CHAPTER 3

409 86 8
                                    

Hari Game Dimulai

" Game kalian bakal dimulai 10 menit lagi, udah paham sama yang mereka jelasin kemarin? ya walau pun ga lazim juga cara ngejelasinnya " ucap Seok sambil menatap ke-12 anak di depannya. Semua cuma manggut-manggut doang.

" Gua bakal tetep ngawasin kalian, dibantu Asahi " lanjut Seok. " Yaudah gua pergi dulu " ucap Seok kemudian menghilang.

Semua duduk terdiam di ruang tengah. Tiba-tiba suara gendang terdengar jelas di telinga mereka. Begitu memekikan sehingga mereka harus menutup telinganya rapat-rapat.

Setelah bunyinya hilang jatuh dari atas sebuah jantung lengkap dengan darah yang masih setia merembes keluar dari sela-sela bagiannya.

Semua terlihat jijik dengan benda yang baru saja terjatuh itu. Kemudian terlemparlah seekor bangkai burung gagak dengan kertas terselip di antara kakinya.

" Bang, ambil gih " ucap Haruto kepada Junkyu. Junkyu menggeleng-geleng kan kepalanya keras. " Takut gua To, yang lain ada yang mau? " tanya Junkyu yang dihadiahi gelengan juga.

Dengan segala keberaniannya, Doyoung berjalan mendekati bangkai burung itu dan segera mencabut kertasnya.

" Misi pertama: Lihat sekeliling kalian, siapa yang hilang. Cari tempat dia disembunyikan dengan clue ini: ladang putih bersih, saat ada barang jatuh tak ada yang mendengar kecuali ada orang di sekitarnya, tersinari terang menyilaukan mata.
Waktu kalian ga banyak, hanya 12 jam. Selamat mencari, gunakan otak bukan otot."

Setelah membacakan misi pertama, Doyoung langsung mengahap kebelakang melihat siapa yang hilang. Ternyata Mashiho hilang. Jeongwoo yang tadi berada di samping Mashiho kaget.

" Loh kok bang Mashi ilang? perasaan tadi di sebelah gua " ucap Jeonwoo sambil merapatkan diri dengan Jaehyuk.

" Udah ah, sekarang kita cari Mashi " titah Hyunsuk kemudian semua orang berpencar mencari di penjuru rumah.

Tiga jam berlalu dengan sia-sia. Mereka sudah memutari apartmenen tempat mereka tinggali namun tak menemukan hasil. Ke-12 lantai di telusuri mereka namun hasinya tetap nihil.

Lantai satu tempat mereka tinggal pun sudah diputari sebanyak 3 kali.

" Bang, kok Mashi ga ada sih? " tanya Jihoon kepada Hyunsuk yang duduk sambil mengusap kepalanya kasar.

" Bentar deh jangan ngomong dulu! gua juga lagi bingung ini " ucap Hyunsuk yang membuat Jihoon melangkah mundur.

" Bang, bang liat clue nya tadi dong " pinta Junghwan pada Doyoung. Doyoung menyerahkan kertas kecil itu kepada Junghwan.

" Ladang putih bersih?? saat ada barang jatuh tak akan ada yang mendengar kecuali ada orang disekitarnya.... ehmm bentar " ucap Junghwan sambil melihat kertas kecil itu membuat para member melihat Junghwan menunggu kelanjutan ucapannya.

" Bang Mashi ada di tempat yang putih bersih, trus kaya kedap suara gitu tapi ini bukan ruangan karena lanjutannya disinari terang sama kilauan yang menyilaukan mata " ucap Junghwan yang membuat para member ikut berfikir.

" Kemungkinan besar dia ada di rumah sakit atau atap gedung " ucap Asahi yang membuat Hyunsuk berlari menuju tangga darurat diikuti Jihoon yang nangkep maksud Asahi.

Hyunsuk dan Jihoon lari-larian buat ke atap yang jadi kemungkinan tempat di sembunyiinnya Mashiho. Sedangkan yang lain milih naik lewat lift.

Tapi nyatanya Hyunsuk dan Jihoon lah yang sampai duluan di atap. Sampai sana pintu ke atap ternyata ke kunci dan di pintunya ada notes.

" Oh udah ketemu tempatnya? tapi ga semudah itu, liat ke atas kalian, ada apa disana? itu hukuman kalau gabisa nyelesain teka-teki buka pintu dalam 1 jam. teka-teki nya ada di balik halaman ini. selamat berfikir, sekali lagi kerja pake otak bukan otot "

Hyunsuk dan Jihoon sontak melihat ke atas. Di atas kepala mereka melayang sebuah gergaji mesin yang siap membelah apapun yang disentuhnya. Hyunsuk dan Jihoon nelan ludah setelah liat hukumannya. Setelah itu datanglah para member lain.

Jihoon baca teka-teki yang harus dipecahin setelah ngasih tau hukumannya ke yang lain.

" 9 + 9 = 0
  25 + 3 = 1
  7 + 5 = ?

sesimpel itu soalnya, kalau ga bisa nyelesein kalian bodoh "

Semua mikir jawaban yang tepat. 45 menit berlalu tanpa ada ide dari siapa pun.

" 9 tambah 9 sama dengan 0, 25 tambah 3 sama dengan 1, jadi 7 tambah 5 sama dengan 2 karena itu urut " ucap Jaehyuk sambil menatap tombol pin di depannya.

" Coba dulu " titah Junkyu yang langsung dilakukan oleh Jaehyuk.

" 012 " Jaehyuk nekan tombol sambil ngomong sandinya. Bel tanda pin benar terdengar di seluruh telinga 11 anak itu. Gergaji yang melayang di atas mereka juga lenyap begitu saja.

Pintu atap terbuka dan mereka langsung berlari ke dalam. Mereka berpencar ke seluruh atap.

" Bang, disini nih kayaknya bang Mashi " ucap Haruto sambil nunjuk pintu kayu di lantai atap. Hyunsuk langsung buka pintunya dengan mukul pake batu yang kebetulan ada di situ.

Mereka semua kaget dan langsung nge cek jam masing-masing. Waktu mereka masih ada 10 menit sebelum misi pertama selesai.

Mereka fikir akan bisa menyelamatkan Mashiho karena waktu sebelum misi pertama belum habis, tapi ternyata berkebalikan.

Saat Hyunsuk membuka pintu kayu itu, memang Mashiho ada di dalam nya namun dengan keadaan yang tak lazim.

Seluruh anggota badannya terpisah setia dengan darah yang masih segar merembes keluar. Usus yang sudah berserakan di mana-mana. Semua kuku jari sudah tertancap di bola mata Mashiho yang ada di gengaman tangannya. Bahkan giginya tertancap di sela sela jari kaki dan tangan. Jangan lupakan lidah Mashiho yang di potong dan digunakan untuk menulis ' Upss, You Late ' .

Pemandangan yang membuat semua jijik dan merasa mual terutama Hyunsuk yang pertama kali melihat mayat Mashiho.

Junghwan sudah menangis terduduk setelah melihat keadaan Mashiho. Membayangkan dirinya akan mati dengan keadaan yang sama, membuatnya merinding. Ditemani Jeongwoo, Yoshi sudah menangis di samping Hyunsuk dengan mata masih melihat ke bawah.

Semua terpaku meliat kematian tragis salah satu temannya. Amarah Hyunsuk memuncak. Tangannya menarik paksa pintu kayu tersebut hingga patah dan membuangnya asal. Berteriak sekencang mungkin sambil menyumpahi seseorang yang merupakan dalang di balik kejadian ini.

" Gua gaakan tinggal diam setelah lo bunuh temen gua! Munculin diri lo! jangan jadi pengecut! " teriak Hyunsuk frustasi. Jihoon menatap Hyunsuk sayu.

" Udah bang, kita diem aja jangan sampai gara-gara lo gegabah banyak dari kita yang bakal jadi korban hari ini " ucap Jihoon sambil berjalan menuju Hyunsuk.

" Gua ga bisa Hoon, adek kita meninggal dengan ga pantas! Gua sebagai abang ga bisa diem aja dong! Gua harus balas kematiannya! " sarkas Hyunsuk sambil melihat ke arah mayat Mashiho.

Semua sependapat dengan Hyunsuk tapi mereka juga harus pikirin resiko jika mereka gegabah. Mereka pengen bales dendam tapi juga ga mau korban nambah lagi.

Tiba-tiba suara sirine terdengar jelas memekakan telinga. Setelah berhenti, suara itu berganti menjadi tulisan darah di langit atap.

' Gua lagi berbaik hati jadi game hari ini cuma satu aja pemainnya, besok? entahlah... terserah kalian mau diapain sisa barang gua yang baru aja kaliam temuin, asal jangan sampai kalian lengah, see you tomorrow '

sampe lupa apdet gua, btw mv nya Black Pink lucu euyy,,
next or no?

kurang ngena ya? first time jadi belum maksimal
ada yang udah bisa nebak siapa dia?
komen sahaja:')
votmen nya dong,xixixixi

Game Over [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang