3.

3 0 0
                                    

♪♪♪♪♪♪♪
Ku hanya diam menggenggam..
Menahan....
segala kerinduan...
Memanggil namamu...
Di setiap malam...
Kini...
Engkau datang...
Dan hadir
Di mimpi ku...
Rindu..

Kini aku sedang berada di jendela kamar dg cahaya lampu yg minim,aku menatap bulan sambil melantuntan musik yg selalu ku nyanyikan ketika malam.
Aku memandang bulan solah olah aku sedang berharap bahwa mereka yg ku nantikan akan datang, tapi lama-kelamaan rasa berharap ku kian menipis karna tak ada hasil yg ku nantikan hadir di depan.

"Mah...pah...Lily butuh penerang walau hanya sepercik bulan Lily butuh kalian" Ujar ku dg penuh harap.

"Lily rindu kalian mah...pah..,apa kalian juga rindu Lily" Aku bertanya-tanya selama ini mereka kemana,kenapa mereka tak pernah menemui ku sebagai anaknya, apakah mereka lupa bahwa anaknya masih ada disini,kenapa ia meninggalkan ku seorang diri di rumah yg minimalis ini,apa mereka tidak tau bahwa aku kesepian,ketakutan,dan menangis hanya seorang diri.aku merindukan kalian tapi apakah kalian juga merindukan ku seperti rindu ku pada kalian.
Aku pernah bertanya pada tetangga ku,kenapa aku sendirian dirumah ini,kemana keluarga kenapa meraka tidak disini, lalu tetangga ku menjawab bahwa ia dan warga lain menukan ku saat usia ku 3thn di depan pintu sedang menangis kemudian warga saling menanyakan ku berbagai pertanyaan, tapi aku tak menjawab karna aku tak mengingat apa-apa,semua warga bingung siapa yg akan merawat ku saat itu lalu kepala desa disini mengusulkan,bahwa ia membiarkan ku tinggal disini sendiri tapi tetap mengawasi ku dan memberi ku makan saat itu hanya ada beberapa yg peduli pada ku,selainnya tak ada yg peduli pada ku bahkan sesekali mereka mengejek ku dg segala cacian dan hinaan hingga berlanjut sampai sekarang,kadang aku bingung aku salah apa sama mereka hingga mereka begitu membenci ku bahkan sangat-sangat membenci ku, mereka memperlakakukan ku seperti orang yg hina tak ada belas kasihan sama sekali pada ku ,tapi aku cukup sabar dg ujian ini ya mungkin ini memang takdir ku yg sudah di tentukan olehnya.

"Hiks...hiks...Lily rindu...hiks...kapan kalian datang jenguk Lily" Aku sering menangis dalam diam karna aku tak mau semakin di pandang remeh oleh warga lain yg tidak suka pada ku ,aku pikir aku ini kuat tapi nyatanya tidak.aku tidak sekuat itu bagaimanapun aku ini hanya gadis biasa yg selalu menutupi luka kapan pun akan terbuka.

🌙🌙🌙🌙

Hoaammm, aku menutup mulut ku ketika terbuka lebar.

"Aduh...Lily kesiangan sampe ketiduran di jendela lagi" Grutuku sambil terun dari jendela.

"Akh...pinggang Lily sakit banget hiks..." Sungguh aku menahan salit dipinggang ku mungkin ini karna tidur di jendela yg tidurnya tidak sesuai jadi akibatnya begini.

"Lily kuat...Lily sangat kuat Lily kan strong gril jadi harus kuat meskipun pinggang sakit" Ujarku menyemangati diri sendiri.

"Sambil ngamen Hari ini semoga Lily dapet kerjaan tetap aamiin"

Aku bergegas ke kamar mandi sebelum memulai runtititas ku mencari uang.
Setelah selesai semuanya aku berangkat kemudian aku tak lupa untuk mengunci pintu ku dg sebuah tali rapiah, ya mungkin ini kedengarannya sangat konyol bagi kalian tapi ini adanya.

Aku berjalan menuju kejalan raya sebelum itu aku beli sarapan dulu hasil uang sisa kemarin yg lumayan.
"Pa roti sama minumnya jadi berapa pa" Ujar ku menanyakan pada penjualnya sebelum bayar
"Jadi 5000 neng"
"Ini pa uangnya" Aku menyerahkan uang recehan kepada bapa penjual kemudian di hitung oleh bapa penjualnya.
"Ini teh kurang 1000 neng" Ujarnya pada ku,memang aku tak menghitung dulu uangnya karna aku tak pandai menghitung meskipun bisa tpi hanya beberapa hitungan saja.
"Ooh kurang ya pa" Ujar ku merendah
"Kalo hutang dulu boleh ngga pa soalnya Lily mau nyari uang dulu pa"

" Disini ngga boleh ngutang neng" Kata bapaknya
"Yah...yaudah deh pa ini lily ngga jadi beli" Kata ku menyerahkan kembali roti beserta minumannya.
"Yaudah ini neng uangnya" Kata bapak menyerahkan uang recehan itu pada ku.

"Yah..Lily ngga jadi makan deh" Aku memegang perut ku yg terasa lapar karna memang kemarin sore aku belum makan,aku pikir uang ini akan cukup untuk beli makanan untuk esok harinya ternyata tidak.

"Yaudah deh gpp Lily bisa ko nahan lapar kan udah biasa" Kata ku sambil tersenyum,aku berjalan ke arah tengah jalan ketika melihat lampu merah aku mulai bernyanyi dari mobil ke mobil ada yang ngasih aku uang,ada yang bilang permisi, bahkan ada yg mengusir ku secara terang-terangan.

MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang