"Bukan menuntut dan bukan meminta, aku hanya ingin tau. Perihal siapa kita?"- Kinara Aillaqiantara
Setelah selesai menjenguk Natissa, Nara pun langsung pulang. Tapi kalian tau? Nara pulang sendiri, tanpa ada Kak Andara di sisi nya atau mungkin satu mobil dengan Kak Andara. Jelas tidak sama sekali.
Nara pulang dengan keadaan tidak sadar mungkin, karena Nara pulang jalan kaki tanpa naik kendaraan satu pun, kalian tau kan perjalanan nya tuh sangat jauh. Begini rasanya ternyata sakit hati dengan keadaan nyata, tontonan sakit hati itu di tonton langsung didepan mata. Tetapi tanpa Popcorn hehe.
Nara berjalan sendiri dengan rasa sakit yang mendalam, dan lebih parah nya lagi Nara memakai Headphone. Sambil mendengarkan lagu dengan berjudul
Rey Mbayang- Selamat Tiggal.
Reff:
Kau tinggalkan aku disaat ku merasa
Tlah temukan belahan jiwaku, oooh...
Selamat tinggal bila kau ingin pergi
Tak mungkin lagi ku memaksamu disini
Lupakan aku bila tak cinta lagi
Doakan saja ku mendapatkan pengganti
Lebih baik darimu...
Lagu ini, yang membuat hati Nara hancur berkeping-keping, rasanya seperti berada ditengah ribuan kaktus dan badannya adalah magnet untuk mengambil duri-duri kaktus itu. Karena sama saja kita memberikan seseorang yang kita suka pada sahabat kita sendiri.
"Ternyata sakit nya benar-benar nyata!" Batinku.
Setelah beberapa jam mendengarkan lagu dan menenangkan diri, Handphone Nara berbunyi. Mungkin, sudah beberapa kali berbunyi tetapi Nara baru sadar sekarang.
Tringg tringg
Tringg tringg
Manusia batu!
Heh lu dimana sih ra, mamah lu nyariin. Bikin ribet ajah si lu Rara!
Angkat telepon gue. Lu dimana sekarang!
Dari balik sekolah belum nyampe-nyampe kata mamah lu, lu dimana sih rara!
Panggilan suara tidak terjawab
Panggilan Vidio tidak terjawab
Panggilan suara tidak terjawab
Apaan sih batu, ribet banget lu. Gue ada gak kemana-mana kok.
Gak usah cerewet, gue udah bilang ke mamah gue, gue pulang telat dikit. Lu gak usah cari gue dan gak usah telepon gue.
Lu tuh ya. Di khawatirin sama gue dan mamah lu, lu malah kaya gini!
Nyesel gue ngekhawatirin lu, gak ada ngehargain nya sama sekali.
Asal lu tau, gue nyari lu dari sore. Sampe sekarang jam 8 malem gue belum ketemu sama lu!
Iyah maaf batu, marah-marah Mulu lu. Cepet tua nanti!
Yaudah jemput gue di jalan mawar arah kerumah nya Natissa. Lu tau kan?
Iyah tau bawel. Awas lu jangan kemana-mana sebelum gue dateng!
Iyah ih batu!
Read.
Setelah sekian lamanya aku menunggu Dave datang untuk menjemput ku, akhirnya datang juga.
"Raa, naik cepetan. Nanti lu masuk angin!" Ucap Dave.
"Iyahh." Jawab ku dengan lemah lesuh.
"Eh nih sekalian, pake jaket gue aja." Tawar Dave.
"Hmm. Terimakasih" Jawab ku.
"Tumben, kok lu gak ngegas sih, hati lu adem adem aja. Gak mendidih lagi?" Sindir Dave.
"Lu mau gue cakar?" Bentak ku.
"Wihh kalem dong, Iyah Iyah maaf deh." Jawab Dave spontan diam.
Aku dan Dave sudah berada di perjalanan menuju pulang, Dave melihatku dari kaca spion nya. Aku nggak tau Dave memperhatikan apa, tapi jelasnya aku tidak mau memperlihatkan kesedihan ku.
"Lu kenapa, abis nangis?" Tanya Dave.
"Hah, nggak kok. Ini tadi kan gue jalan lumayan jauh juga, mungkin kelilipan." Jawab ku spontan.
"Lu gak bohong sama gue kan?" Tanya Dave.
"Nggak batu!" Jawabku dengan kesal.
Pov Dave.
"Mungkin lu bisa bohong sama orang lain Raa, tapi tidak dengan gue." Batinku.
"Sebenarnya gue tau perasaan lu kaya gimana Raa. Gue tau lu sakit hati banget ke kak Andara." Batinku.
Mungkin kalian belum tau, aku tau dari mana sebenarnya. Aku tau dari Kak Andara, dia cerita banyak tentang Natissa dan keadaan Natissa bahkan perasaan Kak Andara kepadanya.
"Coba lu nengok kedepan Nar, ada gue yang sayang sama lu dari dulu!" Batinku sedih.
"Hehh kok lu diem ajah sih, ngobrol kek apa kek. Gak asik lu." Ucap Nara jutek.
"Eh Yaya, maaf si gue kan lagi fokus bawa motor. Udah malem ini tuh jadi harus Hati-hati." Jawab ku.
"Hati-hati dengan hati, salah letak bisa retak." Ucap Nara dengan seriusnya.
"So puitis lu, geli gue!" Protes ku.
"Bukannya so puitis batu!" Ucap Nara sambil menepuk pundak ku.
"Ih Rara sakit. Emang ya cewe kalo ketawa atau marah pasti mukul." Protes ku kesakitan.
"Idih gak semua cewe kaya gitu kali batu. Lu ajah gak sama tuh kaya cowo-cowo lain." Ucap Nara.
"Hah, gak sama apa nya. Emangnya gue kaya gimana?" Jawab ku tersenyum kecil.
"Dih gak usah kepedean lu, udah terbang ajah tuh hidung haha. Maksud gue lu gak sama tuh, lu otak nya kaya batu beda sama yang lain haha." Ucap Nara sedikit mengejek.
"Dih dasar lu." Jawab Dave.
"Ngeliat lu senyum ajah gue udah merasa jadi lelaki paling beruntung bisa membahagiakan lu Raa." Batinku.
"Udah jangan sedih lagi, gue seneng kalo liat muka lu tanpa beban gitu. Jadinya kan enteng haha." Ucap ku tertawa.
"Dih garing haha." Jawab Nara tertawa.
"Gak apa-apa garing juga Raa, asal lu senyum ajah gue udah merasa jadi Stand up Comedy Terkenal se Indonesia." Batinku bahagia.
Hallo gais, jangan bosen-bosen untuk baca cerita pertamaku ini Yap. Insyallah akan buat kalian klepek-klepek deh.
Bantu Vote and Coment ya dan jangan lupa follow akun Wp ku nanti ku Follback. Happy Reading! Lopyu 🍅>3
Follow Ig: @arrissaabill__
KAMU SEDANG MEMBACA
With you, i'm fall in love!
Novela JuvenilComplete✓ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Gue gak mau, menitipkan hati gue ke pelabuhan hati lu. Lu itu sahabat gue, dan akan selamanya menjadi sahabat gue." Sindir ku. "Ini Peraturan, dan gak seharusnya lu langgar!" Tambahku berlenggu pergi meninggalka...
