empat

29 9 1
                                    

Guru pelajaran matematika tidak masuk lantaran menghadiri pertemuan di sekolah lain. Alhasil kelasmu disulap jadi tempat karaoke dadakan, bioskop dadakan, kamar tidur, zona game online, ruang diskusi yang membahas berbagai topik dari A sampai Z, kelas yoga, kelas musik, dan semacamnya. Tetapi ada juga yang tetap belajar meski dikepung kebisingan—ya, hanya satu atau dua orang saja. Kau menjadi bagian di ruang diskusi yang membahas berbagai topik dari A sampai Z bersama tujuh teman perempuanmu yang lain. Lokasi kalian ada di sudut belakang dekat jendela. Di tengah-tengah kegiatan yang tengah kalian lakukan, salah satu temanmu ada yang ingin pergi ke kamar kecil, lalu sepulang dari sana ia akan mampir ke kantin. Temanmu itu menanyakan apa ada yang mau menitip jajanan atau semacamnya. Kau sedang tidak  ingin mengunyah apapun saat ini. Ada satu temanmu yang menitip permen, karena permen yang sedari tadi dimakannya sudah habis. Entah kenapa, tahu-tahu otakmu jadi memutar kejadian pagi itu.

Kau dan kontingenmu masih berada di penginapan. Sekitar pukul sembilan, Hasa mengajakmu pergi keluar kamar. Begitu pintu terbuka, kalian serta-merta disambut oleh suara orang bernyanyi dan petikan gitar sebagai pengiring. Suaranya berasal dari arah balkon, jadi kalian melangkahkan kaki menuju ke sana. Menyongolkan kepala dari pintu akses menuju balkon, kau lihat ada Hajae dan teman satu kontingenmu yang lain tengah duduk berdua di sana. Hasa menarik lenganmu perlahan untuk duduk bergabung dengan kedua insan itu. Tak lama kalian duduk, sekonyong-konyong ada satu temanmu yang lain memasuki area balkon. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung mengutarakan niatnya untuk minta ditemani ke minimarket di persimpangan jalan. Kau dan Hasa setuju untuk ikut sebab ada sesuatu yang ingin kalian beli juga. Namun, mereka yang sedang sibuk dengan dunianya sedari tadi memutuskan untuk tidak ikut. Di sekitar mereka sudah ada beberapa makanan kecil serta minuman dingin—mungkin itu alasan mereka tidak bergabung, pikirmu.

Kau, Hasa, dan temanmu yang bernama Sera itu jalan menuruni tangga sebelum akhirnya mencapai pintu keluar. Begitu kalian bertiga sudah beberapa langkah menjauhi penginapan, Hajae yang berdiri di pinggir balkon mengatakan bahwa ia menitip permen. Penginapan kalian adalah kawasan perumahan. Untuk mencapai minimarket kalian harus berjalan ke arah barat menuju gerbang lengkung, lalu dari sana berjalan sekitar 300 meter ke arah timur. Setibanya di minimarket, kau membeli beberapa vitamin C tablet untuk menjaga daya tahan tubuhmu dan mengambil satu bungkus permen sesuai titipan Hajae. Kau tidak tahu kalau Sera juga mengambil permen untuk Hajae. Melihatmu yang telah memegang permen lebih dulu, alhasil dia bilang sebaiknya kau saja yang membelinya. Sera berkata bahwa sejujurnya dia juga kurang suka makan permen. Walhasil, kaulah yang membelikan titipan Hajae—hitung-hitung membalas budi padanya untuk jus mangga waktu itu.

[]

Makasih udah luangin waktu buat baca cerita ini ಥ╭╮ಥ Kalo ga keberatan, kalian bisa share cerita ini ke teman, saudara, atau siapa pun itu—aku akan sangat berterima kasih ಥ‿ಥ Have a nice day♥

PirauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang