23.43 KST
Seorang wanita tengah berjalan tertatih sembari membawa bayi usia sekitar 5 bulan dalam keranjang bayi jinjing ke sebuah gedung apartement yag ada di depannya. Dia tak peduli itu gedung apartement apa yang penting dia masuk ke dalam dan menaiki lift sembari menekan angka 11, angka yang secara random muncul di pikirannya. Dia menatap bayinya dengan pandagan sendu.
"Maaf ya nak, mama terpaksa melakukan ini, ini demi kebaikanmu, jika mama tidak membawamu pergi, papamu akan membunuhmu. Maafkan Mama yang tidak bisa menjagamu dengan baik." bayi yang tertidur itu tak merespon sama sekali ucapan si wanita.
TING
Merasa sudah sampai, dia secara asal meletakkan bayi itu di depan sebuah pintu. Dia menatap bayinya sekali sebelum akhirnya pergi dari sana, setelah meletakkan sepucuk surat.
Wanita itu kembali memasuki lift dan turun ke lantai bawah. Ia segera berjalan cepat dengan tertatih menjauhi gedung apartement. Jalanan kota Seoul saat itu memang sepi, namun bukan berarti tidak ada kendaraan. Wanita tadi tidak memperhatikan jalan, dia meratapi nasibnya. Hidup sejak kecil dengan penuh siksaan, menjadi anak dari seorang pelayan rumah tangga, hidup dalam cacian dan hinaan. Diperkosa majikannya sendiri hingga hamil, berjuang sendiri ditengah kehamilannya hingga kelahiran anaknya, dicoret dari KK oleh ayahnya, dan bayinya yang ingin dibunuh oleh majikannya sendiri.
"Setidaknya dia sudah aman, Tuhan siapapun yang menjaga bayiku semoga orang yang baik, yang tidak akan menyakiti anakku, yang akan memberikan limpahan kasih sayang, dan menjaga anakku dengan baik. Semoga anakku tumbuh dengan baik dan tidak mengalami nasib buruk sepertiku. Aamiin~"
Wanita itu berjalan menyebrang setelah puas mendongak dan berdoa di depan sebuah toko roti. Namun naas, saat dia sedang menyebrang, sebuah mobil melaju kencang ke arahnya, dia tak sempat menghindar, hingga-
BRAK
Kejadian mengerikan itu terjadi. Tubuhnya terpental beberapa meter dan kepalanya mengeluarkan banyak darah. Mobil yang menabraknnya tidak berhenti dan malah kabur begitu saja.
"Miris uhuk sekali hidupku uhuk nak, mama pergi dulu ya uhuk uhuk jaga dirimu baik-baik" bisik wanita itu untuk terakhir kalinya. Berharap ucapannya bisa sampai kepada anaknya.
.
.
NCT Dream's Dorm
Pagi ini Jaemin bangun awal, tidak seperti biasanya dia bangun paling siang. Ini karena dia semalam entah kenapa tak bisa tidur, dan menghabiskan waktunya menonton film. Namja manis nan cantik bersurai pirang pucat itu baru saja selesai mandi.
"WAH! Tumben!" Renjun memekik kaget saat melihat Jaemin sudah ada di dapur. Biasanya namja mungil itu butuh bantuan Jeno dan Jisung untuk menyeret si manis bangun dari kasur.
"Ha ha aku tak bisa tidur semalam" balas Jaemin, Renjun bisa melihat mata Jaemin yang nampak lelah.
"Sini, biar aku saja yang buat sarapan, kau tidur saja sana di sofa." Jaemin mengangguk, dengan langkah gontai ia pergi ke sofa dan membaringkan diri di sana. Renjun geleng kepala melihat tingkah sahabat selinenya itu.
"Aku mandi dulu lah" gumam Renjun sebelum akhirnya dia masuk ke kamar mandi. Saat di kamar mandi dia terkejut melihat pakaian kotor Jaemin masih tergantung di balik pintu.
"Astaga! Anak ini!" Renjun masa bodoh dan memilih untuk mandi terlebih dulu.
Sedangkan di luar kamar mandi, Jeno baru saja bangun dan ingin lari pagi. Dia cukup terkejut melihat Jaemin terbaring nyenyak di sofa depan tv dengan suhu AC yang dingin, padahal namja manis itu tidak suka dingin.
"Sudahlah" Jeno meraih remote AC dan menaikkan suhunya, agar Jaemin tak kedinginan. Namja tampan berambut merah itu lalu memakai topi dan maskernya, lalu beranjak keluar, namun-
"Kenapa pintunya tak mau terbuka sih?" Jeno mengeluarkan sedikit tenaga, dia melongokkan kepalanya keluar dan menemukan keranjang bayi jinjing di luar.
"Hah? Apa ini?" Jeno memperlebar akses keluar, dia menatap keranjang bayi itu, dia tengok kanan-kiri, namun lorong lantai apartement itu sangat sunyi.
"Apa aku bawa masuk? Tapi- aduh! bagaimana ini!" Jeno masih berdiri dengan menatap keranjang itu, niat lari paginya lenyap begitu saja. Hingga-
"Jeno? Apa yang kau lakukan?" Jeno mendongak dan menemukan manager hyung menghampirinya.
"Hyung, bayi"
"Hah?"
"Bayi"
"Ba- Ya! Ini apa?!"
"Bayi"
"Ba- MWORAGO?"
"OOEEKKKK"
.
.
Entah bagaimana bisa terjadi kini semua member NCT, keseluruhan ada di dorm Dream, berdesakkan di ruangan yang tak terlalu besar itu.
"Jadi? Apa yang terjadi? Dan kenapa ada bayi?" tanya Taeil memecah keheningan, tidak hening juga sih, soalnya dari tadi bayinya nangis terus, dan Taeyong berusaha menenangkannya.
"Cup cup cup sudah ya jangan menangis, anak baik tak boleh nangis" Taeyong menimang bayi, yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu, dengan lembut dan penuh hati-hati.
"Hiks hiks" senggukan kecil masih terdengar dari celah bibir si bayi. Taeyong merubahnya menjadi menggendong, dia menepuk-nepuk pelan punggung kecil bayi perempuan itu agar berhenti menangis. Tak lama kemudian tangisan si kecil reda, Taeyong mengubah posisi si bayi jadi memangkunya, dia hadapkan bayi itu pada member lainnya.
"Lucunyaaa~" Jaehyun menahan gemas untuk tidak mencubit pipi gembil si bayi. Manager mereka menarik nafas dan menghembuskan perlahan.
"Baiklah kalian para member tertua, ayo mengaku siapa yang sudah pernah meniduri anak orang?"
.
.
.
-TBC 1-
*Bodohnya aku adalah aku punya tiga ff lain tapi main publish ff baru. Masalahnya ide ini udah ada lama, dan aku takut idenya keburu hilang, jadi aku tulis terus aku publish.
*Vote dan komennya aja deh ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] Nana's Baby
Fanfiction:: NCT x Na Jaemin :: ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Start : 19/08/2020 End. : 25/11/2020 Kisah member NCT dan Na Jaemin dalam mengurus bayi kecil entah milik siapa yang sengaja ditinggal di depan pintu dorm NCT Dream.