CHAPTER 4

11 3 4
                                    

*kalo ada typo bilang yaa^^

"menjadikan seseorang sebagai suatu pelampiasan tidak pernah ada dalam kamus hidupku, tapi kali ini aku akan mencobanya".

•••

|•Happy Reading•|

04. MEMBUKA HATI

"Kak sakti, permintaan kakak hari itu apa masih berlaku untuk hari ini?". Tanya Sheyla memberanikan diri.

"Permintaan yang selalu lo tolak kemaren?". Tanya Sakti lagi, kerutan didahinya menandakan kalau ia sedang berpikir maksud Sheyla.

"Iya, apa masih berlaku?". Tanya Sheyla lagi, memastikan.

Kerutan didahi Sakti masih ada, kemudian ia menolehkan kepala kekanan dan kekiri seperti tengah mencari sesuatu.

"Kok ga ada kamera ya?". Ujar sakti pelan,namun masih bisa Sheyla dengar.

"Kamera?".

"Iya, lo pasti lagi ngeprank gue kan? Dikira gue gampang ditipu gitu? Atau lo lagi main TOD? Iya pasti lagi dapet dare kan?". Tanyanya panjang lebar mengungkapkan segala dugaan yang bersarang dikepalanya.

"Ih apasih? Engga lah. Cepetan ih, masih berlaku gak? Kalo engga yaudah!". Sambar Sheyla kesal dengan segala ucapan ngawur pria didepannya ini.

"Ya..iya masih, eh ini kenapa sih. Bingung gue".

"Ih yaudah,gue mau". Ujar Sheyla cepat.

"Mau-

"Iya gue mau jadi pacar lo".

°°°

Setelah kejadian tadi, suasana kelas menjadi sangat gaduh. Seisi kelas sibuk memenuhi meja Sheyla,sebagian lagi sibuk meminta pajak jadian. Sheyla sendiri hanya sibuk memainkan ponselnya, seketika ia teringat dengan pemilik tatapan tajam yang kemarin sempat membuat kegaduhan di supermarket.

"Ih dia kemana sih?". Gumam Sheyla kesal.

"Yaelah Sye, baru juga ketemu tadi udah kangen aja". Jawab Vella dengan senyum jahilnya.

"Eh maksud lo siapa?". Tanya Sheyla terkejut.

"Kak Sakti lah,siapa lagi emang?". Ujar Vella lagi

"Ya kali gue mikirin tuh anak, ga penting!".

"Eh anak ayam kurang gizi! Lo mikirin siapee?". Tanya Jessika yang tiba-tiba muncul.

"Gue.. tapi kalian diem-diem ya". Ujar Sheyla yang dijawab anggukan patuh temannya.

"Gue kemaren ketemu cowok SMA Garuda, dia nganterin gue pulang juga karena gue udah bantuin dia. Terus semalem kita chatan dan gue ga sengaja nanya tentang mereka yang tanding futsal lawan sekolah kita".

"Terus ?". Tanya Gieska. Tumben...

Sheyla menghela nafas pelan," Terus dia tiba-tiba cuma bales 'Y' doang. Gue ngerasa bersalah banget sih, tapi gue bingung kenapa dia marah".

"Astaga Sye, lo bener-bener kudet sih. Waktu futsal kemaren SMA Garuda kalah karena si Gery curang. Tapi anak SMA Garuda yang didiskualifikasi". Ujar Jessika.

"Tapi bentar,ngapain lo ribet bahas cowo lain, disaat lo baru aja jadian". Ujar Gieska

"Ya gapapa".

°°°

Bel pulang sekolahberbunyi, menandakan KBM hari ini telah usai. Para siswa/i SMA Trisatya berebut untuk keluar kelas.

"Sye! Lo ditunggu digerbang". Teriak Juki menyembulkan kepala di pintu.

"Ayo Sye,kita otw gerbang". Ajak Gieska

Sepanjanh perjalanan menuju gerbang Sheyla dan Gieska lebih banyak diam, karena Gieska emang memiliki kepribadian yang pendiam.

Sampai digerbang mereka berpisah karena Gieska sudah dijemput ibunya, Sheyla celingukan ia mencari siapa yang menjemputnya. Tatapan matanya terhenti ke seorang pria yang ia kenal keluar dari ruang guru dan menuju ke arahnya, bukan kearahnya tapi kegerbang sekolahnya.

Arga!

Suara Sheyla sukses membuat tatapan orang-orang digerbang menatapnya. Begitupun dengan pria itu, yang menatapnya bingung. Dengan cepat Sheyla menghampiri cowok berseragam SMA Garuda itu.

"Hai!" Sheyla menyapa dengan senyuman yang tercetak jelas dibibirnya.

"Hai juga". Ujar Arga.

"Lo kesini ngapain? Mau jemput gue ya?". Ujar Sheyla penuh kepercayaan diri.

"Jemput lo? Yakali, gue disini ada urusan". Jawab cowok itu dengan satu tangan yang ia masukkan kesaku celananya.

"Oh, yaudah deh. Jadi siapa yg dibilang Juki ya?".

"Gue duluan". Ujar Arga kemudian.

Sheyla menatap kepergian Arga dengan rona merah yang menghias pipinya.

Jika dilihat, Arga memiliki paras yang cukup tampan dengan baju seragam yang ia biarkan dua kancing atasnya dibuka menampilkan kaos hitam yang ia pakai, rambut yang dibiarkan acak-acakan.

Entah mengapa melihat penampilan Arga membuatnya tanpa sadar mengukir senyuman tipis diwajahnya.

Berbeda dengan seseorang yang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan, wajahnya memerah dengan tangan yang mengepal kuat.

"Tunggu pembalasan gue" gumamnya pelan.

****

Vote dan komen yaaa,

Aku menghargai kalian yang udah baca ceritaku, apalagi yang udah vote dan komen^^


Makasih banyak buat kalian yang udah sempetin buat vote dan komen cerita aku.

LOVE YOU MORE💚💚💚❤️

Tertanda_

Vdynt_af

SHEYLA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang