satu

46 13 0
                                    

Setelah hari itu, kau jadi lupa niat awalmu yang ingin melupakannya. Dengan tak tahu malu, kenangan yang kau lewati bersamanya kembali terputar tak henti-henti layaknya kaset rusak. Kau ingat saat pertama kalinya kau mengenal dia. Hari itu kau ditunjuk pihak sekolah sebagai perwakilan salah satu cabang lomba tingkat provinsi. Kau untuk kategori putri, sedangkan dia untuk kategori putra.

Semua siswa yang ditunjuk sebagai perwakilan berada di perpustakaan guna membicarakan semua hal yang berkaitan dengan perlombaan. Pertama-tama kalian menuliskan nama dan nomor ponsel di selembar kertas secara bergilir. Kata guru pendamping, kalian akan dibuatkan sebuah grup obrolan agar akses untuk berkomunikasi lebih mudah. Di situ kau jadi tahu bahwa namanya Jung Hajae. Dia memiliki tubuh yang lebih tinggi darimu—sekitar 15 cm. Jadi, kalau kau ingin melihatnya kau harus sedikit mendongakkan kepala. Hajae berada di kelas D, sedangkan kau sendiri berada di kelas A. Mulanya kau merasa sedikit gugup sebab kau pikir kau sendirian dari kelas A. Tetapi nyatanya tidak—ada Hasa dan Jian yang juga ditunjuk sebagai perwakilan.

Itu bukan pertama kalinya kau melihat Hajae. Kau sering berpapasan dengannya di koridor, ruang guru, gerbang depan, kantin, perpustakaan, atau bahkan di luar sekolah. Entah Hajae sadar atau tidak akan semua itu. Tetapi untuk terlibat percakapan atau sekadar bertegur sapa mungkin itu adalah pertama kalinya bagi kalian. Sebelum hari keberangkatan, kau mendapat sebuah pesan dari nomor tak dikenal. Isinya adalah sebuah pertanyaan mengenai sudah sejauh mana persiapanmu. Kau lihat foto profilnya. Itu adalah Hajae. Sebelum membalas pesannya yang sudah terkirim sekitar 3 menit yang lalu, kau klik ikon tambah kontak pada bagian atas sekali.

Jung Hajae

Sekitar 40 persen, mungkin?
Bagaimana denganmu?
2.42 pm

Hm, lumayan.
Tidak jauh beda, sekitar 45 persen.
2.43 pm

Okey
2.43 pm

[]

Terima kasih sudah membaca. Have a nice day♥

PirauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang