9.

1 0 0
                                    

Sudah 1 bulan lily bekerja di restoran Pak Doni ia sangat senang ketika banyak yang mau berteman dengannya tidak ada yg membencinya lagi.
Selama ia bekerja disini banyak sekali perhatian-perhatian yg di berikan ka Lia,Pak Doni,dan karyawan lainnya.
Mungkin karna aku yang paling kecil disini sebelumnya tidak ada Yang memperhatikannya selama ini hanya Bu Uni namun itu juga kadang Bu Uni ngumpet-ngumpet kalo perhatian dengan ku soalnya angel anaknya itu pencemburu makannya ia tak suka pada ku.
Senang rasanya di perhatikan seperti ini meskipun bukan dari keluarga sendiri tapi ada rasa nyaman tersendiri.

"Li nanti Kaka mau ketemuan sama temen Kaka,kamu ikut ya kaka pengen ngenalin kamu ke dia" Gumam Kak Lia tiba-tiba

"Eh..." Seru ku kanget,sekarang aku sedang membereskan alat musik yang nantinya akan di pakai nanti malam.

"Lily malu lah ka,lagian Lily masih pengen bantu-bantu ka disini kan lumayan tips nya"kata ku nyengir menampilkan gigi putih ku

"Udah ikut aja,tips mah gampang lagian ini bukan kerjaan kamu,kamu kan cuma nyanyi jadi ngga usah cape-cape Li" Ujar kak Lia memaksa

"Tapi kak..."
"Pokoknya kamu harus ikut kaka Li,lagian kamu belum pernah jalan-jalan kan.Nah sekarang ini waktunya kamu jalan-jalan" Sela kak Lia memotong ucapan ku

"Yaudah deh iya kak,Lily ikut"ujar ku pasrah

⚋⚋⚋

Aku dan Kak Lia kini sudah memasuki area mall di daerah ibu kota,kami berjalan beriringan sambil Kak Lia yang menceritakan banyak sekali yang belum ku ketahui tentang mall,karna memang ini yang pertama kalinya bagiku memasuki gedung mall yg sangat luas ini,selama ini aku tak pernah merasakan yang namanya jalan-jalan,aku tak memikirkan jalan-jalan karna selama ini yang ku pikirkan adalah kehidupan ku yang penuh harap kapan aku bahagia.
Boro-boro buat masuk ke mall ke warteg aja ngga pernah lagian mana berani aku masuk mall pake baju gelandangan kaya gitu yang ada malah udah di usir duluan sama pak satpam.

"Li nanti kalo mau beli apa-apa bilang ya tenang kakak yang bayar"

"Eh...iya kak" Gumamm ku canggung lebih tepatnya sih tak enak hati

Aku dan kak Lia berjalan kearah lestoran di mall ini,menurut ku kenapa kak Lia tidak ketemuan di lestorannya pak doni saja yang jelas-jelas punya papanya sendiri dan ngga susah-susah bayar,lah ini malah ketemuan di lestoran yang lain, padahal makanan semuanya sama hanya terkadang harganya beda sedikit tapi ya namanya juga orang kaya ya pastinya juga bosen kalo di lestoran sendiri mungkin.

Kak Lia mencari di penjuru lestoran untuk menemukan temannya,akan tetapi sesekali ia mengertukan keningnya karna ia tak menemukan orang yang ia cari,ketika ia melihat ke arah meja bagian kanan matanya berbinar dan ia langsung menggandeng tangan ku menuju orang itu.
Aku mengikutinya dg langkah ku yang terseok-seok akibat jalannya Kak Lia yang terlalu cepat.

"Hei..." Sapa kak Lia pada gadis bersurai hitam lebat jangan lupakan topi putih yang bertengger di kepalanya,kulit putih bersih,wajah cantik diiringi senyumannya yang manis,meskipun penampilannya yang agak tomboi tapi tak mengurangi kecantikannya.

"Hai...Lia apa kabar lo" Katanya sambil memeluk Kak Lia yang di balas rangkulan.

"Alhamdulillah baik donk,gue sehat wal afiat di tambah gue punya teman baru tapi udah gue anggep adik sendiri" Ujar kak Lia tersenyum lebar setelah melepaskan rangkulannya pada temannya itu.

"Oh ya mana..." Katanya penasaran,ia tak melihat ku karna posisi ku sekarang tepat berada di belakang kak Lia,aku malu karna ini pertama kalinya bagiku.

"Li ayo maju kenapa jadi gumpet di belakang kakak gini" Kak lia menarik tangan ku ke depan hingga aku berhadapan dengan teman kak Lia tapi manik mata ku tak berani menatap kearahnya.

"Hallo nama kamu siapa" Tanya temannya kak Lia sambil menjukurkan Tangannya pada ku

"Li itu teman kakak mau kenalan dongak donk Li masa nunduk sih" Kemudian aku mendongakan kepalaku,mata kami bersetubruk saling melihat satu sama lain.
Rasanya begitu nyaman melihat sorot mata dari temannya kak Lia,setelah sadar bahwa temannya kak Lia diam saja  tak ada respon kepada ku,aku menundukan kembali kepala ku takut ia tak suka pada ku.

"Lo kenapa Nes ko gitu banget liat Lilynya" Ujar kak Lia membuyarkan lamunan Kakak yang di panggil Nes itu oleh Kak Lia.

"Eh ngga papa" Katanya tersenyum pedih,karna dari sorot matanya begitu terpancar sangat jelas bahwa ia memendam hal yang mungkin belum di ketahui orang lain.

"Nama kamu Lily ya,kenalin Nama kakak Nesya,panggil Kakak kak eca saja ya biar beda sama yang lain" Katanya menjulurkan tangganya kembali pada ku,kemudian aku membalasnya tak lama tiba-tiba Kak eca memeluk ku entah kenapa rasanya nyaman sekali seperti di peluk keluarga sendiri.

"Maaf boleh kaka peluk kamu lebih lama Li,soalnya kakak lagi kangen seseorang" Ujarnya di balik pelukan,aku hanya menganggukan kepala ku tanda mengiyakan.
Kak Lia hanya memperhatikan kami berdua ia bingung dengan sahabatnya yang satu ini rasanya ada yang aneh namun rahasia apa yang disembunyikan sahabtnya terhadap dirinya.

"Kamu ko aneh si Nes,eh tapi dari dulu kan memang lo itu orangnya aneh"

"Enak aja lo kalo ngomong sembarangan" Ujar Kak eca sambil melepaskan pelukan kami

"Gue ga sembarangan ya emang lo kan dari dulu orangnya nyeleneh"

"Yaudah si kenapa masih di bahas kalo udah tau" Ujar kak Eca ketus

"Ya suka-suka gue lah mulut-mulut gue ko lo sewot" Memang gini kalo mereka berdua ketemu sukanya berantem adu cekcok padahal rasa yang antara mereka berdua begitu besar.
Aku hanya diam memperhatikan mereka yang saling cekcok mau menderai tapi takut kena semprot,mending aku duduk saja lah soalnya cape dari tadi nyari kak Eca yang ngga ketemu-ketemu.
Kini aku hanya menonton mereka berdua yang masih adu mulut,umur mereka sudah besar dan ini di tempat umum banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua tidak malu kah mereka yang begitu menjdi lusat perhatian saat ini ahh...aku lupa mereka kini tidak sadar mana mungkin mereka malu.

"Mba...."







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang