Enam

16 2 2
                                    

^_^
Happy reading and enjoy it.
.
.
.

Ellea hanya tersenyum melihat tingkah teman - temannya yang menggoda Lala dan Lala yang tersenyum malu - malu menanggapinya.

Ellea bisa berada di kantin karena paksaan teman - temannya. Dia sudah berencana kabur ke perpustakaan tapi  sebelum itu terjadi dia sudah di hadang Lala terlebih dahulu dari tempat duduknya, di ikuti Maysie dan Sasi kemudian di depan pintu kelasnya.

Dan kini di sinilah mereka,  duduk di pojok kantin Sekolah dengan Ellea duduk di apit Sasi dan Maysie di sisi kanan dan kirinya lalu Lala di depan mereka.

Setelah puas menggoda Lala, mereka memutuskan makan terlebih dahulu baru melaksanakan rencana mereka. Mengintrogasi Ellea.

" jadi gimana ?. " Mulai Sasi.

" apa ?." tanya Ellea balik. Bingung dengan pertanyaan Sasi yang di tujukan padanya.

" Ngga usah sok ngga tau deh Ell, cepetan cerita waktu Lo di UKS. " ucap Maysie.

" ya apa, ngga ada apa - apa. " jawab Ellea.

" kok bisa sama Kak Bri ?. "tanya Lala.

"  Kan udah Gue kasih tau waktu di rumah Gue dulu. " Ungkapnya.

" Pasti nggak semuanya. " Ucap Maysie.

" Ya emang gitu aja ceritanya. "

" Nggak asikk Lo mah. " ucap Maysie.
" ah pengen deh deketan sama Kak Bri. " Lanjut Maysie dengan membayangkan jika ia di posisi Ellea saat itu.

"mulai deh kumatnya. " cibir Sasi yang melihat senyum Maysie.

" Ya, siapa yang nggak pengen di posisi itu, pasti semua pengen. Tapi tenang La, Gue masih Kak Davine kok. " ungkap Maysie dengan menatap Lala.

Ellea mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin yang ramai oleh anak - anak SMA Bimasakti, entah itu hanya sekedar bergosip atau mengisi tenaga setelah jam pembelajaran. Dia melihat beberapa teman sekelasnya dan beberapa siswi yang ia ketahui sebagai adik kelas dan kakak kelasnya.

Hingga pandangan Ellea bertemu dengan Brigit yang juga menatapnya, berada tak jauh darinya. Ellea menatap mata Brigit dan itu sebuah kesalahan baginya. Karena sekarang kepalanya mendadak kosong dan dia tidak bisa mendengar suara - suara di sekitarnya yang mendadak menjadi sepi. Dia  seolah - olah melihat lautan luas dan dalam di kedua mata itu dan tenggelam di lautan dalam itu.  Dan  tidak tahu bagaimana cara untuk bisa kembali lagi ke permukaan.

Hingga tepukan keras di pundak kirinya membuat ia tersadar kemudian mengalihkan pandangan ke arah kirinya, dan mendapati Sasi yang menatap Ellea heran.

" Apa ?. " Tanya Ellea sedikit linglung

" Lo yang kenapa, lihat apa sih sampai segitunya. " Ujar Sasi penasaran kemudian menatap sekelilinganya dan tidak mendapat apapun yang kemungkinan menjadi objek pandangan Ellea.

" A apa. Nggak lihat apa - apa kok. " Jawabnya terbata.

" Lo naksir seseorang ya. " Tebak Maysie dengan senyum jahilnya.

" Ciee Ellea, diem diem gini ya. " Tambah Lala. Kemudian tertawa bersama Maysie.

" Apa sih pada ngaco semua. " Jawab Ellea kemudian menunduk menyembunyikan wajahnya yang tiba - tiba menghangat.

" Eh eh Ellea malu-malu . " Ledek Lala, tersenyum jahil sembari menjawil dagu milik Ellea dengan jari telunjuknya.

Ellea menepis jemari Lala kemudian melirik Lala yang berada di depannya.

Zona (Ny)AmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang