Let's Fight

44 5 0
                                    

DI BERITAHUKAN KEPADA SELURUH SISWA/SISWI BARU UNTUK MEMASUKI AULA UTAMA SEKARANG JUGA. SEKALI LAGI KEPADA SELURUH SISWA/SISWI BARU HARAP MEMASUKI AULA SEKARANG JUGA, TRIMAKASIH.

Suara dari toa sekolah itu menggelegar di seluruh penjuru sekolah. Mendengar suara itu suasana kantin tiba-tiba senyap.

"Ya elahhhhhh, si Bapak ganggu orang lagi makan enak aja," celetuk seorang wanita yang bernama Anggun citra cantik.

"Lah lo ngomong sama tukang toa?" tanya Anna yang duduk di sampingnya.

"Tau tuh, si Bapak nggak bisa apa liat anak didiknya leha-leha bentaran," timpal Alya yang duduk di depan Anggun.

"Udah woy ayok ke Aula," ajak Arum lalu menarik tangan Alya.

"Isss, apaan dah tarik-tarik, lo pikir gue tambang apa di tarik-tarik." cerca Alya tak terima tangannya di tarik-tarik.

"Gw nggak mau ya di hukum gara-gara nggak ngikutin intruksi si Bapak." Arum sebagai anak paling baik di antara mereka berempat merengek, meminta keempat temannya itu ikut kumpul ke aula.

"Ya udah ayo." Anggun yang jengah melihat Arum akhirnya beranjak dari duduknya.

"Tapi nggun," Anna yang masih menyantap makanannya menolak, tak terima jika makanannya belum habis ia makan. Sayang mubadzir.

Tanpa memikirkan lagi nasib temannya itu, Anggun pergi melangkah dan di ikuti Arum. Alya yang tak mau ketinggalan pun langsung menyusul meninggalkan Anna yang masih menyantap makanannya, dia tidak sendirian, Anna bersama Annisa, teman mereka satu lagi. Dia memang agak kalem anaknya, nggak banyak bicara. Tapi sekalinya ngomong. Beuhhhh, sudah macam cabe rawit

***

Sesampainya di Aula...

Disana terdapat banyak panitia osis dan pembimbingnya.
Acara pertama yang pasti pembukaan, lalu di lanjut dengan memberi sistem dan intruksi pada siswa/i untuk memilih yang mereka inginkan.

"Lo pilih ekskul apa btw," tanya peter pada hardian.

"Basket."

"Sama." Hardian hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka melenggang pergi mencari tempat duduk.

"OK,, PERHATIAN SETELAH KALIAN MEMILIH EKSKUL YANG KALIAN PILIH, KALIAN BISA DUDUK DI AREA YANG SUDAH DI TENTUKAN"
tanpa banyak kata mereka ke sana.

"Kalian pilih ekskul basket kan?" Tanya anna pada kawan-kawannya.

"Iya dong, tanpa lo tanya lagi. Dan gak perlu di ragukan akan keahlian kita yang satu itu" jawab Anggun dengan tegas setengah pede. Yang lain hanya diam saja sambil mencari tempat duduk yang pas buat mereka.
Setelah menemukannya, duduklah di tempatnya.

Disitu Anna melihat seorang senior yang menurutnya sinis. Bisa Anna bedakan dari prilaku dan penglihatannya pada kawan-kawannya. Dan entah apa penyebab senior tersebut sampai sinis begitu, Anna tidak tau pasti.

Tapi jika terjadi sesuatu pada kawannya karena kesinisan senior tersebut, Anna gak segan-segan untuk melawannya. Dia gak takut, toh sama sama malan nasi.

"Udah biarin An, gak penting," ucap Annisa tanpa menoleh ke Ana, ia memfokuskan pandangannya ke 5 seniornya itu, menatap mereka tak kalah tajam dan dengan sinisnya.

"Kebiasaan si Nisa suka ngagetin?" Anna pun berkomentar atas ucapan Annisa

"Apa si, berisik banget kalian," ucap Anggun menatap Anna

"Enggak," jawab Annisa dengan santai.

***

Saat jam pulang sudah berbunyi, mereka pun berjalan menuju parkiran sekolah melewati lapangan out door,

Ruang Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang