Di sebuah kantin sekolah dengan suasana ramai karena waktu bagi para siswa untuk menikmati jam istirahat. Terlihat di sudut pojok terdapat sekumpulan murid bar-bar.
"Lisa... Gue ada tantangan buat Lo!" cetus Mia penuh semangat, "mau gak? Atau lo takut?"
"Seorang Allisa Vertylia Betharia takut? Heh Sus, dalam kamus hidup gue gak ada kata takut! Apa tantangannya?" balas Lisa.
"Bambang, nama gue Mia bukan Sus!" marahnya pada Lisa.
"Susmiati kan!" seru Angel.
"Panggilnya itu Mia bukan Sus!" ujarnya dengan muka masam, "Jadi gini Lis, lo harus menyatakan cinta ke salah satu guru di sekolah ini! Siapa aja asalkan cowok."
"Gue trima tantangan itu," ujar Lisa setuju. Dan ia mulai memikirkan guru siapa kira-kira yang cocok jadi bahan tantangan nya ini.
“Ya udah tunggu apalagi?waktu tetap berjalan baby,” ujar Mia penuh semangat menatap kearah Lisa.
“Alah santai kali,tantangan kan bisa kapan aja dikerjainnya. Ya kan,” sahutnya menyeruput lemon tea didepannya, dan ia kembali berkutik dengan pikirannya.
‘ouh gue tau,gimana kalo pak Agung aja, pak agung kan gak baperan orangnya' batin Lisa mengulas senyumnya.“No... No... No... Tidak bisa Allisa Vertylia Betharia. Gue cuman akan kasih lo waktu 30 detik, di mulai dari sekarang go, 30, 29...” balas Mia memegang jam tangan nya.
“Shitt... Oke nih gue bakal chat dia dan nyatain apa yang kalian mau,” jari-jari tangan Lisa bergerak cepat di layar handphone nya, mencari nama sang guru Pak Ag—baru saja ia mengetikan huruf A dan g langsung muncul puluhan nama gue laki-laki yang dimulai dari abjad A salah satu nya Agam dan Agung.
“10... 9... 8--“ seru Angel histeris didepan Lisa, hal itu membuat ia terburu-buru dan langsung saja ia memencet dari salah satunya, lalu mengetikan pesan yang isinya 'Bapak ganteng dech, mau gak jadi pacar saya?’ dan send! Terkirim lah pesan konyol itu,tanpa ia ketahui bahwa kontak yang ia kirimkan pesan itu ialah, guru terkiller di sekolahannya.
“3...2.....1... Siniin handphone lu,udah habis wakttu lu,” cetus Mia menengadah tangan kanannya dengan seulas senyum yang menghiasi bibir Mia dan Angel, mereka berdua terlihat begitu puas melihat wajah Lisa yang cemas.
“Nih, done yaa udah gue kirim tuh ke Pak Agung,” jawab Lisa dan menekan kata terakhir itu.
“Sini-sini Angel aja yang liat pesannya,” seru Angel.
“Eh... Bareng-bareng Ngel. Gue juga kan kepo, pengen tau reaksi nya tuh guru pas baca pesan Lisa,”
“Ya udah, lu sinian” titah Angel menggeser tempat duduknya
Seperkian detik kedua nya lantas saling berpandangan dengan tatapan tak percaya.“OMAYGAT! LO KIRIM INI KE PAK KILLER?” Seru mereka bersamaan memandang Lisa.
Lisa melotot tak percaya kepada teman-temannya. Ia merebut ponselnya dan seketika wajahnya menjadi pias.
"Mati gue," gumam Lisa.
"Panggilan terhadap Alisa Verty Bethira untuk segera keruang guru untuk menemui Pak Agam"
"Sekali lagi, Panggilan Terhadap Allisa Verty Bethira untuk segera menemui bapak Agam. Terimakasih"
Suara dari speker itu membuatnya mengeluarkan keringat dingin, namun... Sebisa mungkin ia menutupi ketakutannya.
"Lis. Elo tuh!" seruan dari Angelin membuatnya tersadar, dengan sedikit berlari ia menuju keruang guru.
Disini. Di depan pintu berwarna hitam namun tembus pandang ia berdiri, Tarikan dan hembusan nafas yang di ciptakan membuat orang di hadapannya mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Putih Abu-Abu
Random~Cerpen Antologi Karya Anak-Anak Kelas Cerpen Wattpad Familly✨~