Ch. 18 Miya Atsumu

10.8K 1.2K 318
                                    

Request from Niken778
Happy reading😊

~~~

Miya Atsumu itu ganteng.

Miya Atsumu itu keren dan hebat.

Miya Atsumu itu menyebalkan.

Begitulah orang-orang mendeskripsikan sang setter kelas dua dari klub voli Inarizaki itu. Pemuda berparas tampan dengan surai emas dan senyum yang selalu menempel di wajahnya. Yang tak segan-segan menyindir dan mengatai seseorang yang bahkan baru saja ia kenal. Dia itu kelewat jujur dan sering membuat kesal dengan tingkahnya. Namun, hanya satu kata yang sangat mencerminkan seorang Atsumu di matamu.

Manja.

Bagaimana tidak? Kalau saja sudah bersamamu, Atsumu seketika berubah menjadi seorang anak kecil berumur 5 tahun. Minta dibelikan ini lah, dibawakan itu lah, bahkan minta disuapi makanan. Kalau kamu menolaknya, ia akan cemberut dan berdecak melulu sampai hari berakhir. Kekanak-kanakan, begitu pikirmu.

Kamu merentangkan kedua tanganmu keatas, meregangkan punggungmu yang pegal. Kamu menghembuskan napas lelah memandangi layar laptop yang berubah hitam, menutupnya kemudian membaringkan tubuhmu di ranjang. Kamu meraih ponsel dan menatap layarnya. Hari minggu pukul 13.36 siang. Ada pesan yang tak terbaca serta missed call dari nomor yang sangat kamu kenal. Atsumu.

Ibu jarimu bergerak untuk menekan tombol telfon. Terdengar dengungan panjang sebelum suara berat pemuda di seberang telepon terdengar. "Halo," sapanya.

"Halo Atsumu. Kenapa kamu nelfon?" Tanyamu to the point.

Untuk beberapa detik, suara Atsumu tidak terdengar mengucapkan kata-kata yang jelas. Hanya gumaman yang samar seolah ragu untuk mengatakannya. Kamu yang tak sabar mengulangi lagi pertanyaanmu untuk mendesak Atsumu.

"..Aku kangen.." ucap Atsumu pelan. Kalau saja kalian bertatap muka, kamu pasti akan melihat rona merah di pipinya.

Kamu menghela napas. Muncul juga sikap manjanya. Sejak kemarin kalian memang tidak bertemu untuk menghabiskan akhir pekan. Sibuk dengan urusan masing-masing. "Lalu? Besok kan kita ketemu," sahutmu setengah tak tertarik, walau begitu perasaan yang sama pun tengah kamu rasakan saat ini.

"Hmm," seperti tengah mencari jawaban yang pas, Atsumu bergumam. Tak sampai 10 detik, kamu mendapat balasan lagi. "Ayo kita ketemuan sekarang."

"Yang benar saja Atsumu. Ini siang bolong," kamu meninggikan suaramu. Pandangan mengarah keluar jendela dimana langit tampak cerah tanpa awan yang menghalangi sementara matahari bersinar lurus ke permukaan bumi. Sungguh. Kamu tidak ingin kulitmu sampai terbakar.

Terdengar Atsumu merengut di ujung sana. "Ayolah (Name)...." rajuknya.

Kamu mengelus belakang kepala sembari menarik napas berat, lalu menghembuskannya. "Kemana?" Tanyamu ketus. Ada sesuatu yang aneh yang membuatmu sulit menolak Atsumu semenyebalkan apapun permintaannya.

"Nanti kuberi tau setelah kujemput. Kau siap-siap aja dulu," jawab Atsumu yang kini sudah kembali bersemangat.

"Ok..."

Kamu memutus sambungan telepon lalu melempar ponselmu ke kasur. Berat rasanya untuk sekedar bangkit dari posisi berbaringmu yang sudah nyaman ini. Kamu meletakkan punggung tanganmu di dahi, menatap langit-langit. Menyelesaikan projek sekolah hingga kamu tidak tidur sampai jam 3 subuh dan bangun jam 7 pagi membuat matamu begitu suntuk. Kamu memejamkan mata sejenak untuk meredakan rasa panas pada bola matamu. Sayang sekali, sejenak yang kamu niatkan berubah  menjadi tidur siang yang begitu nyaman.

Haikyuu Boyfriends!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang