24. curiga

1.8K 275 2
                                    

Happy reading

Jimin melangkah ke arah ruang tv, ia bisa melihat 2 bola rambut dari punggung sofa, dengan wajah sumringah namja imut ini berjalan ke arah sofa,

"hyung ayo makan" ajak jimin  menghampiri dari balik sofa.

"Iya" yoongi berdiri lalu berlalu ke dapur.

Sedangkan hoseok dia masih duduk dengan tatapan kosong seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hobi hyung?" jimin melambaikan telapak tangannya ke wajah hyungnya.

"Eeh, iya iya, ayok" hoseok tersadar lalu menarik lembut tangan mungil itu ke arah dapur.

jimin yang sedikit bingung di buatnya itu tak menghiraukan karna perutnya sudah terlalu lapar.

Makan malam mereka pun di sertai cahaya kuning nan hangat, hangat sekali, suara tawa, kekehan, dan omelan-omelan pun menggema ke sudut-sudut ruangan.

Setelah acara dinner nya selesai.

"Ada yang mau gw omongin sama kalean" yoongi menatap satu persatu temannya.

Semua pun menyiap kan telinga mereka baik-baik kecuali hoseok, ya, hoseok sudah di beritahu tadi.

"Gw curiga sama gupi yang tadi sore" ucap yoongi dengan intonasi serius.

"Emang kenapa hyung?" Tanya jimin agak heran.

"Pas balik, gw liat gupi manggil guru laen, ngerubung bisik-bisik, mukanya pada ketakutan"

"Apa dugaan kita bener?" Gumam seokjin menyentuh dagunya.

"Berarti emang ada sesuatu dari guru-guru!" seru namjoon antusias.

"Trus gimana, apa guru-guru itu bakal mbiarin kita?" Ucap taehyung agak khawatir.

"Kita belom tau, yang penting kita harus waspada" ucap hoseok memandang langit-langit.

"Gimana, dah di prin?" Tanya namjoon memindahkan sorot matanya.

"Belom, tu di kamar" jawab jungkook masih sibuk mengunyah.

"Ntar deh gw beli tinta" ucap hoseok.

"Ga usah gw ada" cegah namjoon.

"Oo y udah"

"Emang dah di edit?" Tanya seokjin.

"Udah" jawab taehyung sambil mengangkat sebuah benda kecil.

"Itu kan flashdish gw" ucap yoongi memicingkan matanya yang sudah picing.

"Hehe iya, ini yang kemaren gw pinjem hyung, blom di balikin" ucap taehyung sambil cengar-cengir.

Singkat cerita, mereka selesai makan langsung ngeprint, trus melihat hasilnya.

"cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"cantik.." taehyung bergumam lirih, tanpa ia sadari itu terdengar oleh hyung-hyungnya.

"sana ngomong langsung tet" goda seokjin.

"Eehh,, apaan sih hyung"

"Lah, kan lu yang bilang cantik" ucal hoseok sambil cekikikan.

"Iya sana ntar gw yang jadi makcomblangnya" namjoon ikut menggoda taehyung.

"Kooki sih ngerestuin" jungkook sebagai adik yang berbakti hanya bisa memberi restunya.

"Apaan sih, kan tadi keceplosan" ucap taehyung dengan muka merah, malu.

"Kalo keceplosan berarti itu hati lo yang ngomong" ucap jimin lalu ngakak keras banget.

"Gapapa tet ntar gw bilangin ke mak lo" ucap yoongi ikutan ketawa.

Taehyung menggembungkan wajahnya, lalu melipat kedua tangannya di dada.

"Iih ngambek" namjoon gemas mencubit pipi tae.

"Baper lo" ucap hoseok sambil ngakak.

"Ketularan ncim hyung nih" celetuk jungkook.

"Lah kok gw?" jimin yang mendengar namanya disebut, langsung berhenti tertawa.

"Efek tidur bareng nih" celetuk seokjin.

"Lah hobi gk termasuk?" Ucap yoongi.

"Nggak, gw kan anti bucin eaakkk" celetuk hoseok.

"Eak eak, dah lah males" ucap jimin bergabung bersama taehyung, ngambek.

"Eeh bentar ini jam berapa?" Ucap namjoon tiba-tiba.

Semua reflek melihat pergelangan tangan mereka, tak ada yang pakai jam tangan, dan dengan serempak lagi, kepala mereka menoleh ke arah meja nakas melirik jam merah.

"Jam sembilan lewat sepuluh" jungkook bergumam, sontak jimin meraba dadanya, ada kalung.

"Maap gw nguping"

JENG! JENG! JENG!.



Untung saja mereka sudah sedikit terbiasa melihat makhluk lembab yang bersimpuh di lantai, jadi mereka tidak berteriak.

Hanya saja, bola mata ke-tujuh namja itu hampir terjatuh.

"Lu-lu bisa gak sih gk ngagetin" ucap jimin jengkel.

"Maap"

"Ya udah lah namanya juga setan" ucap yoongi savage.

"Tadi kalean asik ngobrol jadi gw gk enak mau motong"

"Ngomong-ngomong kita dah tau namalo" ucap hoseok.

"Beneran?!" Hantu itu mendangak antusias,

"Namalo kim-sejeong" ungkap seokjin.

Mata sang hantu yang hanya terdapat warna putih tulang itu semula tampak mati kini menyelipkan setitik cahaya, seakan-akan tatapan itu hidup, manik-manik itu berbinar, dan meneteskan butiran bening.

Semua yang ada di sana jadi gak tega.

"Eeh jangan nangis" ucap jungkook.

Hantu itu tambah terisak.

"Ini kita baru tau namalo, yang laen belom" ucap namjoon.

"Tapi gw kenal lo, gw tau pas lo nunjukin muka lo, lo temen sekelas gw dulu" ucap seokjin.

"Hiks,, makasih, hiks hiks, makasih banyak, hiks,, gw gk nyangka kalian baik banget huwaaaaa"

"Lah bukannya lo yang maksa ya" ucap taehyung bingung.

"Hiks,, iya tapi kan,,hiks hiks,tapi kalian bisa lenyapin gw, tanpa nolongin gw,hiks hiks,"

"Lenyapin lo?, berarti lo gk pergi ke atas donk?" Tanya jungkook.

"Nggak,, sih, hiks hiks"

"Tapi lagian kan, kita juga harus tanggung jawab" ucap hoseok.

"Iya ini semua juga gegara gw" namjoon mengiyakan.

"Udah hyung, udah" jimin mengusap punggung namjoon.

"Itu apa?" Sejeong menghentikan isakannya & menunjuk kertas yang yoongi pegang.

"Ini rencana kita selanjutnya" ucap seokjin agak menyeringai.


TBC.
Jika anda menyukai cerita ini harap memvote.

~misochan
Revisi 27.3.21

LIONTIN (BTS HOROR) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang