CHAPTER 4

381 77 14
                                    

Semua turun ke bawah buat balik ke rumah mereka. Mereka milih ga bawa mayat Mashiho karena itu bisa bikin orang curiga dan lapor polisi. Tapi larangan di game ini adalah salah satunya melapor ke polisi, kalau ketauan balasannya yaitu satu persatu bakal dibunuh dan yang terakhir di bunuh harus makan lidah orang yang udah dibunuh sebelum dia.

Satu per satu masuk ke dalam rumah. Ada yang milih mandi, langsung ke dapur dan masih ada yang meratapi kematian Mashiho.

Seok muncul di tengah-tengah anak-anak yang duduk di ruang tengah. Kaget? cuma sebentar doang. Mereka masih belum rela sama kematian Mashiho.

" Mau tau sesuatu? " tanya Seok saat anak-anak udah pada kumpul. Beberapa ada ngangguk, ada juga yang diem ga gubris pertanyaan Seok.

" Sebenernya.... " omongan Seok terpotong karena suara dobrakan dari luar rumah. Yoshi yang paling deket sama pintu langsung lihat di lubang kecil yang ada di pintu. Ternyata diluar ada sebuah pusaran yang pernah di ceritain Junkyu yang menjadi alasan ruang tamu kacau balau hari itu.

Pusaran itu nabrakin diri ke pintu rumah tapi mereka tetep ga bisa masuk. Dengan pelan Yoshi balik lagi ke ruang tengah. Tapi yang dilihat Yoshi di ruang tengah bikin dia kaget sekali lagi.

Junkyu, Yedam, Jihoon, Doyoung dan Jaehyuk melayang di udara karena di tarik sama bayangan hitam yang kemarin diliat Seok di dapur. Mereka berlima di tabrakin satu sama lain.

Jeritan mereka terdengar jelas di telinga orang di bawahnya.

Darah sedikit demi sedikit menetes dari atas ke bawah. Semua berusaha nangkep mereka yang terbang di atas, namun pasti saat mereka udah hampir narik satu orang, semua bakal kehantuk sama atap. Akhirnya mereka nyerah karena takut mereka berlima bakal mati.

Asahi dan Seok dari tadi udah natap bayangan hitam itu dengan tajam. Batin mereka berdua baca sesuatu supaya banyangan itu ngelepasin mereka berlima.

" Bawa kasur ke sini cepetan! " teriak Seok yang ngebuat mereka langsung lari buat ambil kasur dan segala sesuatu yang empuk. Dengan arahan dari seok mereka nata kasur dan benda-benda tadi. Asahi dan Seok nyatuin tangan dan ngarahin ke bayangan hitam tadi.

5 detik kemudian bayangan hitam itu hilang bersamaan dengan kelima orang itu yang ikut jatuh ke bawah.

" Abang!! " teriak Junghwan yang ngeliat mereka berlima jatuh tanpa ada apapun dibawahnya. Junghwan sempat mau marah kenapa Seok ga ngarahin kasur sama bantal buat kesitu biar mereka ga jatoh tapi sebelum itu terjadi Asahi sama Seok angkat badan mereka berlima dan dengan segala kekuatan mindahin badan mereka ke kasur yang udah disiapin.

" Akhh " rintih Hyunsuk saat sudah mendarat di atas kasur. Semua menuju kasur tempat kelima orang itu mendarat dan menanyakan keadaannya.

" Minggir semua " ucap Asahi dingin yang ngebuat mereka menyingkir dari jalan Asahi.

Asahi dan Seok duduk di sebelah kasur dan ngeliat mereka berlima. Yang lain cuma nonton apa yang mau dilakuin Asahi sama Seok kepada mereka berlima.

Pelan-pelan, bekas luka maupun darah dari luka di tubuh mereka hilang. Termasuk darah yang tadi netes dari atas. Semuanya dibikin cengo sama kejadian yang dibuat Asahi dan Seok.

" Udah kan? ga sakit lagi kan? " tanya Seok dengan nada dingin. Mereka berlima cuma ngangguk sambil sesekali ngecek badan mereka yang tadi luka.

" Gaada yang perlu dijelasin, mending kalian semua makan makanan yang baru aja gua bawa habis itu tidur, DI RUANG TENGAH! " ucap Seok penuh penekanan.

" Jangan ada yang berani-beraninya masuk kamar tanpa seijin gua " ucap Seok yang hanya dibalas anggukan. Karena mereka fikir apapun yang dibilang Seok itu bener, sebab Seok itu punya kemampuan yang bahkan ga banyak manusia punya.

Mereka langsung makan habis itu ijin ke Seok buat mandi dan segala macem. Habis itu beneran mereka ber-12 termasuk Seok, tidur di ruang tengah.

Seseorang di balik pintu dapur melihat ke arah ruang tengah sambil tersenyum miring.

" Selamat nikmatin tidur kalian yang berharga ini, besok belum bisa dijamin kalian bisa tidur kaya sekarang "  bisik orang itu sambil diselingi kekehan kecil.

" Welcome to your hell, all " bisiknya lagi sambil menatap kasihan ke arah ruang tengah.










" Loh Yedam? ngapain disini? " tanya Junkyu yang baru saja melewati dapur tempat Yedam duduk. Yedam terlihat agak ketakutan. Jukyu bisa melihat itu dari raut mukanya.

" Kenapa sih Dam? cerita aja " ucap Junkyu masih di tempat yang sama. Yedam terlihat menghela nafas dan menatap sayu Junkyu.

" Bang, Gua tadi lihat bayangan di dapur " ucap Yedam yang membuat Junkyu mengernyitkan dahi nya bingung.

" Tapi pas gua liat ke sini, bayangan itu gaada dan gua malah nemuin bangkai burung di sana " ucap Yedam sambil menunjuk bangkai yang ada di dekat pintu masuk dapur.

Junkyu langsung nutup mulutnya kaget sambil natap Yedam. " Yaudah sini, kita ke depan, jangan disini sendirian " ucap Junkyu sambil menggeret Yedam keluar dapur.









































" BANG! JUNGHWAN ILANG!! " teriak Haruto yang ngebuat mereka lari ke ruang tengah. Seok yang baru aja dari belakang rumah langsung melesat begitu denger ucapan Haruto.

" Kok bisa?! " tanya Hyunsuk kepada Haruto. " Tadi dia ke kamar mandi deket dapur, yaudah gua biarin. Tiba-tiba gua denger teriakan, gua gedor-gedor pintunya tapi ga dibuka. Alhasil gua dobrak dan pas udah kebuka gua liat bangkai burung yang ada kertas putihnya kaya kemarin, langsung gua baca dan ternyata misi ke dua udah dimulai " ucap Haruto panjang lebar.

Junkyu ngerebut kertas yang dibawa Haruto trus dibaca.

" aku berduri tapi terkadang lembut, aku sering terinjak namun sering juga di peluk, saat ada yang menjatuhiku dia akan hancur.

Seperti kemarin, temuin dia dengan clue ini, waktunya 11 jam dari sekarang. pakai otak bukan otot!. "

Mereka masih berfikir tentang tempat dimana Junghwan di sembunyiin. " Bang Seok tau dimana tempatnya? " tanya Doyoung ragu-ragu. " Tau kok " jawab Seok santai.

" Yaudah kalau gitu anterin kita kesana sekarang! " ucap Junkyu semangat. Seok mendengus kemudiam terkekeh pelan.

" Yaudah kalau gitu kalian siap siap mati disana " ucap Seok yang ngebuat Junkyu ciut.

" Ayok, buruan katanya mau jemput Junghwan? " tanya Seok dengan nada meremehkan. Semua diam gaada yang mau jawab.

" Itu resiko yang bakal gua, kalian hadapi kalau sampai orang kaya gua bantuin kalian nemuin tempat sandera " ucap Seok yang bikin semua kicep.

" Kasih clue aja gua, tempat itu kesukaannya Junghwan " ucap Seok yang membuat mereka mau berangkat ke tempat itu.

" Ehh mau kemana?! " tanya Seok saat ngeliat mereka mau lari. " Ke tempat itulah " jawab Jaehyuk santai.

" Emang yakin di disitu, di pikir dulu, hadehhhh.... ini nih yang bikin mereka tambah semangat ngejalanin game ini,kalian terlalu gegabah! " ucap Seok sinis.

" Dipikir pake otak kalau mau nemuin " lanjutnya lagi. Semua tiba-tiba duduk dan mikir. Tenang. Sampai...
































































































































































































































" BANG!! JUNGHWAN ADA DI BAWAH! TAPI... " teriak Yedam sambil nunjuk ke luar rumah.



tapi apa Bang Yedam?!
emosi ah,xixixixi
next or no?
votmen nya dong:')
(maap bru bs update, bakal slow update)

Game Over [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang