"Jangan takut, ayo ke sini~"
Bujukan dari sosok pemuda dengan seragam sekolah musim panas, serta sebuah botol minum di tangannya itu terdengar halus dan hati-hati. Ia menjauh dari pedestrian, mendekati semak-semak di pinggir jalan.
"Aku bawa makanan," ucapnya lagi seraya berjongkok.
Dari rerumputan itu, muncul seekor kucing liar berambut oranye dan kaki-kakinya yang putih. Mengeong pelan lalu perlahan keluar dari persembunyiannya.
"Kau.. baru ya?" tanya pemuda berseragam sekolah itu, seolah lawan bicaranya paham.
"Aku Bae Jinyoung, mulai hari ini kita akan bertemu setiap hari sepulangnya aku dari sekolah. Oh, sebentar!"
Bae Jinyoung buru-buru membuka botol minum yang sedari tadi ia pegang, menuangkan isi di dalamnya yang ternyata makanan kering untuk kucing- yang selalu ia bawa setiap sekolah atau kemana pun ia pergi, berjaga-jaga jika saja ia bertemu kucing liar di jalan- seperti sekarang ini.
"Kau terhitung gemuk untuk ukuran kucing liar," gumam Jinyoung. Mengelus sayang punggung makhluk lucu yang tengah asyik memakan dry food yang ia bawa.
"Apa kau milik seseorang? Kau tersesat?"
"Aku tidak pernah melihatmu di sini sebelumnya.."
"Kau kelaparan, biar aku tambah!"
Jinyoung terkekeh senang. Kucing yang baru ia temui ini cukup ramah, sesaat setelah makanannya habis hewan itu mengangkat kedua kaki depannya dan bertumpu di lutut Jinyoung. Mengeong seraya mencondongkan wajahnya ke bocah itu.
"Apa kau bilang terima kasih? Kalau begitu, terima kasih kembali- um.. haruskah aku memberimu nama?"
Setelah berpikir beberapa saat, Jinyoung menggeleng. "Lain kali saja. Aku harus pulang sekarang, sampai bertemu besok!"
Bocah itu menyimpan botol minumnya di dalam tas. Hari semakin sore sementara ia masih setengah jalan menuju rumah. Untungnya jarak antar sekolah dengan rumahnya tidak terlalu jauh sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki.
"Wah, aku kaget sekali.."
Suara dari balik semak membuat kucing oranye itu terkejut. Tapi tak lama kemudian hewan itu segera mengusapkan kepalanya di kaki pria itu.
"Rooney, kau ingat tidak namanya tadi?" tanya pria itu pada kucingnya. "Aku tadinya akan marah karena kau kabur begitu saja. Tapi kumaafkan karena kau menemukan anak manis."
Kang Daniel terkekeh seraya membawa kucingnya dalam gendongan.
"Katanya tadi.. Bae Jinyoung, kan?" Tanya Daniel memastikan, pada.. Rooney?
Seolah mengerti hewan gemuk berambut oranye itu mengeong.
Sepanjang jalan Rooney mendengarkan celoteh tuannya itu soal anak sekolahan yang baru saja memberinya makan. Soal rencana membawa kucingnya itu kembali ke sana besok, dan berkenalan. Anak bernama Bae Jinyoung itu kelihatan ramah dan bersahabat.
........
"Aku tidak bicara dengan orang asing."Kang Daniel terdiam kikuk. Sepertinya ia salah mengira.
Sosok manis yang jauh lebih mungil darinya itu mundur beberapa langkah sambil memeluk botol minum berisikan dry food kucing. Menatap sangsi Daniel dari atas hingga bawah.
"Ta- tapi.. kau bicara dengan kucingku kemarin!"
"Kucingmu?"
"Iya, Rooney!" jawab Daniel kembali ceria.