2.

5 0 0
                                    

Kini Lily merbahkan tubuhnya di kasur usai membantu bu Uni ia langsung minta ijin untuk pulang  tadi sebelum pulang ia ingin membeli makanan ketika ia lapar saat malam hari,ia setiap usai kerja selalu mendapatkan uang pesangon dari bu Uni jadi uang itu untuk di belikan makanan sisanya ia tabung untuk keperluan nanti.

"Huft...cape baget hari ini" Ia menghembuskan nafasnya perlahan
" Badan Lily rasanya pegel-pegel" Ujarnya sambil merentangkan tangan

Ia kemudian memejamkan matanya untuk sekedar mengistirahatkan apa yg ia lakukan hari ini sungguh melelahkan mungkin bukan hari ini tapi hari hari sebelumnya dan seturusnya begitu melelahkan tanpa ada orang yg menyangga kehidupan kerasnya ini.

🌙🌙🌙🌙

Keesokan paginya Lily memulai aktifitas paginya seperti biasa sebelum ia berangkat ke toko bu uni ia membersihkan rumahnya terlebih dahulu dari mulai menyapu,mengepel,dan cuci baju,jika di tanya kenapa ia tidak mencuci piring karna jawabannya ia tak pernah makan-makanan rumah jadi ia tak menggunakan piring ketika ia makan,jika Lily makan dia hanya menggunakan kertas nasi untuk wadahnya.

"Wah....udah bersih rumah Lily sekarang Lily harus kerja" Ujarnya bangga karna telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

"Loly....loly...." Teriaknya di penjuru rumah

"Pushi...pushii....loly kamu kemana sih" Ujarnya mulai kesal karna yg di panggil tidak muncul batang hidungnya

"Meong....meong...." Kata loly sambil ngedusel dusel kaki Lily,jadi selama 10 tahun ini ia tinggal bersama loly kucing yang ia temukan saat loly tertabrak lari,Lily kasian yg melihat kucing itu kesakitan jadi ia berinisiatif untuk membawanya kerumah agar ia juga tidak terus terusan merasa kesepian.

"Uuuh kamu kemana aja sih...dasar bandel kalo di panggil tuh nyaut ngga sopan tau" Ujar Lily memarahi loly,loly yang di marahi Lily hanya diam yg masih ngedusel dusel kaki Lily .

"Meong..meong..." Ujarnya menatap Lily.

"Iiih jangan gitu donk,kan Lily jadi ngga tega sama kamu lol" Ujarnya sambil mengelus kepala loly.

"Udah ya Lily mau ke toko bu uni dulu,dah loly jangan kangen sama lily" Katanya sambil melambai kan tangan

Ia berjalan sambil bersenandung ria kadang ia sesekali tersenyum untuk menyapa orang yg ia kenal ada yg menanggapinya dg ramah ada juga yg mencibirnya tapi ia tak ambil pusing akan hal itu ia selalu menutupi sakit hatinya dg senyum dan diam.

"Whooo ada si dekil nih" Ujar orang itu memandang rendah Lily

"Sendiri aja kil mo Aa temenin ngga" Ujarnya seolah olah mau muntah

"Huuuu rambutnya cantik banget jadi pengen cambak" Ujar orang itu sambil menjambak rambut Lily

"Aduh...jangan di tarik rambut lily,kepala lily sakit tolong..." Ujar Lily merintih

"Adudu sakit ya...."
"Heh sakit?lebih sakitan mana ketika liat orang tua sendiri lebih sayang anak orang lain hah"teriaknya tepat di telinga Liily

"Eh ngel bukan anak orang kali diakan anak haram" Kata Fasya di ikuti tawa oleh semuanya,sedangkan Lily hanya bungkam jujur ia ingin mengelak bahwa ia bukan anak haram seperti apa yg merek bilang tapi ia bisa apa tenaga ia lebih kecil di bandingkan tenaga mereka yg banyak.

"Plis angel tolong lepasin rambut lily ini sakit baget"  Kata Lily memohon pada angel,angel adalah anak dari bu uni ntah kenapa ia begitu benci padanya padahal setaunya ia tak pernah buat salah pada angel tapi tiba-tiba angel begitu sangat membencinya.

"Oh minta di lepasin ya?" Ujar angel menerik kuat kepala Lily,Lily hanya mengangguk pasrah karna jambakan angel begitu kuat di kepalanya.

"Kalo lo mau di lepasin lo pergi dari toko ibu gue,gue ngga sudi liat lo di toko ibu gue ngerti" Katanya penuh dg penekanan,sedangkan teman-temannya angel hanya memperhatikan dg menatapku remeh.

"Tapi ngel.." Ujar Lily ragu,ia sangat ragu memilih untuk menuruti perintah angel apa tetap bertahan di toko bu uni,jika ia pergi ia tak enak hati pada bu uni karna ia begitu baik selama ini kepadanya,tapi jika ia bertahan ia akan terus terusan tersiksa dg apa yg di lakukan angel kepadanya,begitu sulit pilihannya ia hanya gadis biasa yg lemah ketika di hujat terus-terusan,fisik dan hatinya begitu sakit tapi ia tetap diam.

"Lo mau gue trs ngelakuin kaya gini ke lo hah"

"Ngga ngel" Mata Lily kini berkaca-kaca ia bingung dg pilihannya dan sakit di kepalanya kian bertambah karna kuatnya cengkraman angel di kepalanya.

"Jangan nangis bodoh,cepet beri keputasan sekarang,kalo ngga gue ngga akan segan-segan nyakitin lo lebih dari ini"

"Udah lah ngel habisin aja anak ngga tau diri itu" Kata temen angel yg lain,dan hanya di balas senyuman miring oleh angel.

"Iya ngel..iya Lily akan pergi dari toko bu uni tapi tolong lepasin rambut Lily ngel ini sakit banget" Kata Lily memohon

"Awas lo kalo nanti gue liat lo masih di toko ibu gue habis lo di tangan gue" Katanya sambil melepaskan cengkramannya pada kepala Lily

"Tapi ngel beri waktu Lily buat pamitan ke bu uni,ngga sopan namanya kalo Lily pergi gitu aja sama bu uni karna bu uni kan udah baik banget sama Lily selama ini" Kata Lily menundukan kepalanya karna tak berani melihat wajah orang yg tadi menyiksanya

"Halah...ngga usah pake acara perpisahan segala drama bgt pergi mah pergi aja kali,dan karna ibu gue terlalu baik sama lo makanya dia lupa mana anaknya mana pembantunya"ujarnya menggebu-gebu sambil memalingkan wajahnya.

"Udah deh lo pergi sana,muak tau liat muka lo" Kata arsya teman angel yg tadi mengata-tai rambut Lily.

Kemudian lily berlalu meninggalkan mereka yg masih melihatnya dg tatapan rendah,ia harus kerja kemana lagi jika bukan di toko bu uni apa ia ke terima jika nanti ia melamar pekerjaan ke toko lain,ya tuhan...ia bingung sekarang harus mencari kerjaan apa lagi.
Lily duduk di kursi pinggir jalan sambil melihat ke arah jalanan yg ramai,ia melihat ada pemuda ngamen di jalanan dg menggunakan ukulele sebagai melodynya,apa dia juga harus mengamen sambil mencari pekerjaan lainnya tapi menggunakan apa ngamennya?masa dg ngamen modal suara dan tangan kosong saja tapi ini tidak ada cara lain,kemudian ia bangkit ketika melihat lampu yang menyala dg warna merah.

"Permisi pa" Ujarnya tersenyum kepada bapa-bapa yang memegang kemudi.
Semua telah berubah...
Sejalan dg waktu...
Setiap detik berharga bagiku..
Waktu ku ingin ku ubah...kembali tertawa...
Aku hanya bisa menangis aku tak bisa....
Maafkan lah diriku....
atas semua kesalahan yg ku perbuat selama ini kepada dirimu...
Nyanyi Lily dg menggunakan tangan sebagai melodynya,kemudian Lily di kasih uang 5000 rb oleh bapa-bapa tadi,ia juga di puji bahwa suaranya bagus.Lily begitu senang mendengarnya ia makin semangat ngamennya meskipun panas-panasan di jalanan tapi ia tak pantang menyerah jika bukan ini pekerjaannya lalu apa lagi tapi nanti ia juga akan mencari pekerjaan tetap dan ia berharap semoga di terima nantinya.

MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang