13. Plan

543 69 8
                                    


~ NOT ~

Yeji berlari kecil memasuki rumah sakit, sembari membawa banyak makanan dalam genggamannya, terlebih dahulu ia masuk kedalam ruangan sang kakak, Jennie.

Ia masuk dengan langkah pelan, lalu duduk disebelah kasur sang kakak.

"kakak bangun dong, aku mau ngomong" gumamnya sembari menatap sang kakak lembut.

"kakak itu bodoh banget tau gak sih?"

"bodoh karena cinta, padahal sibajingan itu, gak sama sekali cinta sama kakak" ucapnya, hingga air yang ia tahan tahan sedari tadi benar benar keluar dari celah matanya.

"kakak cinta sama orang gila, makanya kakak juga ikut gila" tangisnya sembari terkikik geli.

"biar bisa ngelindungin kakak, aku rela nyakitin perasaan Younghoon, Tapi buktinya....hiks...itu gk sama sekali membantu" akhirnya satu isak tangis keluar dari bilah bibirnya, Yeji merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga sang kakak juga telah menyakiti hati Younghoon.

"nanti aku bakalan jadi saksi kekantor polisi, apa aku harus jujur biar..hikss... kakak makin sakit, atau, aku harus bohong biar kakak senang...hiks.."

"aku bingung
...hikss... makanya cepetan bangun...hikss" Yeji menunduk menenggelamkan wajah dilipatan tangannya.

Hingga usapan halus disurainya, membuat kepalanya kembali mendongak perlahan.

"jujur aja gapapa" gumanya hampir mencicit, membuat Yeji membulatkan matanya, lalu segera memeluk kakaknya itu, ia teramat senang karena sang kakak ternyata baik baik saja.

"kakak rela disakiti asal dia ada disamping kakak....tapi kakak gak rela banyak orang disakiti asal dia ada disamping kakak" gumam Jennie lalu pelukan itu dilepaskan oleh Yeji.

"aku panggilin dokter dulu" Yeji beranjak ingin pergi.

"tunggu! Biar saya aja!" tanpa mereka sadari, sedari tadi ada Minhyun dibalik pintu, memperhatikan kedua adiknya itu.

"kapan kamu bakalan kekantor polisi?" tanya Jennie.

"dua hari lagi kak"

"hati hati" gumamnya, Yeji mengangguk sembari tersenyum manis.

NOT

Setelah pergi dari ruangan sang kakak, Yeji pergi keruangan Jisoo sembari membawa makanan untuk Younghoon.

Netra sipitnya menatap lelaki yang tengah menatap sang kakak sendu, Yeji tersenyum simpul, menghampiri Younghoon lalu mengelus lembut pundak sang kekasih hati, membuat si empu terjengit kaget.

"Yeji?" gumamnya, sembari mengelus dadanya karena baru saja terkejut.

Yeji tersenyum manis, duduk disebelah Younghoon, lalu memberikan makanan yang ia bawa pada Younghoon.

"makanlah"

"matamu masih bengkak" ucap Younghoon sedikit mengusap lembut bawah mata Yeji.

"mata kamu juga bengkak" ucap Yeji tidak mau kalah.

"sama sama bengkak, berarti kita jodoh dong?" goda Younghoon yang dihadiahi pukulan main main oleh Yeji.

"banyak omong! Udah sini makan" Younghoon menerima suapan dari Yeji, namun baru tiga kali suapan, mata Younghoon mulai kembali berair.

NOT [Jinsoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang