8| Again

329 59 6
                                    

Sebulan kemudian...

Saat ini keadaan Wanda berangsur-angsur pulih. Mulai sekarang Ia menjalani hidup sehat yang di anjurkan oleh dokter dan juga kakaknya. Meskipun begitu itu tak selamanya berjalan mulus, Ia juga suka colong kesempatan mengulangi kebiasaan buruknya.

Sekarang Ia kembali harus fokus menjalani kehidupannya. Saat ini Ia tengah disibukkan dengan pengerjaan skripsi nya yang sudah memasuki Bab terakhir.

Dengan terjadinya kejadian-kejadian kemarin membuat Wanda bertekad untuk mengerjakan skripsi nya sefokus mungkin dan secepat mungkin. Beruntungnya itu semua berjalan mulus dan berhasil mengantarkannya ke Bab terakhir sekarang ini.

Memang the power of sakit hati kadang bisa bikin kita jauh lebih kuat. Dan jauh lebih baik lagi. Wanda berjanji pada dirinya sendiri untuk berusaha ngebuang perasaan yang lalu jauh-jauh. Dan lebih milih fokus merancang masa depannya.

Dan juga menantikkan kelahiran keponakan pertamanya :)

Usia kandungan Kak Yoona sudah memasuki bulan kesembilan, alias bulan terakhir. Usia kehamilan yang ngebikin orang disekitarnya ikutan waswas juga, tapi di sisi lain juga excited. Udah engga heran kalo setiap hari Kak Yoona selalu ngerasa capek, kesakitan karna kontraksi, sama kadang suka harus nurutin ngidamnya meskipun udah hamil tua.

Selama beberapa bulan terakhir, Kak Yoona memang mutusin buat tinggal sama Mama dan Wanda di rumah Mama. Mengingat Mas Agung yang kalau pulang kerja kadang suka larut dan Kak Yoona ditinggal sendirian, alhasil lebih baik cari aman kalau terjadi apa-apa sama Kak Yoona.

Sekarang mereka semua lagi menyantap sarapan mereka di meja makan. Mas Agung sudah siap dengan seragam coklatnya, dan Wanda yang juga sudah siap karena akan berangkat ngampus untuk bimbingan kesekian kalinya.

"Jadwal cek up kamu minggu depan kan Bun?" tanya Mas Agung setelah melahap makanannya.

"Iya Yah, temenin ya sayang?" jawab Kak Yoona. Asli, pemandangan yang kaya gini nih yang males diliat Wanda kalo pagi hari. Wajahnya keliatan udah empet banget dan terlihat rolled her eyes.

"Eh Wanda kenapa? Mau ikut juga cek up?" ledek Kak Yoona.

"Apaan sih, gajelas lo. Sono lu bedua. Gausah ngajak-ngajak gue!" jawab Wanda.

"Cieee, ngehindar ya? Takut gagal ya move on nya? Hmm?"

Sasaran empuk banget buat Kak Yoona kalo Wanda lagi dalam kondisi kaya begini.

"Yaudah, kita berdua lo gausah ikut. Jangan nangis-nangis ya ga ketemu Pak Dokter lagi!"

"Ga bakal! Ga bakal gue ketemu dia lagi di rumah sakit! Sorry!" tegas Wanda dengan lantangnya.

Kak Yoona, Mas Agung sama Mama cuma bisa mesem-mesem karna berhasil ngecengin Wanda. Dan sarapan pun selesai, satu per satu dari mereka pamit buat ngelakuin aktivitas mereka masing-masing.



>>>


Sudah sampai di kampus, langkah pertama yang Wanda lakukan adalah duduk menunggu Mr. Kenn di depan ruang dosen. Mereka sudah membuat janji tetap dari tadi malam, makanya Wanda tidak mau menghubunginya lagi di pagi hari.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan belum menunjukkan tanda-tanda keluarnya Mr. Kenn dari ruangannya. Tidak sabar menunggu beliau, Wanda sedikit mengintip dari jendela ruangannya yang gordennya terbuka sedikit.

Tidak lama kemudian salah seorang OB melewati dirinya, tanpa basa-basi langsung menanyakan keberadaan dosen pembimbingnya itu.

"Bang, ini Mr. Kenn belom dateng ya?" tanya Wanda.

The Mission • Jung Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang