CHAPTER 6

404 78 9
                                    

" Ah,, ehh ituu,,, " ucap Yedam terbata-bata setelah dengar pertanyaan Junkyu.

" Udahlah, ga nangis gapapa,, yang penting Junghwan dah balik " ucap Jaehyuk membuat Yedam menghela nafas.

" Bang Hyunsuk, telepon orang tua lu dong buat kesinil takut beneran gua sumpah " ucap Jaehyuk sambil merangkul Junghwan. Hyunsuk berjalan tertatih menuju nakas tempatnya menyimpan ponsel sebelumnya. Ponselnya berdering sekali menandakan panggilan sudah terhubung, saat deringan ke dua ponselnya diambil alih oleh Seok.

" Kenapa diambil? " tanya Hyunsuk sambil maju menuju tempat duduk Seok. " Jangan libatin orang tua dalam hal semacam ini, kita selesein ini sendiri jangan sampe orang tua kena imbasnya " jawab Seok sambil mengembalikan ponsel Hyunsuk. Yang diajak bicara hanya manggut-manggut kemudian berjalan menuju sofa.

Hyunsuk memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya di ujung sofa. Pas Hyunsuk buka mata, dia udah ada di tengah jalan raya. " Loh! Kok bisa pindah? " tanya Hyunsuk pada dirinya sendiri.

" Hai, Hyunsuk " ucap seseorang dari belakang Hyunsuk. Hyunsuk dengan sigap menoleh sambil berancang-ancang akan memukul orang yang mebahayakan dirinya.

" Siapa lo?! " tanya Hyunsuk sambil menunjuk orang itu dengan dagunya. " Gua? nanti dulu bahasnya, mending lo minggir dulu kalau ke tabrak sia-sia gua bawa lo kesini " titah orang itu sambil kembali ke pinggir jalan raya. Tanpa babibu Hyunsuk ikut berjalan ke pinggir jalan juga.

" Udah nyampe pinggir kan? sekarang ngomong lo siapa " Hyunsuk menatap sengit ke arah orang yang ada di depannya. " Matanya kalem aja, ntar copot nyesel " balas orang itu setengah bercanda.

" Cepetan bangs*t! Gaada waktu gua buat main kaya gini! " balas Hyunsuk kasar. Dirinya saja sudah bingung karena berada di tempat asing di tambah kagi di pertemukan dengan orang yang aneh.

" Santai woi, gua ini Seok! Cuma muka gua aja yang gua ganti " sengit Seok sambil menoyor jidat Hyunsuk. Hyunsuk cengo dengan pernyataan Seok barusan. " What what? ngomong apa sih?! ".

" Sok sok an inggris lo, udah sekarang dengerin gua! Disini lo ga aman sama sekali, trus kenapa gua bawa lo kesini? karena buat nyelametin nyawa adek-adek lo! Kenapa bisa sampe di sini? karena ini dunia maya bukan fana, abis ini bakal ada instruksi, lo tinggal ikutin trus gunain kemampuan lo buat nyelametin mereka, disini sama sekali gua ga campur tangan " jelas Seok panjang lebar.

" Cuma ada dua jalan keluar, yang pertama, keluar setelah selametin adek-adek lo, atau yang kedua, keluar karena lo milih hidup lo sendiri daripada hidup adek-adek lo " lanjut Seok.

" Dia lagi ngawasin kita, ikutin arahannya biar kalian semua selamat, semuanya tergantung lo " ucap Seok sambil menunjuk Hyunsuk kemudian melebur menjadi partikel hitam.

Tak lama setelah perginya Seok, sebuah panah cahaya keluar dari bawah tanah dan mengisyaratkan Hyunsuk untuk mengikutinya. Saat menoleh ke atas, Hyunsuk bisa melihat Jaehyuk sedang di seret paksa dengan rantai duri terikat di seluruh badannya.

" Psikopat gila! " sarkas Hyunsuk kemudian berlari mengikuti anak panah yang sudah menjauh. Di sela-sela dirinya berlari, Hyunsuk diberitahu jika dia hanya akan diberi hanya satu arahan di awal game, setelahnya dia akan mencari sendiri para adiknya.

" Bajing*an gila! Kep*rat! Matilah kau saat aku menemukanmu! " dijalan, tak henti-hentinya Hyunsuk menyumpahi dalang dari semua kejadian ini.

Saat berlari, Hyunsuk melihat Jaehyuk berlari tunggang langgang dengan keadaan baju yang sudah berwarna merah. " Yoon Jaehyuk! " teriak Hyunsuk sambil mempercepat tempo larinya. Jaehyuk menoleh kebelakang dan tersenyum sambil memanggil kembali nama Hyunsuk.

" Jaehyuk awas! Roll depan! sekarang! " perintah Hyunsuk sambil mempraktekan gerakan yang dimaksud olehnya. Namun gerakan Jaehyuk kurang cepat. Hyunsuk semakin mempercepat larinya setelah melihat apa yang terjadi dengan Jaehyuk.

" Jaehyuk! Jaehyuk bangun! Kamu gapapa! Kata Seok ini dunia maya bukan fana! Jadi kamu baik-baik aja! " tangis Hyunsuk memecah sunyi. Hyunsuk meratapi kematian Jaehyuk yang tragis. Badannya terbelah menjadi dua karena kapak yang tiba-tiba muncul dari depan.

" Bang Hyunsuk! " teriak Haruto dari kejauhan. Hyunsuk mengusap wajahnya dan melihat sekeliling. Disana Haruto di kejar oleh seutas tali api. Hyunsuk menyeret ke dua badan Jaehyuk ke pinggir dan menutupinya dengan koran.

Setelahnya Hyunsuk berlari menuju tempat Haruto. " Haruto! Dengerin kata abang! Jangan teriak! Kalau abang suruh lakuin sesuatu, lakuin sesuai aba-aba abang! Oke?! " perintah Hyunsuk sambil dengan berlari.

" Iya bang, tapi Ruto takut! Ruto gamau mati kaya bang Jaehyuk! " jawab Haruto sambil terus berlari menghindari tali api itu. " Ruto! Salto kiri! " perintah Hyunsuk. " Sekarang! " lanjutnya.

" Yes! Kerja bagus Ruto! Nunduk sekarang! " perintah Hyunsuk lagi. Mereka berhasil melewati rintangan hingga akhir. " Seengaknya gua berhasil selametin lo, Ruto " ucap Hyunsuk sambil terengah-engah.

" Kata siapa? " jawab Haruto sambil tersenyum. Hyunsuk sedikit menjauh dari Haruto. " Kenapa ngejauh bang? takut ya sama gua?! " tawa Haruto membuat telinga Hyunsuk berdengung.

" Lihat ke kanan, ada aku disana " lanjutnya sambil menunjuk arah kanan yang dimaksudnya. Hyunsuk langsung memberikan bogem mentah ke Haruto yang diyakininya bukan Haruto yang asli. " Bang Hyunsuk! Kok gua di pukul? " tanya Haruto sambil memegang pipinya yang habis di pukul oleh Hyunsuk.

Hyunsuk semakin kalut dan memutuskan untuk memasangkan sesuatu yang diberikan Seok sebelum dia menghilang ke Haruto. Seketika badan Haruto lemas namun kemudian kembali seperti semula.

" Bang, kok gua disini? " tanya Haruto sambil menggaruk tengkuknya. Hyunsuk tak menjawab pertanyaan Haruto dan malah mengajaknya untuk berlari karena dia mendengar suara teriakan Jihoon dan Yoshi.

Di situasi yang sama, Hyunsuk mengarahkan Jihoon dan Yoshi untuk mengikuti instruksinya. " Yoshi, lo belok kanan trus roll depan sedangkan Jihoon, lo lompat ke kiri trus kayang " arahan Hyunsuk diterima secara baik oleh kedua orang itu. Jihoom, Yoshi, Haruto, dan Hyunsuk bernafas lega saat sudah melewati rintangan itu.

Suara teriakan terdengar kembali namun saat Hyunsuk akan mulai berlari lagi, kaki dan tangannya terlilit rumput liar yang tidak mau terlepas. Begitu pula dengan tiga orang lainnya. Disisi lain, di sebuah kandang besar tempat Junkyu, Asahi, Bang Yedam, Doyoung , Jeongwoo dan Junghwan di tahan.

Kandang itu perlahan-lahan naik ke atas dan diletakkan di atas selimut paku. Setiap 1 menit, kandang itu akan menjatuhkan orang ke bawah. Hyunsuk berusaha keras membuka lilitan yang di sebabkan rumput liar itu. Namun hasilnya nihil.

Hyunsuk menerikan nama adik-adiknya agar mau bertahan. Air mata terus merembes keluar bersamaan dengan darah yang ikut mengalir keluar dari pergelangan tangan dan kaki Hyunsuk.

" Wellcome to my playground, Choi Hyunsuk " ucap seseorang sambil mengacungkan bolpoin ke arah Hyunsuk. Hyunsuk tidak dapat melihat orang di depannya dengan jelas karena hanya terlihat bayangan hitam saja.

" Lo! Ba.. Bang! Bang Yedam?! " teriak Hyunsuk sambil menatap tak percaya ke arah Yedam dan seseorang di belakang Yedam.


double update sesuai permintaan...
kok semakin ga paham aku sama cerita sendiri...
next or no?

Game Over [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang