Hai guys, tolong dukung dengan vote dan komennya
Mudah, hanya klik bintang dan itu tidak dibayar:))
Btw, ini murni pemikiran sendiri ya guys
Makanya, agak gimana gitu
Ini cerita pertama ff ku, semoga ga ngebosenin.
Hargai cerita dengan tidak mengcopy nya
Happy Reading guys
Sorry typo❀:ཻུ۪۪⸙▬▬▬▬▬꧁༺ˌ⃟ˌ⃟ˌ⃟ˌ⃟ˌ ˌ⃟ˌ⃟ˌ⃟ˌ⃟ˌ༻꧂▬▬▬▬▬❀:ཻུ۪۪⸙
Haechan tidak menyangka bahwa akan seperti ini, ia merasa sangat bahagia.
Semuanya tampak senang, Chanle juga akrab dengan Jaemin dan orangtuanya.Seandainya dia lebih cepat memberanikan diri, ini mesti akan berlangsung lama. Tapi ya sudahlah, dia menikmati semua ini.
Kalau kalian bertanya dengan penyakit Haechan?, Sepertinya semangkin parah. Dokter menyuruhnya untuk melakukan kemoterapi dan perobatan lainnya, cuman Haechan menolak.
Haechan menyembunyikan keadaannya dengan tingkah lakunya itu, menjahili semua dan ya tertutupi akan keceriaannya.
Rutinitas yang dilakukan olehnya setelah bangun adalah memakai sedikit riasan agar wajahnya tidak terlihat seperti orang sakit. Terkadang ia memuntahkan darah dan merasa lemas. Tapi dengan sigap ia memakan beberapa buah obat yang diberikan oleh dokter.
Seperti saat ini, ia meringkuk lemah mencoba mengambil obat yang tidak jauh dari jangkauannya. Dengan mengeluarkan beberapa butir obat, ia meminumnya dengan segelas air putih.
Ahh, ia merasa kalau ini lebih parah dari sebelumnya. Ia ingin berhenti, berhenti meminum obat itu. Tapi tetap saja ia harus meminumnya untuk bertahan hidup. Dengan
"Hahh, shhhh. Kau pasti bisa Chan"ucapnya mendesis. Setelah merasa sakitnya mereda, ia pun bangkit menuju kamar mandi. Mengganti pakaiannya yang tadi sudah basah karena keringat tadi.
Haechan memoleskan bedak dan sedikit pelembab bibir. Saat menurutnya bagus, ia pun turun dengan suara khasnya. Ia menyapa mom dan dad nya
"Morning Mom, Dad"sapanya lalu mencium pipi mereka. Tak lupa juga dia mencium sepupu dan adiknya itu.
Jaemin mah kalau yang begituan sangat senang, sedangkan Chanle?dia udah mendelik kesal pada Haechan. Membuat kedua orangtuanya tertawa.
"Yak, hyung~. Berhentilah menciumiku, aku ini sudah besar"ucap Chanle
"Uluhh, udah besar katanya. Yang merengek minta tidur bareng kemarin siapa huh?"kata Haechan pada chanle
Oke, Chanle terlalu malas berdebat dengan hyungnya itu. Jadi dia memilih untuk diam dan pergi ke dapur?.
"Oh ya dad, hari ini Echan mau keluar. Mau bertemu Jisung, Echan mau mengatakan semuanya. Echan berharap
Jisung mau memaafkan Haechan, dan kita bisa bersama"ucap Haechan sambil tersenyum pada Daddy nya itu"Iya Chan, Daddy sangat merindukan Mochinya kita. Daddy juga sudah bilang pada keluarga Jung, dan mereka mengerti"kata daddy-nya sambil mengesap coffe yang dibuatkan Haechan tadi
Untuk hari ini, entah kenapa Haechan melakukan semuanya. Ia bangun pagi, memasak makanan untuk semuanya. Menghidangkan nya diatas meja makan, lalu naik ke kamar lagi untuk berganti baju. Dan ya, dia meminum obatnya
Ia juga menyiapkan pakaian Chanle, jas Daddy-nya itu dengan masuk diam diam, hehe. Lalu juga menyiapkan peralatan dan pakaian Jaemin. Seperti ini, membuatkan coffe untuk Daddy-nya
"Echan berharap kita akan bersama dad"ucap Haechan yang terdengar lain, tapi Haechan yang sadar akan kata katanya itu hanya menyengir lalu menatap kearah chanle dan Jaemin