keputusan

77 7 25
                                    

Saat semua sudah digariskan... Hidup bukan lagi pilihan tapi adalah penentu dalam menata asa dan masa depan. Hanya waktu yang bisa menjawab kapan semua akan berlaku. Keputusan sudah ditetapkan apakah berakhir duka ataukah happy ending...

Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Readers... Maaf agak telat update. Tadinya mau hiatus karena pekerjaan  akhir tahun menumpuk. Tapi gak jadi karena lumayan juga buat ngisi liburan akhir tahun yang sudah pasti dirumah aja. Ditambah lagi dalam beberapa hari ini author mendapatkan kasus yang tidak menyenangkan. Yang sempat menganggu keinginan menulis yang tenang didunia oren ini bahkan sempat berpikir mo pindah flatform karnanya namun syukurlah author masih punya banyak penyemangat untuk tetap mampu bertahan disini. Apalagi author pribadi berat tuk berpisah dengan dunia oren yang selalu memberikan akses mudah dan menyenangkan buat author tuk terus berkarya. Nah readers... Author hanya minta satu hal, jika memang gak suka dengan tulisan  author terutama yang homopobic cukuplah DLDR. Ini cerita milik TOEI dan HSJ, author minjam tokohnya dan kalaupun ternyata ada kesamaan nama tokoh, tempat dan waktu kejadian itu  hanyalah kebetulan belaka. Anda sopan kamipun segan. Arigatou gozaimazu!!
Happy Reading!!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
# OH MY LADY #

" Meninggal... "

Bagai disambar petir yang kencang fungsi otak Hiro seakan seketika berhenti bekerja. Ia membatu menatap kosong dokter cantik rekan kerjanya yang melanjutkan pembicaraan didepannya.

" Be.. Benarkah? Apa..kenapa? Bisa demikian..?" Misora menatap tak percaya pada dokter cantik itu.

" Iya. Pendarahan yang fatal membuat kami kehilangan ibunya pada awalnya. Lima jam penuh kami mencoba mengembalikan detak jantungnya hingga akhirnya berhasil namun keadaannya tidak bisa dibilang hidup! "

" Ke-kenapa? " Suara Misora seakan tercekat ditenggorokannya. Sementara itu Hiro masih terduduk lemas dengan tatapan kosong.

" KoMa... Itu keputusan akhirnya Misora-san! Tubuhnya seumpama hidup dan mati saat ini. Entah kemungkinan bisa bertahan sampai esok atau tidak! " Dokter Saiko menggelengkan kepalanya.

Misora ikut terduduk lemas disisi Hiro.

Bagaimana  bisa?
Kenapa semua terjadi begitu cepat?
Kenapa?
Kenapa?

Pertanyaan itu tak pernah bisa terjawab sampai akhirnya kedua orangtua Emu datang bersama seorang pria yang kelihatan begitu muda dan tampan. Pria itu Misora maupun Hiro tidak pernah mengenalnya sebelumnya dan apa hubungannya dengan Emu. Tuan Haima Kagami lah yang membawa mereka untuk menjumpai Emu. Jisoo tidak sanggup melihat keadaan putra keduanya itu. Hatinya terasa hancur lebur saat mendengar kondisi anak yang telah dibesarkannya dengan kasih sayang itu.

Oh my lady ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang