Satu

18 7 1
                                    

Tak berbeda dengan kelas lain, begitu bel berbunyi pertanda bahwa pelajaran berakhir semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah, termasuk keadaan kelas 2 IPA1 tempat Ellea menuntut ilmu. Ellea masih merapikan mejanya memasukkan buku dan kotak pensilnya ke dalam tas.

"  Ell, kantin yuk. " ajak Gazala Saffeeya Rajatta atau Lala panggilanya, teman sebangku Ellea.

" Nitip ya, mau ke Perpus aja. " jawabnya.
" ihh di perpus mulu, Lo ke kantin bisa di hitung pake jari. Ngga ada tugas juga kan. " protes Lala.

" males La rame. " jawab Ellea.

" namanya juga kantin Ell rame, kuburan sono sepi. " Sungut Lala.

" ihh serem deh Lo ngomongnya. " jawab Ellea dengan raut ngeri.

" ya abisnya Lo gitu. " terang Lala.

" Woyyy. " seru seseorang dari pintu kelas mereka.

Adeena Sasikirana Halim atau Sasi di belakangnya di ikuti Maysie Elora Steven atau Maysie berjalan ke tempat Lala dan Ellea. Mereka sudah bersahabat sejak SMP karena satu sekolah.

Ellea dan Lala pun menengok ke arah pintu berada, karena Lala membelakangi pintu.

" ke kantin ngga ? " tanya Sasi.

" iya bentar. " jawab Lala.

" ayolah Ell. " ucapnya kembali memandang  Ellea.

" ck lama Lo pada. " ucap Maysie sembari menggandeng lengan Ellea setengah menyeretnya.

" eh eh May, kok main nyeret nyeret aja sih. " protesnya.

Maysie berhenti lalu sedikit mendongak untuk melihat Ellea karena tinggi badannya yang sebatas telinga Ellea.

" kalo Gue ngga nyeret Lo, Lo ngga akan pernah mau dengan suka rela ke kantin. " jawab Maysie kemudian melanjutkan jalannya.

" udah deh ikut aja. " sambung Sasi berjalan di belakangnya bersama Lala.

             - - - - - - - - -

Begitu sampai di kantin mereka mencari bangku yang kosong karena hampir semua bangku telah terisi.

" duduk di mana nih ? " tanya Sasi sembari memandang ke semua penjuru.

" eh La, gimana kalo sama Abang ganteng Lo  aja. " usul Maysie sambil tersenyum genit.

" ihhh ogah, kesenengan Elo dan ngga usah pasang muka kayak gitu, geli tau ngga. " sungut Lala

Maysie pun cemberut " Lala mah gitu. "

" ya teruussss, ngga ada tempat kosong, ya kali makan di kelas bisa di denda. " LanjutMaysie.

Ellea hanya memerhatikan mereka berdebat.

" eh eh itu itu ada yang udah selesai. " tunjuk Sasi ke bangku yang berada di pojok ruangan sembari melangkah menggandeng Lala.

" ya ya tungguin. " protes Maysie lalu mengikuti langkah Sasi dan Lala dan Ellea yang hanya diam mencoba mengimbangi langkah Maysie yang cepat  cenderung menyeretnya.

Setelah mendapatkan tempat Sasi pergi untuk memesan.

" aduh La, Abang Lo ganteng banget deh kalo senyum gitu. " ucap Maysie memandang tempat Davine yang berada di tengah tengah ruangan bersama kedua temannya yang lain.

Lala memandang jengah Maysie.

" eh tapi kok kurang satu ya. " lanjutnya .

" lah tumben, biasanya berempat. " jawab Lala

Zona (Ny)AmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang