08. Can

613 93 16
                                    


~ NOT ~

Kini Jisoo tengah duduk sendiri, dibanyaknya rak rak buku tinggi, menjauh dari banyaknya pengunjung perpustakaan sekaligus toko buku itu, ia sedang membaca sebuah novel, namun pikirkannya malah berjalan kesana kemari, memikirkan berbagai hal lain.

Hari ini Younghoon, tidak kembali kuliah, adiknya itu pergi mencari pekerjaan, keuangan mereka hampir habis, karena dipecatnya Jisoo, dengan terpaksa ia mengizinkan adiknya itu untuk bekerja, walaupun cita citanya, meluluskan sang adik kuliah, sudah pupus.

Ia bingung harus bagaimana, ia takut, takut tidak bisa menemani sang adik terlalu lama lagi.

Tanpa sadar air matanya jatuh, menuruni pipinya, rasanya sakit sekali jika mengingat masa lalu, dan masalah masalah, yang mereka berdua hadapi.

"Hey?" seorang laki laki, menepuk pundak Jisoo, sontak Jisoo terkejut, dengan segera menghapus air matanya, dengan tangan satunya lagi didada, sembari mengatur nafasnya, ia segera beranjak ingin pergi, namun tangan lelaki itu menahan lengannya.

"Hey! Aku Jin?" ucapnya pelan, agar tidak mengganggu pengunjung lain, Jisoo berbalik pelan, lalu mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali, dokter itu terlihat sangat berbeda, tidak seperti pertemuan mereka sebelum sebelumnya, pakaiannya terlihat sangat santai, hanya memakai kaos putih, dan celana jeans biru dongker.

Wajah bingung, dan merah sehabis menangisnya, mengundang kekehan lucu lelaki tinggi dihadapannya, saat pertama kali mereka bertemu, wajah Jisoo juga merah, namun karena marah.

Hidung Jisoo merah, dan terlihat sedikit termor, mungkin karena terkejut.

"saya harap kamu gak marah marah lagi ke saya" ucapnya, membuat Jisoo tersenyum kecil, lalu terkekeh pelan setelahnya, mengingat pertengkaran mereka berdua ditempat ini, saat itu, membuat perutnya sedikit tergelitik.

"tadi kamu nangis, sekarang malah ketawa, kamu itu beda, saya suka" ucap Jin, dengan wajah santainya, tanpa sadar kata katanya membuat pipi Jisoo seketika memerah, membuat Jin tersenyum manis, lalu mengusak sedikit rambut Jisoo.

"bolehkan saya ajak kamu jalan?" ucapnya, Jisoo masih saja mematung ditempatnya, membuat Jin terkekeh untuk yang keberapa kalinya.

"hey?" ucapnya, lalu melambai lambaikan, tangannya tepat didepan wajah Jisoo.

Jisoo yang baru sadar, dari lamunannya tiba tiba mengangguk, lalu gelagapan, karena ia tanpa sadar menganggukan kepalanya.

"ayo!" ajaknya lalu menggandeng tangan Jisoo, membuat Jisoo terkaget lagi, jantung didadanya terasa berdetak sangat cepat, bahkan tangannya mendadak kembali termor.

"kendalikan dirimu Jisoo" batinnya.

"ada apa Jisoo?" tanya Jin, tatapan Jisoo masih sama seperti tadi.

"ahh! Maafkan saya" ucapnya lalu melepas genggaman tangannya pada Jisoo, Jisoo hanya diam, menetralkan detakan dijantungnya.

"Ayolah" kini mereka benar benar menghilang dari sana.

Tidak lupa si pria, mengedipkan sebelah matanya, lalu dihadiahi jempol mantap dari sirambut pirang.

"semoga kamu bahagia ya Jisoo"

~ NOT ~

Younghoon berdecak kesal, ia bingung harus mencari pekerjaan dimana, Yeji selama ini belum terdengar kabarnya, kadang ia sangat rindu dengan gadis bermata kucing itu, namun anehnya ia menghilang begitu saja, bahkan kontaknya diblock, semua sosial media, dari Yeji tidak bisa lagi Younghoon dapati.

NOT [Jinsoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang