2| Sejarah

504 78 16
                                    

"Nanti sore jam 5"

.   .   .   .   .



14.00

WANDA BANGUN, TIDUR MULU BUDEG LU ENTAR!” Teriak Kak Yoona dari lantai bawah.

Kak Yoona adalah kakak sulung dari Wanda, dan Wanda adalah anak kedua sekaligus terakhir di keluarga nya.

Kak Yoona berusia 30 tahun. Saat ini tengah mengandung anak pertama dari pernikahannya bersama Mas Agung. Dan usia kandungannya menginjak umur 5 bulan.

Kak Yoona bekerja di salah satu perusahaan asuransi di Jakarta, sementara Mas Agung adalah seorang pegawai negri, itulah alasan kadang Kak Yoona harus rela ditinggal untuk melakukan perjalanan dinas di luar kota. Kalau sudah di tinggal dinas, Kak Yoona biasanya akan tinggal sementara di rumah Mama, bersama dengan Wanda juga.

Kemana Papa mereka? Papa meninggal di usia Kak Yoona menginjak 22 tahun dan Wanda 14 tahun karna kecelakaan. Waktu itu beliau dalam perjalanan pulang dari pekerjaannya sebagai tehnisi listrik, tiba-tiba dari arah samping sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi dan sukses menghantam motor sang Papa. Papa meninggal dalam perjalanan mereka ke rumah sakit.

Dan diperjalanan, Papa berpesan kepada Wanda dan Kak Yoona, “Tugas Papa untuk melindungi kalian dan Mama harus terhenti. Jadilah pelindung untuk diri kalian sendiri dan juga keluarga, jadilah perempuan yang perkasa..”

Sejak saat itu, kehidupan Wanda dan Kak Yoona berubah. Kak Yoona harus mati-matian melanjutkan studinya yang sebentar lagi bergelar sarjana sembari mencari nafkah untuk keluarganya. Sementara Wanda yang saat itu masih berstatus murid SMP melakukan pekerjaan sampingan menjadi tukang service perabotan rumah tangga dengan pengetahuan dan kemampuan yang Ia punya, yang diwariskan oleh Papanya. Toko di tempat Ia bekerja sangat terkejut dengan kemampuan yang Wanda miliki. Dia dengan mudah membetulkan alat-alat rumah tangga yang rusak total menjadi seperti baru lagi.

Semenjak kepala keluarga pergi meninggalkan mereka, mereka mengalami kesulitan ekonomi yang cukup parah. Di saat yang sama, Kak Yoona hampir saja ingin memutuskan untuk berhenti kuliah demi menyambung hidup dengan segala ilmu yang sudah Ia dapat. Wanda yang juga hampir berfikir ingin berhenti bersekolah supaya bisa bantu Kak Yoona mencari uang. Namun keputusan mereka berdua terbantahkan dengan pernyataan Mama, Mama menyampaikan pesan bahwa, Mama dan Papa masih mempunyai cukup tabungan untuk menamatkan kuliahnya Kak Yoona. Namun yang menjadi pertanyaan adalah pendidikan Wanda selanjutnya.

Tabungan hanya cukup untuk Kak Yoona, sementara Wanda, sepertinya hanya cukup hingga Ia lulus SMA. Akhirnya mimpinya untuk berkuliah dan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi harus pupus di tengah jalan.

Itulah yang membuat Kak Yoona menjadi jauh lebih bersemangat menyelesaikan studinya lalu mencari kerja, supaya sang adik dapat merasakan hal yang sama untuk duduk di bangku kuliah dan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, sama seperti dirinya. Bahkan Kak Yoona juga berharap, semoga Wanda bisa jauh lebih baik dari dirinya.

Itu pula yang membuat Wanda menjadi jauh lebih giat belajar, karna Ia berfikir dengan membuat prestasi belajar sebanyak-banyaknya lah Mama dan Kakaknya dapat bangga dan dia bisa mengukir senyum yang sudah lama tidak terlihat di wajah Mama dan Kakaknya.

Kehidupan berubah setelah 2 tahun Kak Yoona bekerja, dan Wanda duduk di bangku SMA. Dengan keahliannya dalam memasarkan suatu barang, Kak Yoona mendapatkan penghasilan yang bisa dibilang cukup besar bagi seorang newbie. Ia rasa penghasilannya cukup untuk menyekolahkan adiknya ke jenjang yang lebih tinggi dan membayar untuk biaya persemester nya, maka dari itu, Ia bahkan menyuruh Wanda untuk berhenti bekerja sebagai tehnisi listrik di salah satu perusahaan kecil yang saat itu sedang Ia tekuni. Karna menurutnya itu adalah pekerjaan yang biasanya hanya dilakukan oleh laki-laki dan cukup beresiko bagi adiknya menjadi bahan godaan para lelaki.

Namun permintaan itu di tolak mentah-mentah oleh Wanda. Sudah selama 3 tahun Ia menjalani pekerjaan ini. Dan Ia rasa, Ia telah menemukan passion nya. Dan dengan kemampuan bela dirinya juga, Ia rasa Ia bisa menjaga dirinya dengan baik.

Hingga ketika Ia menginjakkan kakinya di dunia perkuliahan, Ia berhasil membuka tempat service perabotan kecil-kecilan pertama miliknya dengan uang tabungan yang selama ini diam-diam Ia kumpulkan untuk mewujudkan mimpinya.

Wanda memang berhenti bekerja menjadi tukang service, karna sekarang Ia lah pemilik usaha servicenya sendiri.

Meskipun memiliki usaha jasa memperbaiki alat-alat rumah tangga yang rusak, ketertarikkan nya di dunia perlistrikkan tidak pernah surut. Bahkan sekarang Ia telah memasuki semester akhir di fakultas tehnik dengan jurusan tehnik elektro impiannya.

Disamping menjalankan usahanya, tugasnya sebagai seorang mahasiswa masih terus dan harus berjalan. Meskipun Ia sudah memiliki penghasilan sendiri, Ia tidak pernah terlena akan hal itu. Karna biasanya orang-orang yang sudah bekerja menjadi malas ketika harus melanjutkan pendidikannya.

---

Wanda langsung turun ketika mendengar Kakaknya meneriaki namanya.

Sekarang hari Jum’at, dan Wanda tidak memiliki kelas apapun di hari Jum’at alias libur kuliah.

“Apaan sih Kak? Gua libur hari ini, engga kuliah” kata Wanda yang masih ngantuk.

“Gua juga tau, makanya itu nanti temenin gua ke dokter” ucap Kak Yoona.

“Kenapa lu sakit? Apanya? Perutnya? Yang mana?! Dedeknya engga kenapa-napa kan?!” Tanya Wanda yang khawatir.

Meskipun Ia dan sang kakak sering terlibat pertengkaran, namun ketika sudah menyangkut calon keponakannya secara otomatis Ia akan luluh dengan sendirinya. Sebegitu sayangnya Ia dengan calon keponakannya.

"Kaga! Ini udah jadwalnya gua cek up. Mas Agung kan baliknya lusa jadi gabisa nemenin.” Mas Agung sedang berada dalam tugas dinasnya, dan baru pulang lusa.

“Oooh gua kira lu kenapa, yaudah kapan? jam berapa?”

“Nanti sore jam 5”

“Tumben amat sore, biasanya siang atau engga pagi”

“Iya, kemaren dokter kandungan gua bilang bisanya sore. Lu engga ke bengkel kan?”

“Kaga, ada anak buah. Yaudah yah, nanti bangunin gua lagi”

“HEH LU MAU KEMANA, JANGAN TIDUR LAGI!”

Itulah salah satu kebiasaan favorit Wanda, tidur yang udah kaya latihan meninggal.

°°°°°

-TheMission-
210820

The Mission • Jung Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang