Johnny's POV
Aku memandang sosoknya dalam diam. Namja manis yang lebih muda lima tahun dariku. Na Jaemin.
Lima belas tahun yang lalu aku bertemu dengannya di sebuah panti asuhan. Kami bertemu juga tidak sengaja, mungkin memang sudah diktakdirkan untuk kami bertemu satu sama lain.
Dia dulu seorang bocah kecil yang memiliki rupa manis, imut, cantik meski memakai pakaian compang-camping. Dia memiliki bibir merah tipis alami dan kulit putih yang nampak mulus. Hahahaha aku tak mengerti kenapa aku justru ingat itu dengan baik.
Sebenarnya kedatanganku dan kedua orang tuaku ke panti itu karena permintaan sepeleku, aku ingin adik. Tapi saat bertemu dengannya, aku yang saat itu berusia sepuluh tahun menginginkan lebih.
Aku menemukan hal yang tidak aku sukai selama aku dua minggu berkunjung ke sana. Pihak panti asuhan yang baru sangat suka melakukan kekerasa dan pemerasan. Mommy dan Daddy ingin sekali melaporkan mereka tapi mereka tak punya banyak bukti.
Aku pernah melihat Jaemin kecilku dipukuli tapi dia tidak menangis. Aku marah melihat itu dan menendang balik kaki si paman gendut saat itu. Kubawa lari Jaemin dari sana, dan saat kami sampai di sebuah tempat sepi dia menangis keras.
Di minggu ketiga aku dan kedua orang tuaku pergi ke sana lagi, namun kami dikejutkan dengan kabar bahwa Jaemin kabur dari panti asuhan dan tidak tahu ada dimana. Mommy stres karena tidak menemukan Jaemin di sana, mommy khawatir padanya karena takut terjadi hal yang buruk. Daddy pun meminta tolong pada temannya, dan Jaemin kami temukan seminggu kemudian di kediaman Na. Di sana dia telah resmi menjadi Na Jaemin, bukan Lee Jaemin lagi. Ngomong-ngomong aku baru ingat, Jaemin itu bermarga Lee, tapi aku sendiri tidak tahu dia datang dari Lee yang mana, tapi yahh~ abaikan saja toh Jaemin sudah jadi Na.
Aku sedih saat itu mengetahui Jaemin tak akan bisa semarga denganku. Tapi Bibi Na bilang jika aku bisa saja berkunjung ke sana jika ingin bermain dengan Jaemin, dan aku senang karenanya.
Saat usiaku sebelas aku harus pergi ke Chicago karena daddy pindah kerja ke sana lagi, mau tak mau aku harus ikut juga bersama mommy meninggalkan Korea, meninggalkan si manis kesayanganku.
Saat di bandara Jaemin tidak mau menatapku dan mogok bicara padaku. Itu membuatku sangat sedih. Tapi saat aku selesai boarding dia berteriak ingin aku segera kembali dan bermain lagi bersamanya, dan saat itu aku ingat aku juga ikut berteriak membalas ucapannya.
Tahun 2013 aku resmi dikenalkan sebagai trainee yang terlibat proyek SM Rookies. Aku mengikuti audisi dan lolos pada tahun 2007. Aku kembali ke Korea lagi untuk menjalani trainee dan di saat yang sama aku berharap bisa bertemu lagi dengan Jaemin.
Di tahun 2013 saat aku resmi dikenalkan sebagai trainee yang terlibat proyek SM itu, aku dapat kabar jika ada banyak calon trainee baru. Sebenarnya semenjak aku menginjakkan kaki ke Korea lagi aku belum sempat bertemu lagi dengan keluarga Na. Taeyong adalah teman pertamaku, dia kala itu mengajakku bertemu bocah-bocah baru yang akan menjadi trainee bersama kami. Saat itulah aku bertemu dengan Jaemin dan Jeno, namun- hal tidak kusangka terjadi, Jaemin kecilku, Minnieku tidak mengenaliku.
Sejak hari itu aku merasa terpuruk, orang yang paling aku ingin temui tiba-tiba melupakanku. Aku pikir dia bercanda tapi saat melihat matanya, itu serius, dan Jaemin yang aku kenal tidak pandai berbohong.
Hingga suatu hari saat aku pergi keluar aku bertemu dengan Bibi Na, dan dari situlah aku mendapatkan fakta mengejutkan, jika dua bulan setelah kepergianku ke Chicago, Jaemin mengalami kecelakaan dengan kerabatnya. Bibi Na bilang kenapa tidak memberitahuku dan keluargaku adalah karena beliau merasa mereka tidak akan bertemu lagi. Saat itu aku marah pada beliau, tapi aku juga tahu kalau memang waktu tidak ada yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] Nana's Baby
Fanfiction:: NCT x Na Jaemin :: ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Start : 19/08/2020 End. : 25/11/2020 Kisah member NCT dan Na Jaemin dalam mengurus bayi kecil entah milik siapa yang sengaja ditinggal di depan pintu dorm NCT Dream.