini mirip sekali dengan Vino,mungkin itu semua hanya kebetulan saja karena wajah mereka Yang sangat mirip seperti adik kakak

"N-N-Nabilah Kak" Aku sedikit ragu mengatakannya karena aku takut jika kakak ini akan langsung menghindariku seperti mereka semua tapi dugaanku salah,dia justru tersenyum manis beranjak dari duduknya


"Nabilah ya?Nama yang bagus.Kamu tinggal dimana?Kok sendirian gini?" Aku tersenyum tipis dan menggeleng lemah karena aku sendiri pun bingung harus pulang atau tidak mengingat masalah yang menyelimutiku baru baru ini


"Kok gitu?kalo gitu ikut kakak dulu mau gak?" Aku segera menggeleng karena aku belum terlalu mengenalnya dan aku tidak ingin ikut bersama orang asing yang baru ku kenal ini


"gakpapa kamu aman sama kakak, Lagian anggap aja itu sebagai permintaan terimakasih kakak sama kamu"

"ng-ng-Ngapapa kok kak,ini juga a-aku m-ma-mau pulang"Entah kenapa aku merasa senang hari ini hingga rasanya masalah ku hilang dalam sekejab tanpa kusadari

aku bisa melihat helaan bafas panjang menghembusi wajah cantik kakak ini.aku mengangguk yakin saat dia hendak berbicara kembali untuk ikut dengannya. bukannya tidak mau hanya saja aku takut jika ikut dengan seseorang yang baru ku kenal

" A-a-aku p-pulang D-,dl-dulu kak!"setelah pamit aku segera menjauh dari sana yang membuat kakak itu sepertinya menatapku kebingungan dari jauh.mau bagaimana lagi karena kakak itu terus memaksaku untuk ikut dengannya

Aku segera berlari menyebrangi jalan begitu kakak cantik itu tak terlihat lagi,namun tiba tiba saja aku dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tak di undang sedang berdiri dihadapanku.Vino!Pria itu dengan raut cemasnya berlari menghampiri kakak cantik yang masih ada di taman itu

entah kenapa aku merasakan perasaan aneh dan sedikit sesak begitu satu pikiran tentang mereka masuk di kepala ku.apa hubungan Vino dan kakak cantik itu?apa mereka sepasang kekasih?Ah,lagi pula kenapa aku harus ikut rumit memikirkan itu semua? lagi pula jika dia kekasih kakak cantik itu apa urusanku?

seharusnya sekarang aku memikirkan nasibku besok,apa yang akan terjadi padaku besok?mereka semua pasti akan menghiba dan membullyku seperti biasa


"NABILAH!" Aku terhenti di tempat saat suara Bass Vino menyeruak di indra pendengaranku.aku menoleh kebelakang menatap Vino yang berjalan bersampingan dengan kakak cantik itu


Dari sini sekarang aku sadar,sepertinya mereka memang sepasang kekasih.Aku tidak tahu mengapa tapi rasanya begitu sesak sekali melihat kedekatan mereka berdua


"kamu belum pulang? Ayo pulang bareng kita aja dan Makasih ya udah nolongin kakak aku.."


what?


kakak?


aku terdiam loading dengan cengo seperti orang bodoh karena dugaanku sedari tadi meleset dan sangat salah itu karena mereka berdua Adalah kakak adik,bukan sepasang kekasih! Yaampun apa sebenarnya yang kupikirkan??

"Ng-Ngak u-usah Vin" Aku menolaknya cepat karena sekarang aku merasa malu karena sudah berfikiran buruk tentang mereka berdua

"ya dek,yang dibilang Vino benar. kamu pulang bareng kita ya?"


kakak cantik atau Kak Naomi berusaha membujukku lagi tapi aku tetap menolak karena bila kak Veranda atau Mama melihat aku bisa terkena masalah buruk lagi nantinya

Aku hanya menggeleng kan kepala lalu kembali berjalan meninggal keduanya setelah pamit,karena jika ada Mama yang melihat ku pasti aku akan terkena masalah

aku jadi merasa malu dan bodoh karena kenyataan nya mereka berdua adalah adik dan kakak

tapi setidaknya bebanku sedikit pudar karena mereka berdua,Huftt,aku hanya harus menyiapkan lebih kuat lagi mentalku untuk menghadapi masalah besok dan aku harus bisa menemukan siapa orang yang menyeretku ke permasalahan ini,karena aku yakin jika kita tidak bersalah maka Allah pun tahu dan akan selalu mendukung kita.
.

.

.

To Be Continued

BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang