"Wah mereka udah putus kan ya?"
"Katanya kak somi selingkuh, eh tapi malah dia yang mutusin kak yeonjun"
"Kok tega sih nyia nyiain kak yeonjun"
"Iya. Padahal ganteng"
Somi semakin mempercepat langkahnya saat berjalan di koridor sekolah yang dipenuhi oleh murid kelas 10 dan 11
Kalimat kalimat yang somi dengar semakin membuat moodnya anjlok di pagi hari begini, baru saja dirinya kembali dari hanyeong setelah melaksanakan olimpiade sebagai perwakilan sekolah, saat kembali bukannya mendapat sambutan hangat karena telah menjadi bintang sekolah tetapi malah mendapat ujaran ujaran tak mengenakan hati seperti ini.
Somi benar benar muak, ingin rasanya menyumpal mulut mereka semua dengan kaus kaki agar mereka diam dan tak mengomentari segala sesuatu yang ada pada dirinya. Sebagai ketua osis, somi harus bisa bersikap dewasa, mungkin jika bukan karena dirinya yang memiliki tanggung jawab besar disekolah dia pasti sudah menghajar mulut mulut yang telah mengacaukan paginya itu. Namun, somi tak ingin kena masalah dan di cap tidak baik, dirinya harus bisa menahan amarahnya dan memilih segera pergi.
Dengan mood yang sudah rusak, dirinya berjalan dengan langkah lebar dan penuh kekesalan menuju kelasnya. Raut ceria yang biasanya selalu menghiasi wajahnya, seketika hilang karena ulah ulah orang sialan itu.
Sampai dikelas, somi mendudukan dirinya dibangkunya seperti biasa dan mulai membuka bukunya, membacanya ulang untuk mempersiapkan waktu pelajaran tiba.
Entah dari mana tiba tiba sebuah keras yang digumpal mendarat dipunggungnya, membuat somi mengaduh kesakitan dan berbalik kebelakang, melihat siapa oknum tak bertanggung jawab yang mengacaukan aktivitasnya ini. Huenung kai, laki laki bike itu hanya menyengir lebar saat somi menatapnya tajam.
"Sorry! Ga sengaja ketua kelas, tadi niatnya mau ngelempar ke Jennie" Teriak huening kai sambil tertawa tanpa dosa, Jennie yang mendengar ucapan huening kai seketika menoleh dengan tajam kearah laki laki berdarah amerika itu
Somi menghela nafas dan berusaha untuk melupakan hal ini, namun tiba tiba pandangannya teralihkan pada salah satu meja yang ada di pojok ruangan. Yeonjun, itu meja tempat duduk yeonjun. Somi berusaha untuk tidak mengingat laki laki itu dan menjitak kepalanya sendiri. Dia berbalik menghadap kedepan dan kembali membaca bukunya sambil sesekali memainkan ponsel karena ini sangat suntuk baginya.
Waktu terus berjalan, namun somi tidak menemukan sosok yeonjun, pacarnya. Upss bisa dibilang mantan pacarnya itu tidak memasuki kelas, padahal beberapa menit lagi pelajaran akan segera dimulai. Se lambat lambatnya yeonjun berangkat kesekolah, dia akan selalu datang sebelum jam pelajaran dimulai, itu pasti tentunya.
Somi sedikit khawatir jika yeonjun membolos lagi dan malah pergi ketempat yang tidak seharusnya, entahlah somi menjadi mengkhawatirkan laki laki yang seharunya tidak perlu dia fikirkan, Toh, mereka sudah tidak lagi menjalin hubungan berstatus pacar lagi. Somi memilih untuk melupakan yeonjun dan fokus kedepan karena pak Seokjin sudah datang ke kelas.
Selesai jam pelajaran. Dan kini bersama Jennie, somi tengah menyantap Kimchi di kantin yang cukup ramai, beruntung mereka berdua datang lebih awal jadinya mereka bisa mendapat tempat duduk yang cukup strategis. Didekat kasir, ini memanglah tempat duduk yang menjadi incaran para siswa bak singgasana pemimpin.
Jennie sudah selesai makan sejak tadi dan sibuk berselfi selfi ria seorang diri dengan berbagai macam pose yang sangat sangat bisa dibilang Alay. Tapi ya sudahlah, itu memang salah satu kegemaran gadis itu.
"Mau gue foto juga? Hp gue baru nih mau nyoba kamera" ucap Jennie tiba tiba, somi hanya menghela nafas dan mentap Jennie dengan tatapan sinis, ponsel yang sudah dia beli sejak seminggu yang lalu, tapi dia bilang itu baru, huh dasar alay memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Boyfriend | Choi Yeonjun
FanfictionSomi, gadis biasa yang harus kehilangan sahabatnya. Lebih tepatnya sosok sahabat. Soobin yang harus menjalani operasi penghilang ingatan karena trauma terhadap masa lalunya. Semenjak operasi yang soobin jalani, mereka seperti orang asing yang tak...