Happy reading
"Maksud hyung apa?" Desis jimin, amarah yang terpendam terasa bersamaan dengan nafas jimin yang mulai memburu.
Yoongi pun narik tangan jimin kasar ke dalam kamarnya sendiri, taehyung yang gk tega cuman ngikutin dari belakang,
di kamar.
"Jelasin chim ini apaan!?" Ucap namjoon dengan intonasi menusuk, siapapun yang mendengarnya pasti akan sakit hati.
"Apaan sih kalian?!" Jimin mulai marah, ia juga bingung melihat lemarinya yang agak kegeser ketengah, dan saat itu temen-temennya yang udah berada di sekitar lemarinya.
Temen-temennya menatap jimin marah, kecewa dan tidak percaya.
"Bukak lemari lo!" Suruh yoongi sambil mendorong bahu jimin kasar, membuat jimin mundur beberapa langkah.
Jimin menatap temannya dengan tatapan tidak percaya, apa maksudnya ini?, ia merogoh sakunya, mangambil kunci dan membuka kasar pintu lemarinya itu.
Dan tidak ada apa-apa selain baju dan barang-barang.
Semuanya membulatkan mata mereka, shok,
"apa?, kenapa lemari gw?" Desis jimin marah.
Yang lain hanya mematung, mereka shok, bingung, apa yg baru saja terjadi?, apa yang harus mereka katakan kepada jimin?.
"Kenapa?, kenapa lemari gw huh?!"
Jimin bertambah geram karna tidak ada yang menjawab nya, jimin pun mengeluarkan semua isi lemarinya dengan frustasi, hanya ada baju-baju dan barang-barang nya, hanya itu.
Setelah lemarinya kosong, semua barang dan baju jimin berserakan di lantai, jimin menatap tajam teman-temannya,
"kalian kenapa?!, maksud kalian apa?!, gw capek sama kalian!!, kenapa kalian gk bisa ngertiin gw?!"
Jimin lalu menarik rambutnya sendiri frustasi.
"Ma-maaf chim, kita-kita salah paham" ucap taehyung takut-takut.
Jimin nggak jawab dia cuman menatap lantai dengan muka yang memerah,
"maafin gw chim, bukan maksud gw kayak gitu" yoongi akhirnya luluh.
"Emang mau kalian apa?" jimin suaranya mulai mengecil.
"Hmm,, kooki cuman mau jimin hyung kek dulu lagi" jungkook volume ucapannya mengecil di akhir kalimat.
"Hah?, jadi kalian nuduh-nuduh gw biar gw balik kek dulu gitu?" jimin amarahnya mamuncak lagi.
"Bu-bukan gitu chim kita.. kita"
"Udah hoseok, yang penting kita gk bermaksud apa-apa ke lo, kita cuman salah faham" namjoon berusaha meluruskan keadaan.
"Lagian kita juga dah mintak maaf, maaf yang sebesar-besarnya" ucap seokjin dengan nada jengkel, ia tidak suka di perlakukan seperti ini dengan jimin, mengingat seokjin paling tua di sini.
Semua hening, dan mereka keluar kamar meninggalkan jimin di sana.
Malam ini hoseok tidur di kamar yongjin, dan taehyung tidur di kamar namkook, mereka biarin jimin sendirian di kamar nya dulu.
Hari ini libur, hari sabtu,
Jimin gk keluar dari kamarnya, ini udah jam 9 pagi, mereka udah selesai sarapan juga, sarapan buat jimin masih ada di meja makan.
Akhirnya taehyung berniat buat nganterin sarapannya jimin, taehyung bawa nampan yang isinya teh anget, sama nasi goreng yang udah agak dingin.
TOK TOK!,
"chim, ni sarapan dulu"Gk ada jawaban,
"chim kalo lu gak sarapan ntar lu sakit" bujuk taehyung masih setia memegang nampan.
Namun pintu gk di bukak-bukak hingga datang seokjin,
"tet taro aja di depan pintu" ucap seokjin yang kasihan melihat taehyung.
"Tapi hyung"
"Udah gapapa, dia lagi gk mau ada yg ganggu kali"
Akhirnya sarapannya jimin ditaro di depan pintu, gak kerasa waktu udah jam satu siang, mereka dari tadi pada ngumpul di depan tv, kecuali jimin pastinya,
Mereka merasa bersalah karna semalem, dan memutuskan untuk menghentikan misi mereka, mereka juga nyoba lupain semuanya, terutama suara tangisan cewek itu.
Mereka udah nyesel banget, yang bisa mereka lakuin sekarang cuman, menunggu waktu memperbaiki kerusakan di antara mereka.
Karna aus Taehyung ingin mengambil sirup di kulkas, ia melewati kamar jimin, melihat makanan yang ia letakkan di depan pintu sudah tidak ada, seketika smile box taehyung merekah dengan indah.
Taehyung cukup lega, walaupun jimin tidak keluar kamar, jimin masih mau makan.
Ia berlalu ke dapur dan melihat nampan di meja dapur, ada teh dan nasi goreng,
tunggu...Itu makanan punya jimin, taehyung melupakan tujuannya ngambil sirup dan pergi ke ruang tv.
"Siapa yg naro sarapan jimin di dapur?"
Jungkook yang paling dekat posisinya dengan taehyung menggeleng, lalu ia menoleh ke seokjin, mereka bertatapan sebentar lalu seokjin menggeleng, terus seperti itu, hingga giliran yoongi yang paling ujung, paling dekat dengan tv.
Yoongi yang ditatap hoseok tidak menggeleng, juga tidak mengangguk,
"Yoon, lu yang narok?" Tanya hoseok, hoseok kira yoongi tidak mendengar ucapan taehyung tadi.
"Naro apaan?" Ternyata benar.
"Lah lu dari tadi gak denger" ucap seokjin sambil menepuk jidatnya, yoongi hanya menggeleng dua kali.
Pasti ini karna yoongi terlalu fokus pada acara tv kesukaannya, siaran permainan bola basket.
"yoongi hyung yang mindahin sarapan di depan pintu kamar nya jimin hyung ke dapur?" Ucap jungkook menjelaskan.
"Oh, iya"
"Gimana sih hyung?, itu biar jimin sarapan" ucap tae marah.
"Alah, gk usah dimanja anak kek gitu, kita kan udah minta maaf, biarin aja mau makan kek, kagak kek, repot amat" ucap yoongi savage, matanya kembali fokus ke tv.
"kok lu gitu sih" ucap hoseok sambil menatap yoongi tidak suka.
"Emang kenapa?, salah dia sendiri, dia yang ngejauh dari kita, kita dah berusaha, kalo gk bisa, ya udah, capek gw ngurusin anak keras kepala kek gitu"
"Gimana-gimana dia adek kita, lu jangan nyerah gitu ga" ucap seokjin menasehati.
"Auk ah hyung gw capek, gw gk mau ikut campur lagi" yoongi pergi dan masuk ke kamarnya.
Kepergian yoongi ke dalam kamar menambah aura muram bagi mreka,
"gw rasa kita gk bakal lama"namjoon.
"Udah deh mon, lu gk usah nambah-nambahin" ucap hoseok marah.
Namjoon hanya menatap tv kosong tidak menggubris hoseok,
"Palingan gw lulus, bubar semua" seokjin bergumam dan berlalu ke kamar mandi.
TBC.
Jika anda menyukai cerita ini harap untuk memvote.
~misochan
Revisi 26.3.21
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONTIN (BTS HOROR) #TAMAT
Horor@misochan_05 Banyak keanehan yang kami rasakan, mulai dari tangisan gadis, ketukan di pintu dan jendela setiap malam, Kami sangat terganggu. Namun hanya jimin yang tidak terusik, apa yang jimin sembunyikan?!...