20. I meet You Again

222 35 27
                                    

Suasana sangat hening diantara mereka berdua.

Hanya suara orang orang yang berlalu lalang dijalanan besar wilayah Gangnam, dipenuhi orang orang yang sibuk dengan aktivitasnya.

Somi, wanita itu menatap lurus soobin, laki laki yang sudah kurang lebih satu tahun sejak bukan lagi pacarnya. Entah mengapa hari ini laki laki iru meminta nya untuk bertemu di tempat biasa, di cafe dekat kampusnya dulu. Somi kebetulan tak ada jadwal padat di Kantor hari ini, jadi dia bersedia dengan ajakan soobin.

"Gimana? Gimana kabarnya" Ucap soobin dengan tersendat sendat saking gugupnya karena sudah lama tidak bertemu dengan somi, semenjak mereka putus hubungan satu tahun lalu, somi mulai menjalani masa Sidang skripsi dan beberapa bulan kemudian dinyatakan lulus. Sejak saat itu juga soobin sama sekali tak pernah bertemu dengan somi, dia yang masih menjalani masa kuliah semester akhir dan somi yang sudah masuk dunia kerja.

Somi tersenyum tipis "Aku Baik" jawabnya singkat.

Soobin yang mendengar jawaban itu hanya kembali melempar senyum lebar. Rasa canggung dan rasa bersalah masih terus menyelimuti soobin, karena semenjak mereka putus soobin sama sekali belum sempat menyampaikan permintaan maaf kepada wanita yang dia cintai ini. Sebagai laki laki, soobin harus merendahkan dirinya dan mengakui semua kesalahannya.

"Sudah makan?"

Oh, soobin tidak ada topik pembicaraan yang lebih baik dari itu huh? Soobin memaki dirinya sendiri dalam hati. Soobin Jadi kehilangan banyak kosa kata saat gugup begini. Memalukan.

Somi hanya mengangguk, dia menyadari kegugupan yang melanda laki laki didepannya ini, somi paham betul selama bertahan tahun dia menjadi sahabatnya sejak Kecil, soobin akan meremas tangnnya sendiri saat gugup, dan ini terjadi padanya saat ini. Kebiasaan ini tidak  berubah meski ingatan nya sebagai soobin yang dulu yang menjadi sahabat somi telah hilang menjadi soobin yang sekarang.

"Hei, kau tidak memesankanku minuman?" Somi terkekeh pelan, ini adalah salah satu caranya untuk menghilangkan suasana mencekang diantara mereka

Soobin ikut terkekeh dan bangkit lalu kembali dengan dua gelas cup berisi kopi dingin. Soobin kembali duduk di kursinya, rasa gugupnya sedikit demi sedikit menghilang.

"Bagaimana kuliahmu?" Somi buka suara saat keduanya tangah menikmati minuman masing masing.

"Semua berjalan lancar" soobin tersenyum dan mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Oh ya? Baguslah! Kau harus lebih rajin lagi! Kau pasti jarang mengumpulkan tugas bukan? Ya aku tau itu, sejak dulu begitu" soobin hanya tertawa mendengar omelan somi, entah mengapa dia menjadi rindu bagaimana wanita ini selalu memarahinya karena jarang masuk kuliah dan jarang mengerjakan tugas tugas kuliah.

"Tapi sekarang aku jadi lebih rajin asal kau tau!" Sombong soobin sambil membusungkan dada

Somi berdecih pelan dan memutar bola matanya malas"ya ya terserah!"

"Sungguh! Kau tidak percaya ya? Ah menyebalkan" soobin mengerucutkan bibirnya kesal mendapati respon perempuan itu yang ternyata tidak sesuai ekspetasinya, soobin mengira somi akan jauh lebih senang dan bangga.

Somi terkekeh pelan. Ponsel nya tiba tiba bergetar, somi dengan segera membuka totebag nya dan mencari cari benda yang terus bergetar itu.

"Ya Hallo?"

Somi begitu fokus dengan pembicaraannya yang entah dengan siapa dari telepon, soobin hanya menyimak sambil menatap somi.

Beberpa detik kemudian sambungan telepon mereka terputus, dan somi yang tergesa gesa membereskan barangnya.

[✓] My Boyfriend | Choi Yeonjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang