Renjun masih menunggu petugas yang biasanya menjaga gerbang sekolah, tapi orang itu tidak ada sedari tadi. Renjun melirik ke arah gadis itu, terlihat gadis itu masih sibuk melakukan sesuatu untuk masuk.
Karena sudah tidak sabar, akhirnya gadis itu berusaha memanjat gerbang. Renjun yang melihat itu cukup terkejut, dia bahkan tidak berani melakukan hal itu.
"Uh hati-hati"
Bruk!
Baru saja Renjun peringatkan, gadis itu tiba-tiba jatuh tepat di depan matanya. Renjun terkejut, namun dengan cepat mendekati gadis itu lalu membantunya.
"Kau tidak apa-apa? Apa ada yang terluka?" Renjun menatap gadis itu karena khawatir.
Gadis itu menggeleng seraya tersenyum, "Aku baik-baik saja" sebenarnya dia sedang menahan rasa sakit di bokongnya.
"Syukurlah" Renjun melepaskan pegangannya pada lengan gadis itu dengan canggung.
Mereka sama-sama terdiam, suasana seketika canggung karena ini pertama kalinya mereka bertemu.
"Bagaimana jika kita menunggu petugas gerbangnya saja? Memanjat seperti tadi sangat berbahaya" Renjun berucap dengan canggung, agar gadis itu tidak melakukannya lagi.
Gadis itu juga mengangguk canggung, tak tau harus menjawab seperti apa pada pemuda yang baru ia temui itu. Mereka lagi-lagi terdiam, membiarkan angin yang berhembus menutupi kesunyian di antara mereka.
Gadis itu menoleh pada Renjun kala pemuda itu mengulurkan tangannya untuk berjabat.
"Huang Renjun, kau?"
Gadis itu tersenyum kemudian menjabat tangan Renjun, "Han Sojae".
Renjun mengangguk-angguk setelah mengetahui nama gadis itu.
"Mengapa kau terlambat?" Sojae kini bertanya karena cukup penasaran dengan hal itu, pasti Renjun juga memiliki alasan, pikirnya.
"Eum... aku bermain game hingga larut malam" Renjun sedikit ragu menjawabnya, bahkan mengecilkan suaranya karena merasa alasannya itu sangat buruk.
Sojae terkekeh mendengarnya, hingga membuat Renjun menoleh. Renjun mengalihkan pandangannya ke arah lain, merasa malu karena ditertawakan. Tapi Sojae tidak salah juga menertawakan alasan Renjun yang terdengar seperti anak nakal pada umumnya, itu memang terdengar konyol.
"Bagaimana denganmu?" Renjun bertanya balik, membuat Sojae seketika berhenti terkekeh.
"Aku pulang kerja terlalu larut malam, jadi aku kelelahan dan tidak mendengar alarmku berbunyi"
Renjun mengangguk-angguk paham, ternyata Sojae bekerja. Alasannya masih lebih baik dari pada Renjun. Rasanya sekarang Renjun ingin memarahi Jaemin karena memperkenalkan game baru padanya, itulah alasan Renjun sampai tidur larut malam. Seharusnya Jaemin tidak memperkenalkan game itu padanya, Renjun tidak mungkin tahan tidur sebelum mencoba dan memenangkan game itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Huang Renjun
Fanfiction"Hanya kau yang pergi, tapi mengapa aku merasa kehilangan segalanya?" Ketika Huang Renjun jatuh cinta, dia tidak akan bisa menahan perasaannya. Seperti saat ini, dia sudah begitu jatuh hati pada gadis unik di pertemuan yang tidak terduga. Han Sojae...