05 : sukanya Yena ke Yohan.

126 31 2
                                    

gila. satu kata yang Yohan gumamkan sejak tadi.  sesudah kejadiannya dengan Yena, Yohan benar-benar seperti orang yang kehilangan akal sehatnya. pikirannya terus menerus menyalahkan Yohan.

"kamu kenapa sih, Han?" Ibunda Yohan, membuka suaranya karena jengah melihat Yohan yang berjalan kesana-kemari dengan penampilan acak-acakannya.

tidak masalah jika dilakukan didalam kamar, tapi Yohan dilakukan ditengah ruangan keluarga Kim itu, sangat menggangu pemandangan.

"Bunda! Yohan harus gimana?! Yohan baru aja minjemin anak gadis hoodie!" Yohan akhirnya curhat pada Ibunda tercintanya, mulai mendudukkan dirinya di samping sofa tepat yang Ibundanya duduki.

"gak papa dong, Han. niat kamu kan baik, minjemin hoodie kamu ke orang lain."  ujar sang Ibunda sambil sesekali mengusap surai kelam milik Yohan, menenangkan sang anak.

"niat aku emang baik, Bun. tapi kalo anak orang tiba-tiba baper gimana!? aku yang repot tahu!"  adunya pada Ibunda, secara tidak sengaja membeberkan apa yang membuatnya gelisah sejak tadi.

Ibunda Yohan tersenyum. anaknya memang unik. disaat orang lain gencar ingin disukai dan dikenal oleh banyak orang, tetapi anaknya tidak menginginkan hal itu.

katanya, menjadi pusat perhatian itu merepotkan. tidak se-menyenangkan yang orang-orang pikir, mau ini itu rasanya tidak bebas. seperti disel penjara, pengap.

"ya gak papa. anak Bunda kan pesonanya gak bisa ditolak." ucap Ibunda dengan nada bercanda serta kekehan cantik yang keluar dari mulutnya terkesan anggun dan berkelas.

Yohan menghela nafasnya sekali lagi, merasa tidak ada solusi apapun dari Bundanya.

"kapan-kapan gadisnya ajakin ke rumah, itung-itung kenalin cewek baru ke Bunda." ucap Ibunda Yohan, membuat Yohan melongos pergi ke arah kamar dengan malas.

"heh! Bunda lagi ngomong itu dengerin! sopan dikit sama orang tua!" tegur Ibunda Yohan namun tak didengar oleh sang empunya.

"tau ah."  ucap Yohan tak ambil pusing, lalu memasuki kamarnya setelah itu terdengar pintu yang tertutup sangat keras membuat Ibunda Yohan geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang anak.

.•°•.

Yena semalaman tidak bisa tidur, matanya mirip panda. benar yang dikatakan psikologi, bahagia membuat kita susah tidur.

Yena heran kenapa Yohan minjemin dia hoodie disaat semua orang di dunia ini pun tahu kalo Yena itu suka banget sama Yohan. dan apa yang Yohan lakuin kemarin membuat Yena merasa ada secerah harapan buat bisa deket sama Yohan.

Yena tidak seperti cewek kebanyakan yang sukanya ngasih barang atau makanan sama orang yang disukainya.

sukanya Yena ke Yohan bukan tipe blak-blakkan, bukan juga tipe diam-diaman. rata aja, netral. gak kayak cewek yang lain, yena lebih suka mandangin yohan dari jauh. memfokuskan dirinya untuk melihat apa yang disukai dan tidak disukai cowok tersebut.

misalkan, Yena lihat Yohan dikantin dan menelisik apa yang laki-laki itu pesan.

sejauh ini, Yena tahu jika Yohan menyukai susu pisang, jus semangka tidak pakai gula, bakso kuah tanpa mie, batagor dengan saus kacang sedikit, dan nasi goreng seafood.

selama hampir satu tahun lebih mengenal Yohan, makanan itulah yang sering dipesan oleh Yohan jika sedang dikantin. kesimpulan yang didapat Yena, Yohan orangnya lumayan pemilih soal makanan.

zaman MOS Yohan belum seterkenal sekarang, waktu itu Yohan emang udah ganteng cuman banyak diem jadi atensinya di sekolah gak menonjol.

ada satu hal di diri Yohan yang membuat Yena jatuh hati kala itu. tentram. pembawaannya santai dan tenang, entah sejak kapan membuat Yena ikut merasakan kedamaian. 

dan sejak saat itu Yena gencar bertanya kesana kesini hanya untuk tahu lebih banyak tentang Yohan, salah satu alasan sukanya Yena ke Yohan itu bukan rahasia umum lagi bagi warga sekolah.

sejatinya kata orang-orang Yena adalah penggemar pertama Yohan, banyak yang bilang Yena hebat karena bisa suka sama Yohan karena sekarang Yohan termasuk jajaran anak terkenal di sekolahan. paling parah pernah dikatain bisa baca pikiran sampai ke cenayang.

Yena gak tau selama ini Yohan sadar apa enggak kalo dirinya suka sama Yohan. masalahnya mereka sama-sama anak IPS, satu angkatan juga. tapi tiap pas-pasan di koridor atau di area sekolah lainnya Yohan kayak gak kenal sama Yena. beneran kayak pergi melongos gitu aja.

sakit sih. tapi ya bukan salah Yohan juga, emang pada kenyataan Yohan itu terlalu cuek yang lebih ke bodo amat sama keadaan sekitar sampai dengerin omongan orang lain pun gak bakalan pernah percaya kalo gak ada bukti, semacam rumor.

juga, bukannya Yena gak mau kayak orang lain, tapi kalo Yena secara terang-terangan deketin dan nunjukin kalo dia suka sama Yohan yang ada Yena takut Yohan ilfeel. diam-diam suka juga percuma, banyak orang yang udah tahu Yena suka sama Yohan.

nah, mangkanya! ini kesempatan berkartu emas bagi Yena untuk bisa deket sama Yohan. Yena pingin Yohan tahu kalo selama satu tahun lebih, hanya Yohan yang mengisi hati Yena. tidak ada nama lain.

jangan pernah halangin Yena, karena Yena sudah bertekad dan tidak akan mundur begitu saja. bukan maksud Yena gak bisa nunggu lebih lama, bahkan mau berapa lama pun itu Yena bisa jabanin.

namun kesempatan gak bakal datang dua kali, meskipun iya. pasti keadaannya gak bakalan sama.

.•°•.

stay healthy. love you guys!♡

18 Agustus 2020.

ignorant ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang