07 : gak punya line.

123 27 0
                                    

"hoodie lo. makasih udah minjemin." sambil menyerahkan paper bag yang berisi hoodie Yohan, Yena mencoba mengatur nada suaranya agar tidak terdengar gugup dan canggung dihadapan Yohan. mereka berdua sedang dikelas Yohan, tentu dengan Yena yang menghampiri kemari.

"sama-sama." Yohan menerima paper bag yang Yena serahkan dengan wajah datar seperti biasa. Yena berdiri gugup tanpa berniat pergi padahal Yohan sudah menerima hoodie nya kembali.

Lucas? itu anak udah ke kantin duluan. katanya laper banget, nunggu juga takut lama. cacing-cacing yang diperutnya sudah memberontak dan perlu asupan makanan sehat serta mengandung vitamin tinggi.

"apa lagi?" Yohan buka suaranya lagi, melihat Yena yang tak kunjung pergi membuat Yohan melontarkan pertanyaan yang terdengar sedikit tidak sopan tadi.

"eum—anu.. gue pingin minta id line lo boleh?" tanya Yena ragu-ragu, takut Yohan marah atau yang lebih parah jadi ilfeel. Yena cukup diri apa yang dia katakan bisa saja malah semakin menjauhkannya pada Yohan, bukan malah mendekatkannya.

coba apa yang Yohan bilang waktu itu sama Ibundanya? ini orang yang cuman dipinjam hoodie doang langsung baper. repot kan jadinya. untung Yohan gak make line.

"gak punya." jawab Yohan seadanya. Yena mengernyit heran, masa sih Yohan gak make line? secara ini zaman udah maju kan ya. kirain Yena, Yohan cuman gak make IG doang ternyata line juga Yohan gak make. jadi mules mikirinnya, gimana bisa gitu Yena suka sama nih cowok.

'ya Tuhan.. gue suka sama cowok macem gini?' batin Yena sabar.

"kalo gitu, no—"

"minggir. gue mau lewat." potong Yohan yang mau tak mau membuat Yena melangkah kesamping untuk memberikan ruang agar Yohan dapat berjalan.

saat Yohan melewatinya, aroma maskulin terhirup oleh Yena. rasanya sangat menenangkan hati dan pikiran, Yena tersenyum kecil.

'masih sama.' batin Yena, lagi.

Yena berbalik menatap punggung Yohan yang sudah hilang dibalik pintu kelas, namun tak lama Doyeon menyembulkan kepalanya dan matanya langsung bertabrakan dengan netra milik Yena.

Doyeon melambaikan tangannya seakan menyuruh Yena untuk mendekatinya, bagaimanapun ini bukan kelasnya. Yena segera menurut, karena kelas Yohan juga tak lagi sepi seperti tadi.

"gimana-gimana? udah dapet line nya belum?" tanya Doyeon sambil mengaitkan tangannya pada tangan Yena, lalu berjalan bersamaan menuju kantin, tentu saja.

"boro-boro." jawab Yena judes. kesel dia tuh. kenapa harus punya gebetan yang sama sekali gak punya akun medsos apa-apa.

tapi, seenggaknya mereka berdua udah ngobrol. ngebuat Yena, senyam-senyum sendiri mikirinya. benar-benar hari keberuntungan.

"idih, dih, dih. apaan lo?! tadi kesel tiba-tiba senyam-senyum! stress lama-lama ngurusin lo, budak cinta dasar!" seru Doyeon sambil nunjuk-nunjuk muka Yena yang membuat si empunya menepis kasar tangan Doyeon.

"bacot lo!"

"gak papa lah gue gak dapet id line nya, yang penting tadi udah ngobrol ringan." lanjut Yena sambil tersenyum lebar mengingat kembali wajah Yohan tadi, meski tidak memberikan ekspresi apapun Yena tetap suka jika membayangkannya.

Doyeon yang melihat itu tidak bisa tidak ikut tersenyum, setidaknya Yohan mampu membuat Yena melupakan beberapa masalahnya tanpa berbuat apapun.

"eh, iya! lo ada ngasih nomor gue ke orang yang namanya Jihoon gak?" Yena bertanya kepada Doyeon saat mengingat dirinya mendapatkan pesan dari seseorang yang bernama Park Jihoon malam tadi.

"enggak deh. gue maupun lo kan udah sepakat gak ngasih nomor masing-masing ke orang lain tanpa persetujuan." jawab Doyeon.

karena pada dasarnya itu salah satu hal yang mereka lakukan selama hampir 1 tahun lebih berteman. tidak memberikan nomor dan informasi lanjut kepada orang lain tanpa persetujuan.

"gue sih tahu orangnya, waktu itu pernah ketemu. tapi gak tau deh itu orang kenapa bisa dapet nomor gue." ujar Yena, kemudian mengedarkan pandangannya mencari meja kosong untuk mereka berdua, yang dilakukan oleh Doyeon juga.

"gak papa lah biarin aja kalo orangnya gak ganggu." balas Doyeon, hanya gumaman yang Yena keluarkan saat mendengarnya.

"gak ada meja kosong. dibawa ke kelas aja makanannya apa gimana?" lanjut Doyeon dengan pertanyaan saat dilihatnya semua meja kantin sudah penuh oleh para siswa-siswi.

"bawa aja lah ke kelas, beli makanan ringan aja. gue baru inget sebelum berangkat tadi sempet bikin sandwich." jawab Yena yang diangguki Doyeon, lalu keduanya menuju stan makanan yang menjual berbagai makanan ringan.

setelah beres dengan makanan ringan mereka, keduanya kembali berjalan menuju kelas dengan kresek ditangan masing-masing. sambil bercengkrama riang keduanya menjadi pusat perhatian.

Doyeon dengan kecantikan dan Yena dengan kemanisannya. perpaduan yang enak dilihat kalo kata para cowok-cowok. mereka berdua se-populer itu. apalagi hari ini Yena pakai kacamata, jadi kelihatan tambah manis.

.•°•.

alhamdulilah, selamat tahun baru islam. semoga Allah SWT selalu menggiring kita pada jalan yang benar. aamiin.

nih bonus picture Mr. cuek!

pak Yohan jangan ganteng-ganteng napa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pak Yohan jangan ganteng-ganteng napa. masdep Yena nih wkwk.

love you guys!

20 Agustus 2020.

ignorant ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang