CHAPTER 22

122 12 2
                                    

"I Itu jen....."

"Hanbin jawab aku,kamu kenapa?"tangis Jennie,air matanya tiba tiba jatuh

Hanbin menghapus air mata Jennie"kamu jangan nangis jen,lagian aku nggak papa"

"Bin jawab jujur,bukanya kita bertiga udah berjanji nggak ada rahasia diantara kita bertiga"

"Jen,aku baik baik saja,lagian yang dileher aku tu cuman bekas buah stoberi tu dia"tunjuk hanbin yang sangat kebetulan ada tanaman stoberi ditaman belakang

"jangan khawatirin aku ya dan aishh lagi lagi aku dianggap anak kecil"cemberut hanbin dengan membentuk wajah yang konyol

Jennie tersenyum kecil"wajahmu kok pucat"

"Kan aku belum makan"

"Biasanya kan kam....."

Suara wonwoo tiba tiba terdengar"bin,jen kalian dimana sih"

Hanbin dan Jennie yang sedang tertawa bersama menoleh kepala mereka kearah wonwoo yang baru datang dengan wajah nggak enak dipandang

"Wajahmu kenapa wo?"tanya Jennie

"Kalian tertawa tidak ajak aku"cemberut wonwoo

"Wo wo,kalau kami ajak nangis mau dong"heran hanbin karena wonwoo biasanya dingin  sangat tidak tersentuh sedangkan akhir akhir ini lebih manja gitu

Wonwoo mengangguk mantap"dasar ketua"ledek Jennie

"Udah yok,bang sehun udah ngeyel tu nunggu kalian"ucap wonwoo

"Benarkah,harusnya jangan nunggu makan aja dulu"kata hanbin

"Ibu yuri dan bunda dara maunya makan sama sama"

"Oke,aku udah lapar ayok"semangat hanbin sambil menarik tangan wonwoo

"Bin,pelan pelan dong"rengek wonwoo tapi dihiraukan sama hanbin

"Jen jen ayok"kata wonwoo yang melihat Jennie ketinggalan

"Iya iya"kata Jennie tersenyum,tapi entah kenapa perasaanya tidak enak sejak bertemu hanbin tadi

Tidak terasa air mata Jennie jatuh lagi"bin,apa yang kamu sembunyikan,kamu kenapa"

Terdengar suara abang kesayangannya menggelenggar dilingkungan rumah pak Donghae"JENNIE adikku yang manis,dimanakah dirimu berada,kalau tidak kesini juga makanan kamu abng makan ya"

Jennie terkejut mendengar teriakan abangnya"isssh dasar,IYA ABANGKU"lalu Jennie pergi ke rumah pak Donghae

...........

Terlihat 2 pria tampan sedang berada di cafe hotel"Taeyong besok masih nginap dihotel?"tanya doyoung

Taeyong mengangguk lalu meletakkan cangkir kopinya"iya tapi nth kenapa aku merasa aneh akhir akhir ini"

Doyoung mengangkat sebelah alisnya"aneh apa yong"

"Atau jangan jangan kamu dihantui dengan para korbanmu dulu"gelak doyoung

"Dasar kau"kata taeyong

"Kalau bukan itu terus apa"

"Aku merasa aneh dengan Taehyung sejak kapan dia peduli denganku sampai sampai melihat lucas kerumah sakit"

"Kau dia teman seperjuangan kakaknya yong"

"Iya tapi dia biasanya hanya ngomong seperlunya"

Doyoung yang masih tidak mengerti"mungkin dia ingin menjadi adik yang baik yong,tapi apa mksudmu"

Taeyong menghela napasnya"intinya perasaan ku tidak nyaman"

Mendengar jawaban absurd taeyong,doyoung hanya menggelengkan kepalanya

Crime cover Up (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang