Dibalik Bumi Perkemahan

30 1 0
                                    

"Sekarang masuk ke materi pembangunan tenda. Silahkan kalian semua membentuk tim minimal lima orang," kata sang pembina Pramuka kepada para anak pramuka yang berjejer rapi di lapangan sekolah dengan terik matahari yang menyengat.

Keringat bercucuran di dahi. Mereka baru saja selesai melakukan PBB atau peraturan baris berbaris. Mengingat kegiatan jambore yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.

"Indah, sini!" teriak salah satu siswa yang berada di bawah pohon

Indah Bumi Pratiwi yang kerap di panggil Indah tersebut menoleh ke arah teriakkan itu. Dan berlari kecil menghampiri siswa yang memanggil namanya tadi.

"Nah, kan. Kalau gini pas lima orang," ujar siswa yang memanggil nama Indah tadi.

"Sekarang kita udah lengkap. Jadi, siapa menurut kalian yang pantas untuk jadi ketua tim kita?"

"Menurut gue sih Indah aja, secarakan dia udah paham dari kita-kita mengenai kepramukaan. Gimana?"

"Gue setuju. Indah, gimana? Lo mau kan?" tanya salah satu siswa.

"Kalau gue sih ikut aja, senyaman kalian," ujar Indah kepada rekan timnya.

Menurut indah, Pramuka itu wadah untuk mengembangkan bakat dan minat muda mudi untuk berkarya, melalui berbagai event seperti jambore, kegiatan yang bertujuan untuk melatih keterampilan dan mengembangkan wawasan dalam bidang kepramukaan.

Bunyi peluit dari pembina Pramuka terdengar ke seluruh penjuru lapangan tersebut. Membuat semua anak pramuka yang berada di sana segera berkumpul kembali ke lapangan sesuai timnya masing-masing.

"Di sana sudah ada tenda yang akan kalian gunakan untuk latihan, silahkan membangun tenda dengan secepatnya," Intruksi pembina Pramuka sambil memerintahkan para panitia untuk membantu yang kesusahan.

"Hey!" sapa seorang cowok yang muncul secara tiba-tiba. Namanya Arfano. Seorang lelaki bertubuh tinggi dan rupawan. Arfano Sorang lelaki yang mampu menarik perhatian dan mengambil hati Indah setelah putus dari mantanya. Lebih tepatnya sekarang dia telah menjadi pacar Indah.

"Hay juga. Tumben, ada apa ya?" tanya Indah ngasal karena dia sedang sibuk melamun.

"Hah? Tumben apanya? Orang biasanya aku nemuin kamu, kan?" tanya Arfano yang mendadak bingung melihat sikap pacarnya itu.

"Eh ... aduh, lupa. Aduh gak jadi deh, hehehe," ujar Indah yang semakin ambigu menjawab pertanyaan sang pacar.

"Are you okay?" tanya Arfano dalam logat Inggrisnya.

"Emmmm ... kita balik ke barisan yuk, sebentar lagi kegiatan udah mau mulai," ujar Indah mengalihkan topik pembicaraan dengan sang kekasih. Sungguh dia sangat canggung dalam kondisi ini.

"Loh, tapikan--"

"Udah yuk buruan," ajak Indah memotong ucapan kekasihnya itu.

Suara peluit berbunyi, semua anggota Pramuka yang mendengar nya berkumpul di lapangan.

"Perhatian. Berhubung besok adalah hari pertama jambore, maka latihan hari ini diakhiri, seluruh anggota Pramuka diharapkan pulang ke rumah untuk mempersiapkan alat untuk besok. Kita berkumpul jam 07.00 dan bersama-sama ke bumi perkemahan. Sekian yang dapat saya sampaikan, Bubar jalan," ucap pembina.

****

Hari ini tepat pukul 07.00 sesuai kesepakatan, semua anggota Pramuka berkumpul dan bersama sama kebumi perkemahan menggunakan bis. Sesampainya di sana mereka langsung mendirikan tenda.

"Indah, sini bantuin!" ucap salah seorang siswi yang bernama Adelia Zahrah Agatha yang tak lain adalah sahabat indah.

"Iya Del," ucap indah dan segera mendekat untuk membantu. Indah mulai menancapkan pasak ke tanah dengan susah payah.

Ruang Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang