bimbang

83 7 87
                                    

Mawar tak bisa menyembunyikan harumnya. Dia akan selalu ditemukan walau harus tersembunyi didalam semak sekalipun.
Dan mawar akankah dia menyerah bila telah tertangkap basah?
Lalu.. Untuk apa duri yang memiliki batangnya?
Sebisa mungkin dia kan bertahan walau akan kalah juga akhirnya....

•••••®•••••

" Emuu.... " Tak sabar Ryosuke berteriak begitu ia sudah memasuki dorm seven. Ia begitu penasaran dan juga cemas akan keadaan kekasihnya itu.

Emu yang mendengar teriakan sang kekasih berusaha untuk bangkit dari tidurnya. Perutnya terasa begitu ngilu dan perih seperti ditusuk-tusuk. Tapi ia berusaha untuk menahannya.

" Kami-sama... Andai pun aku harus mati karna sakit perutku ini. Izinkan aku tuk bisa bertemu dulu dengan kekasihku! " Emu meremas perutnya erat memaksakan dirinya untuk bangkit berdiri. Membuat Hikaru dan Chinen yang berjaga disisi tempat tidurnya merasa sangat cemas karnanya.

" Emu... Jangan paksakan dirimu seperti itu, kau berbaring saja. Biar aku yang akan memanggil Yama-chan kemari! "Buru-buru Chinen bangkit dari tempatnya dan melangkah keluar kamar. Ia tidak tega melihat keadaan sang magnae. Dan ia akan mencoba membujuk Ryosuke agar bisa membawa Emu memeriksakan diri kedokter nantinya.

" Sepertinya kehamilan bagi pria itu sangat menyakitkan sekali! " Chinen bergidik dengan pikirannya sendiri dan melangkah meninggalkan kamar itu. Tak lama kemudian ia masuk membawa serta Ryosuke.

" Emuu... " Ryosuke tampa basa-basi lansung menghampiri sang kekasih yang terbaring lemah itu.

" Ryo... " Emu lansung memeluk sang kekasihnya begitu Ryosuke mendekatkan dirinya duduk disisi tempat tidur singel bednya. Ryosuke lansung mengelus rambut Emu yang basah keringat itu dengan lembut.

" Wajahmu pucat sekali sayang, kita kedokter hem! " Bujuk Ryosuke beralih mengelus pipi putih Emu. Emu terlihat begitu imut saat sakit begini. Membuat Ryosuke kadang merasa heran juga kenapa harus Emu yang jadi seme nya. Padahal Emu itu amat menggemaskan terutama kalau lagi sakit begini.

Tangan Ryosuke kemudian beralih menelusuri bibir peach Emu yang terlihat pucat itu mendekatkan wajahnya dan seketika mencium bibir kenyal itu. Membuat Hikaru yang masih berada dikamar itu perlahan menarik Chinen yang masih terpaku dengan wajah merona merah akibat perbuatan Ryosuke yang tidak tau situasi itu.

" Ayo Chi.. Kita biarkan mereka.. " Hikaru menarik tangan Chinen keluar dari kmar itu. Emu sempat memperhatikan wajah Chinen ketika Ryosuke menciumnya. Ia tau kalau Chinen masih menyimpan perasaan pada Ryosuke. Tapi Emu tidak pernah mau melepasnya. Dia mencintai Ryosuke. Amat sangat! Bahkan ia telah mengorbankan segalanya demi meraih cintanya itu. Termasuk mengorbankan harga dirinya.

" Sayang, kata Ino Nee-chan kamu hamil. Benarkah? " Kata Ryosuke menatap Emu dengan pandangan mengajuk.. Ia masih tak terima dengan tuduhan yang dilontarkan Ino dan Daiki tadi kepadanya.

" Kamu percaya? " Balik tanya Emu.

" Bagaimana jika memang iya? Kita memang sudah tidur bersama kan? " Katanya lagi jahil.

" Kamu... Kamu serius? Bukannya yang botton itu aku? Kenapa kamu yang-"

Pletak!!

Oh my lady ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang